tag:blogger.com,1999:blog-22508015835262021712024-03-16T00:08:51.185-07:00KlipingTembang Kenanganhttp://www.blogger.com/profile/10991207485475741713noreply@blogger.comBlogger53125tag:blogger.com,1999:blog-2250801583526202171.post-35111980113006825702014-11-20T06:18:00.000-08:002016-02-02T17:37:56.484-08:00MEL SHANDY "Kena Cekal TVRI"<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjHq3BroMGcuwm2SepOHNBHzJ3un_IeoT2-G_NGPsZhHhR98eRBpsjFWxjzOYwKU7PWtJSrRT364ck7R4rYMWWuddUNRsdU_KS5hn3GMaKaP7XQYrX5vZTIWRrrO4YGKsEOhHO3qlVWp8QW/s1600/Mel+Shandy.jpg" imageanchor="1" style="clear: left; float: left; margin-bottom: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="320" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjHq3BroMGcuwm2SepOHNBHzJ3un_IeoT2-G_NGPsZhHhR98eRBpsjFWxjzOYwKU7PWtJSrRT364ck7R4rYMWWuddUNRsdU_KS5hn3GMaKaP7XQYrX5vZTIWRrrO4YGKsEOhHO3qlVWp8QW/s1600/Mel+Shandy.jpg" width="245" /></a></div>
<div style="text-align: justify;">
MEL SHANDY nyanyi 8 lagu dalam malam "Crystal Rock Festival" di Jember Desember 92 lalu.</div>
<br />
<div style="text-align: justify;">
Dan, banyak orang yang memuji staminanya yang kian bagus. Padahal dengan dikawal Metal Boyz yang digawangi oleh gitaris top Totok Tewel, praktis MEL harus menyanyi pada lagu-lagu yang bertempo cepat dan banyak mendaki tangga tinggi.</div>
<br />
<div style="text-align: justify;">
"Saya selalu latihan, meski nggak ada rencana show atau rekaman" begiatu kiat pengikut lomba Baca Al-Quran ini.</div>
<br />
<div style="text-align: justify;">
Usai dari Jember, MEL harus terbang ke Ujung Pandang, menjadi bintang tamu "Crystal Rock Festival" babak penyisihan Indonesia Timur. Tanggal 13 Februari, ia akan muncul lagi di Yogyakarta, pada babak Semifinal tingkat Nasional.</div>
<br />
<div style="text-align: justify;">
Bulan Januari 93 ini, MEL juga akan tampil di Medan untuk mengisi acara yang sama. Kegiatan ini sekaligus dipakai untuk promosi album barunya yang antara lain membawakan lagu NGERI.</div>
<br />
<div style="text-align: justify;">
Nomor lagu ini tak baleh tampil di TVRI, karena alasan ada kalimat "setan dalam teve". Padahal lagu ini diciptakan Didieth (bassist Metal Boyz) bareng Rizal Ganeva, mendapat inspirasi pada ketakutan anak kecil sewaktu nonton film horor di teve.</div>
<br />
<div style="text-align: justify;">
Tapi MEL nggak bisa apa-apa. Di panggung lagu itu dibawakannya dengan menarik. Sebagai kompensasi dicekal TVRI, MEL <i>tour</i> keliling ajalah ya! </div>
<i>(Majalah Anita Cemerlang No 428, 11-20 Januari 1993)</i>Tembang Kenanganhttp://www.blogger.com/profile/10991207485475741713noreply@blogger.com1tag:blogger.com,1999:blog-2250801583526202171.post-89169765330331139152014-10-25T09:37:00.002-07:002014-10-25T09:44:02.492-07:00IIS SUGIANTO "Kena Denda"<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="http://3.bp.blogspot.com/-7bbgoRJjseA/VEvRFoWEK4I/AAAAAAAAKrE/ygj7bVwZRYA/s1600/Iis%2BS.jpg" imageanchor="1" style="clear: left; float: left; margin-bottom: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" src="http://3.bp.blogspot.com/-7bbgoRJjseA/VEvRFoWEK4I/AAAAAAAAKrE/ygj7bVwZRYA/s1600/Iis%2BS.jpg" height="284" width="320" /></a></div>
NGIBUL alias cipoa dimusuhi di seantero dunia. Karena itu, petugas bandar udara di Honolulu menerapkan sanksi terhadap mereka yang ngibul, khususnya menyangkut jumlah uang di dalam tas penumpang. Di tempat ini, IIS SUGIANTO kena batunya.
Penyanyi berusia 27 tahun, yang namanya melejit berkat album Jangan Sakiti Hatinya itu bandel.
<br />
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Waktu itu tanggal 5 Oktober 1988, ia mampir ke Honolulu untuk piknik selama dua hari, sebelum melanjutkan perjalanan ke New York. Di New York, katanya, ikut tugas suami. Usai menyelesaikan surat-surat imigrasi, masih di Honolulu, ia dan suaminya, Rizal Asyad (dulu), diperiksa petugas bandara di sebuah pintu keluar. Iis jengkel. Kenapa petugas itu sampai menanyakan isi tasnya. </div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Untung, ia segera sadar, di Honolulu berlaku pembatasan jumlah uang yang boleh dibawa orang asing. IIS lupa berapa batasannya. "Kalau nggak 10 ribu dolar, ya, 5 ribu dolar," katanya. Di atas jumlah yang ditentukan, wajib lapor. Ketika polisi memeriksa tasnya, ternyata, antara 'bibir' dan kenyataan berbeda. Tak jelas, berapa bedanya. Yang pasti, IIS kena 'gebuk': denda 900
dolar. IIS terpaksa menyerah. Kapok? Eh, ternyata, belum. Ketika TEMPO menanyakan jumlah uang yang dibawanya, IIS mengelak lagi: "Ada, deh...!" Ini minta didenda lagi, atau bagaimana?</div>
<i>(Majalah TEMPO 10 Desember 1988)
</i>Tembang Kenanganhttp://www.blogger.com/profile/10991207485475741713noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-2250801583526202171.post-41507451416849357302014-09-25T06:00:00.000-07:002014-10-25T09:30:20.364-07:00MASNIE TOWIJOYO "Jangan Sekarang deh...."<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="http://1.bp.blogspot.com/-As7OqKCTjIM/VBFNrrQ4-yI/AAAAAAAAKjs/7dIv3E1N2BI/s1600/Masnie1.jpg" imageanchor="1" style="clear: left; float: left; margin-bottom: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" src="http://1.bp.blogspot.com/-As7OqKCTjIM/VBFNrrQ4-yI/AAAAAAAAKjs/7dIv3E1N2BI/s1600/Masnie1.jpg" height="320" width="245" /></a></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-size: small;">Sebelum Kereta Senja, tak ada yang tahu kalau MASNIE sebenarnya seorang penyanyi yang sesungguhnya. Bukan Cuma penyanyi, yang Cuma manggung di kegiatan komplek rumahnya atau penyanyi kampus doang. Kendati sebagai penyanyi, ia juga tak
sungkan menyumbangkan suaranya di acara kampus dan memang ia terlibat dalam kegiatan folk song ketika masih kuliah di Fakultas Ekonomi Universitas Jayabaya, Jakarta. </span></div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Kalau lantaran namanya naik daun lewat Album KERETA SENJA dan kemudian menjadi hit, mungkin karena memang di KERETA SENJA inilah jodohnya gadis kelahiran Menado. “Sebelumnya saya pernah merekam suara saya lewat lagu Dusta Semanis Bibir karya Pance Pondaag. Ketika tahun delapan puluh empat,” ungkap MASNIE yang berkulit putih mulus ini. </div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="http://4.bp.blogspot.com/-r2U3m4VaFlo/VBFOKcMqRAI/AAAAAAAAKj0/Hxp9oeHeCyU/s1600/Masnie2.jpg" imageanchor="1" style="clear: right; float: right; margin-bottom: 1em; margin-left: 1em;"><img border="0" src="http://4.bp.blogspot.com/-r2U3m4VaFlo/VBFOKcMqRAI/AAAAAAAAKj0/Hxp9oeHeCyU/s1600/Masnie2.jpg" height="520" width="282" /></a></div>
<div style="text-align: justify;">
Tentu saja kita ingin tahu kiprahnya MASNIE dan mengapa dunia tarik suara dia pilih. “Awalnya sejak kecil saya senang menyanyi. Karena papa saya senang terhadap musik. Dari perkenalan diri saya terhadap musik melalui ayah saya. Lantas saya sering mengisi acara di sekolah, juga di sekitar
rumah saya,” papar MASNIE yang bertitel SE ini. </div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Kemudian, “Selesai SMA, saya bingung harus memilih. Terus melanjutkan kuliah atau menjadi penyanyi,” tuturnya lagi. Pada akhirnya dia dikirim orangtuanya ke Jakarta. Karena dia akan lebih banyak mendapat
pengalaman untuk dua bidang sekolah dan menyanyi. “Keasyikan kuliah dan akhirnya saya lupa dengan dunia nyanyi saya, kecuali kalau ada kegiatan di kampus. Karena saya dipacu untuk segera menyelesaikan kuliah, karena saya melihat kakak-kakak saya yang semuanya sudah sarjana,” jelasnya. </div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-size: small;">“Pada akhirnya saya harus menggunakan ilmu saya dan juga atas saran dari ayah saya,” katanya lagi. Dan dengan sesungguhnya MASNIE pun bekerja sebagai orang kantoran duduk di belakang meja. Lama-kelamaan hal ini membuatnya bosan dan jenuh. “Barangkali yang demikian itu bukan dunia saya. Paling tidak untuk saat ini,” kilahnya. Pekerjaan sebagai orang kantoran itu dijalaninya setahun. “Keputusan yang saya ambil memang rada ditantang, tetapi bagaimanapun saya sudah dewasa dan harus mengambil sikap dan menentukan jalan hidup saya sendiri’” ungkapnya lebih jauh. </span></div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="http://2.bp.blogspot.com/-2h97QXoE3GM/VBFOXFgtOFI/AAAAAAAAKj8/vXJupdzL2FQ/s1600/Masnie3.jpg" imageanchor="1" style="clear: left; float: left; margin-bottom: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" src="http://2.bp.blogspot.com/-2h97QXoE3GM/VBFOXFgtOFI/AAAAAAAAKj8/vXJupdzL2FQ/s1600/Masnie3.jpg" height="480" width="261" /></a></div>
<div style="text-align: justify;">
Lewat KERETA SENJA nama MASNIE mulai dibicarakan orang. Karena sudah punya goodwill, kepercayaan untuk merekam lagu-lagunya MASNIE segera disambut dengan tangan terbuka oleh para produser. Lantas lahirlah tiga album berikutnya: BANDAR UDARA, KENANGAN PANTAI BIRU dan kemudian HATI WANITA.
“Sayang pada album ketiga ini karena kurangnya promosi, pasarannya rada parah,” katanya agak lesu. Dan kemudian namanya tenggelam dengan hadirnya para pendatang baru. </div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Namun MASNIE tak mengaku kalau dirinya harus mundur sama sekali dari dunia tarik suara. Punya keahlian yang diambilnya dari bangku kuliah mendapatkan dirinya terjun ke perusahaan keluarga yang bergerak di
bidang garmen. Apa karena kamu merasa sudah tak yakin di dunia menyanyi? MASNIE dengan tegas menggelengkan kepalanya. Dia masih yakin kalau dirinya masih bisa hadir di blantika musik pop Indonesia. “Saya malah sedang mempersiapkan diri saya untuk rekaman lagi. Saya minta bantuan Deddy Dhukun untuk membuat lagu untuk saya. Saya belum berani mengatakan apa-apa kepada anda sebab masih dalam persiapan,” kilahnya ketika diminta menyebutkan judul lagu dan persiapan go publicnya. “Jangan sekarang deh...” katanya memohon untuk tidak didesak. </div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
Barangkali kita juga perlu tentang kegiatan lain cewek yang tergolong manis ini, ternyata dia masih sibuk dengan aktivitasnya sebagai pengusaha garmen. Katanya dua kegiatan ini sama-sama ada seninya untuk
meyakinkan orang agar suka dengan produk yang dia jual. Ketika disinggung masalah pendapatannya dari pengusaha ini, MASNIE Cuma tertawa lebar dan gak mau menyebutkan berapa jumlahnya, yang pasti ada nolnya lebih dari lima. “Tapi belum sampai sembilan nolnya,” sahutnya dengan derai tawa yang rada panjang.
<br />
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="http://2.bp.blogspot.com/-vpdE8mt0gWk/VBFOzyiW-tI/AAAAAAAAKkE/ZGCxYK5-TyI/s1600/Masnie.jpg" imageanchor="1" style="clear: left; float: left; margin-bottom: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" src="http://2.bp.blogspot.com/-vpdE8mt0gWk/VBFOzyiW-tI/AAAAAAAAKkE/ZGCxYK5-TyI/s1600/Masnie.jpg" height="520" width="282" /></a></div>
<div style="text-align: justify;">
Kayaknya memang belum lengkap kalau kita juga tidak tahu
dengan urusan asmaranya. Sebagai manusia normal yang ingin mencintai dan dicintai apalagi sebagai orang yang satu saat akan mengarungi rumah tangga. Lalu apa? Tanyanya. Ah, dasar wartawan pasti nanya soal begituan terus. “Saya sudah punya sih, tetapi apa harus diomongin. Nanti kalau sudah resmi pasti akan saya beritahu kepada anda,” janjinya. </div>
</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Demikian cerita MASNIE yang lewat KERETA SENJA melambung namanya ke Blantika Musik Indonesia. Dan kini ia sedang berusaha kembali untuk mengembalikan namanya. Apakah ia akan berhasil? “Saya kembalikan kepada yang di atas” katanya. Dia bicara begitu nggak Cuma buat kariernya juga untuk hari depannya dan juga tentang pria mana yang nanti akan mendampingi hidupnya. “Sebagai orang beragama, ya hidup ini jalani saja dan pasrah saja,” katanya. Oh, begitu..... <i>(AW/DD)</i></div>
<div style="text-align: justify;">
<i><span style="font-size: small;">Majalah Ria Film No 1014 (24-30 Nov 1993)</span></i></div>
Tembang Kenanganhttp://www.blogger.com/profile/10991207485475741713noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-2250801583526202171.post-87784664817131099072014-09-18T06:00:00.000-07:002014-09-18T06:00:04.436-07:00IRA MAYA SOPHA "Tukeran Ibu dengan Adi Bing Slamet"<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="http://4.bp.blogspot.com/-K3SQAyy7jCo/VA6mJNhx2qI/AAAAAAAAKh4/dHK3dqivvGk/s1600/Ira5.jpg" imageanchor="1" style="clear: left; float: left; margin-bottom: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" src="http://4.bp.blogspot.com/-K3SQAyy7jCo/VA6mJNhx2qI/AAAAAAAAKh4/dHK3dqivvGk/s1600/Ira5.jpg" height="320" width="205" /></a></div>
Bisa dibilang, aku ini anak yang sangat diidam-idamkan Mami dan Papiku, Syafrudin Kartawinata dan Maemunah Muchlis. Terang saja, aku ini, kan, puteri pertama mereka. Aku lahir Kamis, 21 Maret 1968, di RS Siti Chadijah, Jakarta Selatan, genap sembilan bulan setelah Mami mengandungku. Akupun kemudian diberi nama Hyra Maya Sofa.
<br />
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Nama Hyra memang sudah dipersiapkan Mami sejak awal. Hyra adalah nama goa tempat Nabi Muhammad SAW pertama kali mendapatkan wahyu. Sedangkan Maya Sopha, terinspirasi dari nama seorang penyanyi yang sangat diidolakan Mamiku saat itu. </div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
Oh iya, sebelum melahirkan aku, Mami pernah bermimpi unik, lo. Ia bermimpi mendapat seekor ikan mas dari sebuah telaga warna yang sangat terkenal di daerah Jawa Barat. Meski penasaran dengan arti mimpinya, Mami tidak pernah mencari tahu. Namun Dr Waluyo Sapardan, dokter yang membantu kelahiranku, pernah berkata kepada Mami, kalau suatu saat aku pasti bisa menjadi penyanyi terkenal seperti Maya Sofa. Itulah mengapa, Mami semakin yakin menambahkan nama Maya Sofa dibelakang namaku, Hyra.
<br />
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<b>Keluarga Penyanyi </b>
</div>
<div style="text-align: justify;">
<div style="text-align: justify;">
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgVQ79B7N5FxfG2Xu2qcZ5vLzK-ikDcWauDx6QBOL7UJRzKuxo9wlJvZrZb3VdkA1RaIidQyTnYUxc0k-q9KmAVg5LvwZZfi0JAvUWoC54aCUFrWDC11ipWmxSE-ouQ2KBtE6rO7SumaBLm/s1600/Ira.jpg" imageanchor="1" style="clear: right; float: right; margin-bottom: 1em; margin-left: 1em;"><img border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgVQ79B7N5FxfG2Xu2qcZ5vLzK-ikDcWauDx6QBOL7UJRzKuxo9wlJvZrZb3VdkA1RaIidQyTnYUxc0k-q9KmAVg5LvwZZfi0JAvUWoC54aCUFrWDC11ipWmxSE-ouQ2KBtE6rO7SumaBLm/s1600/Ira.jpg" height="320" width="242" /></a></div>
Sejak kecil, aku benar-benar tumbuh dalam keluarga yang bahagia. Selain kedua orangtuaku, Omaku (nenek dari Mami) -Entjik Mariam Muchlis- juga berperan besar dalam perkembanganku. Dulu aku sering tinggal di rumah Oma di Jalan Ciniru, Jakarta Selatan. Mereka semua sangat keras menanamkan disiplin dan tanggung jawab dalam bersikap dan bertingkah laku.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Aku punya tiga orang adik, Glen Reza Firmansyah, Rizky Dermawan, dan Sweeta Syafrina. Sebagai kakak tertua aku dituntut untuk menciptakan suasana saling menghargai, akrab, dan kompak di rumah. Saat-saat menyenangkan buat aku adalah kalau kami sekeluarga berkumpul. Ada saja hal seru yang terjadi. Maklumlah, kami sekeluarga memang terkenal humoris, jahil, dan suka bercanda. Makanya enggak heran kalau sampai sekarang hubungan kami sangat dekat. </div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Ada satu lagi kemiripan yang kami punya. Kami sama-sama pandai bernyanyi. Hm, kalau yang ini memang menurun dari kedua orangtuaku. Mereka dulu tergabung dalam satu band. Nama band-nya Eka Karta Ria atau dikenal juga dengan Eka Combo. Mami berperan sebagai penyanyi, sedang Papi penabuh drum. Selain aku, adikku Rizky juga pernah menjadi vokalis dari Plasma Band dan The Video. Belum lagi sepupuku Sandhy Sondhoro (The Best 6 of German Idol), Ron Ji (penyanyi R&B), dan yang lainnya. Wuih, aku jadi kepikiran pingin manggung sama mereka semua, <i>nih</i>
!</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<b>Ganti Nama </b>
</div>
<div style="text-align: justify;">
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="http://1.bp.blogspot.com/-xi8Zs1lrnv8/VA6m3InY3oI/AAAAAAAAKiI/SuXVG6hvYak/s1600/Ira6.jpg" imageanchor="1" style="clear: left; float: left; margin-bottom: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" src="http://1.bp.blogspot.com/-xi8Zs1lrnv8/VA6m3InY3oI/AAAAAAAAKiI/SuXVG6hvYak/s1600/Ira6.jpg" height="320" width="250" /></a></div>
Kata Mami, aku sudah pandai bernyanyi sejak usiaku enam bulan. Di usia yang masih sangat belia itu aku sudah bisa menyanyikan lagu <i>Topi Saya Bundar</i> sampai selesai lengkap dengan gayanya. Sempat enggak percaya juga, <i>sih</i>, tapi masa iya, <i>sih</i>, Mami bohong sama aku. Hi hi hi.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Ketika aku mulai besar, Papi dan Mami berusaha mengembangkan kemampuan bernyanyiku. Mereka tidak membawa aku ke tempat les vokal, melainkan mereka sendiri yang mengajariku. </div>
<div style="text-align: justify;">
Saat aku duduk di kelas 2 SD di SD Blok S 01 Pagi, Jaksel (sekarang SDN Rawa Barat 01 Pagi), aku pernah mewakili sekolah mengikuti lomba menyanyi antar SD tingkat Walikota Jaksel. Seingatku, itu kontes nyanyi pertama dan terakhir yang pernah kuikuti. Mau tahu siapa yang menang? Ya, aku, <i>lah</i>
. </div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Meski hanya mendapatkan piagam penghargaan, aku bangga sekali. Setelah itu aku semakin sering tampil, mulai dari panggung kemerdekaan di dekat rumah hingga mengisi acara di TVRI dan RRI.</div>
<div style="text-align: justify;">
Suatu hari di tahun 1976, seorang sahabat mengajakku bermain ke rumah Om Usman (dari Band Usman Bersaudara). Ketepatan rumah keluarga sahabatku ini bertetangga dengan beliau. Sambil bermain, kami bernyanyi bersama. Diam-diam Om Usman tertarik dengan penampilan dan suaraku yang katanya memilik ciri khas. Beliau dan Hartono Hendra (produser rekaman PT Irama Tara) lalu menghubungi orangtuaku untuk menawarkan pembuatan album. Wah, aku yang saat itu sangat mengidolakan penyanyi cilik Yoan Tanamal berharap besar Papi dan Mami setuju. Ternyata benar, mereka setuju! </div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Singkat cerita, lahirlah album perdanaku dengan single <i>Abang Helicak. </i>Namaku pun diganti menjadi Ira Maya Sopha. Katanya, selain diharapkan menjadi ikon besar penyanyi cilik PT Irama Tara, juga agar terdengar komersil dan mudah diingat. </div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="http://1.bp.blogspot.com/-8UsIrfbvodg/VA6rxdFaMWI/AAAAAAAAKiw/LcF1nRvZW2U/s1600/Ira8.jpg" imageanchor="1" style="clear: right; float: right; margin-bottom: 1em; margin-left: 1em;"><img border="0" src="http://1.bp.blogspot.com/-8UsIrfbvodg/VA6rxdFaMWI/AAAAAAAAKiw/LcF1nRvZW2U/s1600/Ira8.jpg" height="320" width="237" /></a></div>
Jangan ditanya, <i>deh</i> , bagaimana perasaanku saat itu. Bernyanyi di atas panggung dan ditonton banyak orang merupakan prestasi yang tidak ada duanya bagiku. </div>
<div style="text-align: justify;">
Meski kegiatan manggung dan syuting semakin padat, Papi dan Mami selalu mengingatkanku untuk tetap memprioritaskan sekolah. Mereka ingin aku juga sukses di bidang akademis. Semua kegiatan <i>show</i> dan rekaman hanya boleh dilakukan setelah jam sekolah atau pada akhir pekan. </div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Jadi terkenal tak membuatku pilih-pilih teman. Sehari-hari aku yang tomboi dan aktif sering manjat pohon buah Kersen atau Cherry, juga bersepeda sama teman-teman. Tak jarang aksiku itu berakhir dengan jatuh dari atas pohon atau sepedaku yang <i>nyeruduk</i> ke selokan. Enggak heran, <i>deh</i>, aku sering sekali pulang ke rumah dengan badan penuh lecet, lusuh dan baju robek. Kalau sudah begitu, Oma biasanya langsung <i>ngomel</i>. Wajar, <i>sih</i>, karena baju yang robek itu kan baju yang baru dijahitkan Tante Jun (almarhumah kakak Mami) untukku.</div>
<div style="text-align: justify;">
<i> </i>
</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<b>Nominator di FFI </b>
</div>
<div style="text-align: justify;">
Setelah sukses dengan album perdana, tahun 1978 aku merilis album <i>Cerita Cinderella</i>. Album ini merupakan salah satu album yang sangat fenomenal karena terjual lebih dari 1 juta keping! Melalui album ini jugalah aku berhasil mendapatkan banyak penghargaan, salah satunya sebagai Penyanyi Cilik Terbaik & Terlaris. </div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="http://3.bp.blogspot.com/-vj7yD2Kxylk/VA6nXIB0PBI/AAAAAAAAKiQ/j66b5NyHzCU/s1600/Ira3.jpg" imageanchor="1" style="clear: left; float: left; margin-bottom: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" src="http://3.bp.blogspot.com/-vj7yD2Kxylk/VA6nXIB0PBI/AAAAAAAAKiQ/j66b5NyHzCU/s1600/Ira3.jpg" height="320" width="234" /></a></div>
Selain menyanyi, aku juga ditawari bermain film layar lebar. Menyadari kemampuanku dalam berakting, Papi dan Mami pun mengizinkanku main film. Tahun 1979 keluarlah film pertamaku yang berjudul <i>Ira Maya Si Anak Tiri</i> yang disutradarai Edward Pesta Sirait (Om Edo). Di situ aku bermain bersama dengan artis kawakan, seperti Drg Fadli, Tuti Kirana, Dina Mariana, dan Ria Irawan.
<br />
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Om Edo sangat berperan besar dalam mengeksplor kemampuan aktingku. Oh iya, di film ini aku berhasil menjadi nominator Pemeran Utama Wanita Terbaik Festival Film Indonesia (1982). Film ini melengkapi kesuksesan album <i>Cerita Cinderella</i>
dengan jumlah penonton yang tidak kalah banyak. </div>
<div style="text-align: justify;">
Filmku berikutnya adalah <i>Ira Maya & Kakek Ateng</i> (1980), <i>Nakalnya Anak-anak</i> (1981), dan lanjutan <i>Cinderella-Ira Maya Anak Cinderella</i> yaitu <i>Ira Maya Putri Mawar </i> (1982). Sedangkan untuk album, ada lebih kurang dari 100 album yang kumiliki. Itu termasuk album solo, duet, kompilasi, country, religi, pop, dll. </div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<div style="text-align: justify;">
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiYuP47dlMvPUDDLduJ15Sc8viHgtDyI0k9rWP6EAkFkmjGPOVROERcu_8SDXAkBH8t6yep3Daren0BXV2Plb6R5GVEHD19gC6u6tye6Q6WgrhcYw2MyPTivwnn97xBVY8k0FCJJo9PPuhD/s1600/Ira1.jpg" imageanchor="1" style="clear: right; float: right; margin-bottom: 1em; margin-left: 1em;"><img border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiYuP47dlMvPUDDLduJ15Sc8viHgtDyI0k9rWP6EAkFkmjGPOVROERcu_8SDXAkBH8t6yep3Daren0BXV2Plb6R5GVEHD19gC6u6tye6Q6WgrhcYw2MyPTivwnn97xBVY8k0FCJJo9PPuhD/s1600/Ira1.jpg" height="320" width="248" /></a></div>
<div style="text-align: justify;">
Kalau ditanya berapa penghasilanku dari semua jerih payah yang kulakukan, aku enggak tahu, <i>ya</i>. Yang mengatur keuangan dan jadwal manggungku itu, kan, Mami. Aku masih terlalu kecil, <i>lah</i>, untuk mengurusi hal-hal seperti itu. Barulah setelah aku cukup dewasa, usia 21 tahun, aku mulai menanganinya sendiri. </div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Aku sangat boros untuk hal-hal yang berhubungan dengan aksi sosial karena aku suka enggak tegaan melihat orang susah. Aku selalu ingin orang yang ada di sekitarku selalu merasa senang dan bahagia, tanpa peduli latar belakang mereka. Pernah ya, aku diam-diam menghabiskan waktu di bangsal anak-anak pengidap penyakit ganas di sebuah rumah sakit, sekadar berbagi kasih dan cinta dengan mereka.<br />
<br />
<b>Duet dengan Adi </b>
<br />
Laki-laki yang kumaksud itu bukan Adi Bing Slamet, lo. Usia laki-laki yang kusuka itu, kan, terpaut lumayan jauh denganku, sedangkan aku dan Adi seumuran. Sejak aku kenal dengan Adi di tahun 1976, aku sudah menganggapnya sebagai teman, tidak lebih. Kami berdua dipertemukan oleh label rekamanku, PT Irama Tara, dengan maksud ingin menduetkan kami dalam satu album. <br />
<br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="http://1.bp.blogspot.com/-ZyiLf21xAqU/VA6nieFqxFI/AAAAAAAAKiY/vJmM-PKoJoo/s1600/Ira2.jpg" imageanchor="1" style="clear: left; float: left; margin-bottom: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" src="http://1.bp.blogspot.com/-ZyiLf21xAqU/VA6nieFqxFI/AAAAAAAAKiY/vJmM-PKoJoo/s1600/Ira2.jpg" height="275" width="320" /></a></div>
Bisa dibilang saat itu, Adi-lah satu-satunya penyanyi cilik laki-laki yang terkenal. Dengan gayanya yang khas, diharapkan album duet ini bisa sama larisnya dengan albumku sebelumnya. Memang waktu itu rasanya kurang jika mengaku penyanyi cilik perempuan kalau belum berduet dengan Adi. Makanya dulu, hampir semua penyanyi cilik perempuan pernah berduet dengannya, termasuk aku. He he he. <br />
<br />
Harapan labelku pun terkabul. Album duet kami, <i>Burung-burung Bernyanyi </i> ciptaan Yonas Pareira, laku keras. Sukses di album duet pertama, kami kemudian membuat album duet berikutnya. Sejak itu kami semakin sering melakukan aktivitas bersama, seperti rekaman dan manggung. Tidak heran kalau kemudian kami menjadi dekat dan bersahabat. Saking dekatnya, aku sampai tahu apa saja kesukaan Adi dari makanan hingga kebiasaannya yang lain. Kalau syuting, Adi senang ngemil yang manis-manis, seperti cokelat
atau permen. Selain itu, kami yang ada di dekatnya harus selalu siap untuk ‘kram perut’ karena dia itu sangat suka melucu dan usil. Karakter Papa Adi, Bing Slamet, memang sangat kuat melekat pada Adi. Humoris, jahil, royal, dan sangat penyayang. <br />
<br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="http://1.bp.blogspot.com/-7sONGXkYsXY/VA6pqKmJIgI/AAAAAAAAKio/WZ6oHkj4EZw/s1600/Ira4.jpg" imageanchor="1" style="clear: right; float: right; margin-bottom: 1em; margin-left: 1em;"><img border="0" src="http://1.bp.blogspot.com/-7sONGXkYsXY/VA6pqKmJIgI/AAAAAAAAKio/WZ6oHkj4EZw/s1600/Ira4.jpg" height="256" width="320" /></a></div>
Sebenarnya aku dan Adi memiliki karakter yang berbeda. Adi itu orangnya santai, sedangkan aku cerewet dan sangat perfeksionis. Namun, kami bisa cocok karena sama-sama menyukai nyanyi dan film. Oh iya, kedekatan ini tidak hanya milik kami, lo, tapi juga keluarga kami, khususnya orangtua. Adi sangat manja ke Mamiku, begitupun aku ke Mamanya Adi, Ratna Furi. Saking dekatnya aku memanggil Mamanya Adi dengan sebutan ‘Mama’, dan Adi memanggil Mamiku dengan ‘Mami’. Seru, kan?<br />
Pada saat-saat tertentu, kami sering bertukar ibu, lo. Seperti di satu pengalaman menyeramkan yang pernah kami alami saat mengadakan <i>show</i> di Jawa Tengah. Ceritanya, kamar hotel yang kami tempati ada makhluk gaibnya. Banyak kejadian aneh terjadi di sana. Saking takutnya, Adi selalu minta ditemani Mamiku setiap kali ingin ke kamar mandi. Begitupun sebaliknya dengan aku ke Mama Ratna.<br />
<i><b>ESTER SONDANG</b></i><br />
<i><b>Tabloid Nova Juni 2009 </b> </i><br />
<br />
<br /></div>
</div>
</div>
</div>
Tembang Kenanganhttp://www.blogger.com/profile/10991207485475741713noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-2250801583526202171.post-36087937993654667262014-09-10T19:43:00.000-07:002014-09-10T19:43:52.310-07:00CHINTAMI ATMANAGARA "Suka Lagu Dangdut"<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="http://3.bp.blogspot.com/-NKhAd7UbE7Y/VA6s400Y-sI/AAAAAAAAKi8/RlAqgYWGi-U/s1600/Chintami.jpg" imageanchor="1" style="clear: left; float: left; margin-bottom: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" src="http://3.bp.blogspot.com/-NKhAd7UbE7Y/VA6s400Y-sI/AAAAAAAAKi8/RlAqgYWGi-U/s1600/Chintami.jpg" height="320" width="224" /></a></div>
<div style="text-align: justify;">
Popularitasnya diawali dari mengikuti dunia film di seputar '78. Suksesnya film pertama yang dibintangi - Tempatmu Disisiku - terpaksa mengurangi kesibukannya dalam membina vokal group yang dirintissejak masih Sekolah Dasar, hingga kelas tiga SMA.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Bukan Hanya tawaran main film yang harus dipertimbangkan terus menerus, akan tetapi, pemilik modal perusahaan rekaman lagu pop tak kalah kreatif kalau hanya memanfaatkan potensinya. Tepatnya tahun '82 ketika pertama kali memasuki kampus ABA jurusan Bahasa Inggris, peranakan Sunda Jerman ini melangkahkan kaki ke dunia rekaman lagu pop Indonesia.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
"Semua ini tidak akan bisa berjalan tanpa dorongan moral dari Ibu saya. Terus terang, meskipun Ibu tiri, dia banyak membantu dan mendorong semangat saya. Dia saya anggap sebagai seseorang yang berperan sangat penting dalam karier saya saat ini," ujar penggemar olahraga senam ini.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="http://3.bp.blogspot.com/-Pu-_A-LWxts/VA61mOUSFTI/AAAAAAAAKjE/qKpL_-0-tQw/s1600/Chintami2.jpg" imageanchor="1" style="clear: right; float: right; margin-bottom: 1em; margin-left: 1em;"><img border="0" src="http://3.bp.blogspot.com/-Pu-_A-LWxts/VA61mOUSFTI/AAAAAAAAKjE/qKpL_-0-tQw/s1600/Chintami2.jpg" height="320" width="317" /></a></div>
<div style="text-align: justify;">
Lahir di Bonn, Jerman Barat, 14 Juni 1962. Masa kanak-kanaknya lebih akrab bergaul dengan dunia seni lukis. Disamping itu, dia tekun mendengarkan suara Ibunya yang mempunyai kebiasaan menyanyi di kamar mandi. Meskipun begitu, cewek indo berkulit putih ini mengaku, tak pernah menerima pelajaran tarik suara dari sang Ibu.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
"Kalau sekarang ini saya menyanyi, rasanya seperti kembali lagi ke dunia anak-anak. Lucu deh.... Semula saya pesimis dalam hal menyanyi. Sama sekali nggak terbayang sampai bisa rekaman seperti sekarang," ujarnya seolah mengajak HAI untuk menengok ke alam lalu.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="http://1.bp.blogspot.com/-CM4eJS8lmfU/VA62Hlp3XcI/AAAAAAAAKjM/FRwgYBVQ4r0/s1600/Chintami4.jpg" imageanchor="1" style="clear: left; float: left; margin-bottom: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" src="http://1.bp.blogspot.com/-CM4eJS8lmfU/VA62Hlp3XcI/AAAAAAAAKjM/FRwgYBVQ4r0/s1600/Chintami4.jpg" height="320" width="234" /></a></div>
<div style="text-align: justify;">
Cita-citanya menjadi penyanyi yang diimpikan sejak kecil, ternyata harus dilalui dengan mengalami perubahan sikap dari pesimis menjadi optimis. </div>
<div style="text-align: justify;">
Optimisme apa sih yang kamu miliki sehingga terdorong menekuni lagu pop?</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
"Mmmmm.....saya merasa nggak bisa diam tuh. Untuk mengambil hati penggemar lagu pop, saya juga mempelajari macam-macam jenis lagu. Dangdut misalnya, juga saya pelajari. Malahan kalau show di daerah, saya sering membawakan lagu dangdut.</div>
<div style="text-align: justify;">
Ini terlepas dari masalah suka atau tidak. Tapi kalau saya ditanya, suka lagu dangdut? Sudah pasti saya akan mengatakan suka sekali. Cuman, lagu dangdut yang pernah saya bawakan tidak untuk rekaman. Hanya untuk live show di daerah-daerah saja."</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="http://1.bp.blogspot.com/-XGwRmi6TPVs/VA62cY_V8hI/AAAAAAAAKjU/LFdh2A8ibSI/s1600/Chintami3.jpg" imageanchor="1" style="clear: right; float: right; margin-bottom: 1em; margin-left: 1em;"><img border="0" src="http://1.bp.blogspot.com/-XGwRmi6TPVs/VA62cY_V8hI/AAAAAAAAKjU/LFdh2A8ibSI/s1600/Chintami3.jpg" /></a></div>
<div style="text-align: justify;">
Kunci rahasia kesuksesan Artis dikatakan oleh Chintami. "Seperti halnya saya sendiri. Terus terang, kalau saya mengerjakan sesuatu, saya harus suka dengan pekerjaan itu. Karena kalau tidak dengan begitu, tidak mungkin meraih sukses seperti sekarang. Trus, saya banyak mendekatkan diri dengan Masyarakat melalui radio-radio"</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Menurut Tami, kalau pada suatu saat dia mengasuh play group (kelompok anak-anak bermain) itu bukan berarti merupakan suatu jalan hidup diluar kesibukannya menjual suara pop. "Saya memang suka anak-anak," jelasnya. "Lain hal kalau saya buka salon kecantikan. Sudah terang, itu sasaran finansial untuk menunjang hidup, jika pada suatu saat nanti suara sayasudah nggak laku lagi," ujarnya mengakhiri percakapan. (BIS)</div>
<div style="text-align: justify;">
</div>
<div style="text-align: justify;">
<i>Majalah Hai Edisi Khusus III 30 Juli-5 Agustus 1985</i></div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<i> </i><a href="http://4.bp.blogspot.com/-BClQrZQeu-8/VA62q9Y8tMI/AAAAAAAAKjc/aZVkfma3Ekw/s1600/Chintami%2BData.jpg" imageanchor="1" style="clear: left; float: left; margin-bottom: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" src="http://4.bp.blogspot.com/-BClQrZQeu-8/VA62q9Y8tMI/AAAAAAAAKjc/aZVkfma3Ekw/s1600/Chintami%2BData.jpg" height="273" width="320" /></a></div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
Tembang Kenanganhttp://www.blogger.com/profile/10991207485475741713noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-2250801583526202171.post-8368817250719621112014-09-04T09:28:00.000-07:002014-09-09T01:15:40.454-07:00IWAN FALS "Produk Kota Besar"<a href="http://4.bp.blogspot.com/-AxHghTaiL3Q/VAiSVhe3xcI/AAAAAAAAKfQ/09Y_Wicbows/s1600/Iwan%2BFals4.JPG" imageanchor="1" style="clear: left; float: left; margin-bottom: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" src="http://4.bp.blogspot.com/-AxHghTaiL3Q/VAiSVhe3xcI/AAAAAAAAKfQ/09Y_Wicbows/s1600/Iwan%2BFals4.JPG" height="320" width="240" /></a>
<br />
<div style="text-align: justify;">
IWAN Fals adalah produk kota besar. Rekaman pertamanya dengan 10 lagu yang barusan
terbit ini, boleh dikata liriknya tak menyentuh alam. Ia berbeda dengan Ebiet
G. Ade, atau Leo Kristi, atau Franky. </div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<span lang="EN-US" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 115%; mso-ansi-language: EN-US; mso-bidi-language: AR-SA; mso-fareast-font-family: "Times New Roman"; mso-fareast-language: EN-US;">Iwan lebih dekat dengan Mogi Darusman.
Tak ada cerita angin, burung, perahu atau nelayan dalam lirik Iwan. Ia lebih suka
bertutur tentang nasib sarjana muda yang dengan langkah gontai mencari
pekerjaan dan gagal. Atau tentang sebuah rumah sakit yang menolak pasien yang
tak mampu membayar. Atau nasib pelacur yang tak kunjung mendapat langganan. </span></div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<span lang="EN-US" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 115%; mso-ansi-language: EN-US; mso-bidi-language: AR-SA; mso-fareast-font-family: "Times New Roman"; mso-fareast-language: EN-US;">Kalau toh ia bercerita tentang Si Tua Sais Pedati, di bait akhir liriknya ia
lantas menyebut "solar dan ganti oli, bensin dan ganti busi," yang
tak pernah dipikirkan sais pedati. Pun musik pengiringnya, ternyata sangat
berbau 'kota', sangat berbau sebuah orkes lengkap. </span></div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="http://2.bp.blogspot.com/-3EEBT4I2h4g/VAiSqmPVZcI/AAAAAAAAKfY/512m3nW7CK0/s1600/Iwan%2BFals2.jpg" imageanchor="1" style="clear: right; float: right; margin-bottom: 1em; margin-left: 1em;"><img border="0" src="http://2.bp.blogspot.com/-3EEBT4I2h4g/VAiSqmPVZcI/AAAAAAAAKfY/512m3nW7CK0/s1600/Iwan%2BFals2.jpg" height="320" width="109" /></a></div>
<div style="text-align: justify;">
<span lang="EN-US" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 115%; mso-ansi-language: EN-US; mso-bidi-language: AR-SA; mso-fareast-font-family: "Times New Roman"; mso-fareast-language: EN-US;">Dalam Sarjana Muda,
"seorang pemuda dengan jaket lusuh di pundaknya" yang berjalan dengan
sebatang rumput liar terselip di bibir, suasana itu terasa tidak klop degan
gesekan biola Yap Chi Kian -- itu solisnya Orkes Simfoni Jakarta. Tapi dari
segi yang lain, barangkali musik yang bak orkes lengkap itu memang
menguntungkan. </span></div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<span lang="EN-US" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 115%; mso-ansi-language: EN-US; mso-bidi-language: AR-SA; mso-fareast-font-family: "Times New Roman"; mso-fareast-language: EN-US;">Lirik Iwan yang tak sekuat lirik Ebiet tertolong karenanya.
Sebagai musik, paling sedikit, rekaman Iwan yang pertama ini enak didengar.
Luput dari dugaan orang, album Sarjana Muda ini tak tampil dengan seloroh.
Ketika Iwan masih suka ngamen di jalanan, atau sewaktu ia tampil di panggung
orang merubungnya karena ia menyanyi dengan kocak. Satu hal yang hilang dalam
rekaman ini, ialah spontanitas Iwan -- sama sekali absen. </span></div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<span lang="EN-US" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 115%; mso-ansi-language: EN-US; mso-bidi-language: AR-SA; mso-fareast-font-family: "Times New Roman"; mso-fareast-language: EN-US;">Kalau mau dicari,
yang paling berhasil dalam rekaman pertama ini memang Guru Oemar Bakri. Masih
tercium seloroh Iwan seperti kalau lagi tampil di panggung. Pun lirik lagu ini
terasa tangkas, dan hidup dalam menceritakan suasana. Maka terasa kurang sreg,
kalau dalam album pertama ini muncul pula sebuah ode buat Bung Hatta. Soal
beginian rasanya kurang pas buat Iwan Fals ia lebih bisa bercerita tentang
tokoh yang potretnya bisa dimencang-mencongkan. Potret salah seorang
Proklamator RI itu, tentulah susah untuk dibegitukan. Jadinya ode buat Bung
Hatta terasa merengek. Hujan air mata dari pelosok negeri / Saat melepas engkau
pergi / berjuta kepala tertunduk baru / Terlintas nama seorang sahabat / Yang
tak lepas dari namamu. </span></div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="http://3.bp.blogspot.com/-iRTb_PfG_k0/VAiS51XCNPI/AAAAAAAAKfg/wHIZDw0XSCw/s1600/Iwan%2BFals1.png" imageanchor="1" style="clear: left; float: left; margin-bottom: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" src="http://3.bp.blogspot.com/-iRTb_PfG_k0/VAiS51XCNPI/AAAAAAAAKfg/wHIZDw0XSCw/s1600/Iwan%2BFals1.png" height="213" width="320" /></a></div>
<div style="text-align: justify;">
<span lang="EN-US" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 115%; mso-ansi-language: EN-US; mso-bidi-language: AR-SA; mso-fareast-font-family: "Times New Roman"; mso-fareast-language: EN-US;">Coba bandingkan dengan cerita tentang Pak Guru Bakri
itu. Tas hitam dari kulit buaya, selamat pagi berkata Pak Oemar Bakri / Ini
hari aku rasa kopi nikmat sekali. Kemudian pak guru tua itu pun berangkat ke
sekolah dengan sepeda tuanya untuk mengajar ilmu pasti. Sesampainya di depan
sekolah ia kaget, kok banyak polisi berwajah garang. Ternyata murid-muridnya
berkelahi. Pulanglah Pak Bakri dengan ngeri. Sepedanya pun dikebutnya. 40 tahun
mengabdi jadi guru jujur berbakti memang makan hati. Tapi mengapa gaji guru
Oemar Bakri seperti dikebiri? tanya Iwan dengan merdu sekaligus menyakitkan
hati. </span></div>
<div style="text-align: justify;">
<i><span lang="EN-US" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 115%; mso-ansi-language: EN-US; mso-bidi-language: AR-SA; mso-fareast-font-family: "Times New Roman"; mso-fareast-language: EN-US;">Bambang Bujono.</span></i></div>
<div style="text-align: justify;">
<i><span lang="EN-US" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 115%; mso-ansi-language: EN-US; mso-bidi-language: AR-SA; mso-fareast-font-family: "Times New Roman"; mso-fareast-language: EN-US;">Majalah Tempo <span lang="EN-US" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 115%; mso-ansi-language: EN-US; mso-bidi-language: AR-SA; mso-fareast-font-family: "Times New Roman"; mso-fareast-language: EN-US;">21
Maret 1981</span> </span></i></div>
Tembang Kenanganhttp://www.blogger.com/profile/10991207485475741713noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-2250801583526202171.post-64352652772198737282014-04-14T10:19:00.001-07:002014-09-05T11:15:08.916-07:00CHICHA KOESWOYO "Surat Penggemar Dihantam Peluru"<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="http://4.bp.blogspot.com/-01w8u6AS3gA/U0wXT59h5SI/AAAAAAAAKKs/G3aTbNg_2Pc/s1600/Chicha+K1.jpg" imageanchor="1" style="clear: left; float: left; margin-bottom: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" src="http://4.bp.blogspot.com/-01w8u6AS3gA/U0wXT59h5SI/AAAAAAAAKKs/G3aTbNg_2Pc/s1600/Chicha+K1.jpg" height="320" width="187" /></a></div>
<div style="text-align: justify;">
CHICHA <span style="font-family: "Times New Roman","serif";">KOESWOYO</span>, 16, sedang menulis catatan harian ketika gudang peluru di Cilandak
meledak, pekan lalu. </div>
<div style="text-align: justify;">
<br />
Masih mengenakan celana pendek dan kaus oblong, ia naik ke
loteng rumahnya di Jalan H. Nawi, Cilandak, sekitar tiga kilometer dari pusat
ledakan. "Wow, bagus sekali, seperti kembang api," kata Chicha. </div>
<br />
<div style="text-align: justify;">
Tiba-tiba ia kaget melihat ke bawah. Pembantunya kemudian mengatakan, orang
sedang panik dan sebagian mengungsi. Penyanyi yang meningkat remaja ini
mengambil inisiatif, menyelamatkan dokumen-dokumen penting milik ayahnya, ke
dalam kopor. Sebuah peluru menghantam tembok belakang garasi rumahnya yang
bersebelahan dengan kamar Chicha. </div>
<br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEj5qvkkpiPUjKjzCOyAqnC6ZfT9blqp5-s1cgStOBh5J7XaHuizOz8O_TJHds6b65ylgVuLrPvrUnxrqcEA1EQ8C2dvDnootfPJT1RX0fjFbOB0wcWTOKm7WAPAE0H842TtQKWy5b1P58Wm/s1600/Chicha+K3.jpg" imageanchor="1" style="clear: right; float: right; margin-bottom: 1em; margin-left: 1em;"><img border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEj5qvkkpiPUjKjzCOyAqnC6ZfT9blqp5-s1cgStOBh5J7XaHuizOz8O_TJHds6b65ylgVuLrPvrUnxrqcEA1EQ8C2dvDnootfPJT1RX0fjFbOB0wcWTOKm7WAPAE0H842TtQKWy5b1P58Wm/s1600/Chicha+K3.jpg" height="200" width="182" /></a></div>
<div style="text-align: justify;">
Peluru itu kemudian menghantam rak yang
berisi jutaan pucuk surat penggemar Chicha. Surat itu berhamburan, tetapi
raknya rupanya berhasil menghentikan peluru sehingga tidak menghantam tubuh
Chicha yang sedang tiarap. </div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Pada malam ledakan itu, beberapa menit setelah dua
peluru singgah di rumahnya, Chicha serta adik dan ibunya mengungsi ke studionya
di Kebayoran. Rumah yang hancur itu akan dirobohkan. "Papa mau bikin rumah
baru di sana, sekalian dengan prasasti peringatan kejatuhan peluru," kata
Chicha di tempat pengungsian. </div>
<div style="text-align: justify;">
<i>(Tempo, 10 November 1984) </i></div>
Tembang Kenanganhttp://www.blogger.com/profile/10991207485475741713noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-2250801583526202171.post-1560549064725732102014-01-19T05:13:00.000-08:002014-09-05T11:14:57.881-07:00MERIAM BELLINA "Untuk Rekaman Saya Nggak Begitu Antusias"<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="http://4.bp.blogspot.com/--Axk6Wfm0o0/UtvMqg884HI/AAAAAAAAJ7k/S1ULqki3YWw/s1600/Mer5.jpg" imageanchor="1" style="clear: left; float: left; margin-bottom: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" src="http://4.bp.blogspot.com/--Axk6Wfm0o0/UtvMqg884HI/AAAAAAAAJ7k/S1ULqki3YWw/s1600/Mer5.jpg" height="320" width="251" /></a></div>
Berangkat dari PERAWAN-PERAWAN, Aktris ini hanya bermodal bakat, kemampuan tampil wajar di depan kamera dan wajah.!
<br />
<div style="text-align: justify;">
Debutnya makin meroket setelah "CINTA DIBALIK NODA" yang mampu menggaet Citra. </div>
<br />
<div style="text-align: justify;">
Perjalanan dunia musik pop dan film nasional mencatat kehadiran seorang bintang, ELIZA MARIA MERIAM BELLINA, dara kelahiran Bandung 10 April 1965. Dari ayah G.H. Bamboe keturunan Belanda-Makassar dan ibu, Maria Theresia berdarah Jerman-Belanda. Dia dilahirkan sebagai aktris yang sukses baik karier maupun materi.</div>
<br />
<div style="text-align: justify;">
Terhitung semenjak ia berhasil menyabet Piala Citra, sebagai Aktris terbaik, September lalu di Jogyakarta. Namanya menjadi semakin melambung, honor untuk sebuah filmya menjadi berlipat, tawaran main datang bertubi-tubi dari kanan-kiri. Tercatat 7 buah film telah ia perani. tiga diantaranya "disikat" sekaligus dalam berbagai peran.</div>
<br />
<div style="text-align: justify;">
Di puncak tangga, Meriam tunduk dan memanfaatkan keadaan. Itu terlihat ketika tawaran masuk dapur rekaman datang, ia segera menyanggupi. Beruntung suaranya termasuk lumayan dan hasilnyapun tidak mengecewakan. Meski dara ini kurang fasih mengucapkan huruf "r" hingga edisi khusu ini dibuat ia tengah membuat ancang-ancang untuk albumnya yang ketiga.</div>
<br />
<div style="text-align: justify;">
<a href="http://2.bp.blogspot.com/-iTrrR2b7sS0/UtvLsg_IbwI/AAAAAAAAJ7U/T10Fzh1lgYc/s1600/Mer4.jpg" style="clear: right; float: right; margin-bottom: 1em; margin-left: 1em;"><img border="0" src="http://2.bp.blogspot.com/-iTrrR2b7sS0/UtvLsg_IbwI/AAAAAAAAJ7U/T10Fzh1lgYc/s1600/Mer4.jpg" height="240" width="320" /></a>Jumpa pertama di lapangan tembak, Senayan, Jakarta. Menjelang tengah malam, Memer, demikian panggilan intimnya, tengah latihan menari bersama puluhan remaja seusainya, untuk film yang trngah ditanganinya, "Kulihat Cinta Dimatanya" arahan sutradara Bobby Sandy. Tarian ini berlangsung cukup lama, sampai akhirnya musik terhenti, semua beristirahat. Mer duduk di lantai, wajahnya bersimbah peluh. Beberapa saat kemudian ia minta rokok, lalu berembug dengan sanga sutradara yang mengawasi jalannya latihan. Meski malam telah larut dan saat itu adalah paling ideal untuk pergi tidur, namun dari gerak-gerik dan sorot mata, Mer masih memancarkan sosok seorang bintang yang penuh vitalitas.</div>
<br />
Mer nampak sudah bisa mengatur waktu, untuk kegiatan ekstra begini, tiga jam sebelumnya ia telah menghimpun tenaga.
<br />
<div style="text-align: justify;">
"Meriam masih tidur, baru saja pulang syuting. Sebab nanti malam mau latihan menari di lapangan tembak.." tutur temannya seorang pemuda, ketika Hai berkunjung ke rumahnya di Sunter Paradise, Jakarta Utara, tiga jam sebelumnya. </div>
<div style="text-align: justify;">
"Kalau you masih ingin ketemu dia dan membuat janji untuk wawancara, sebaiknya nanti anda kesana aja," tambahnya. </div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="http://2.bp.blogspot.com/-z_9UR5hJHEA/UtvPNmp8OrI/AAAAAAAAJ70/j2NN7yXHdBI/s1600/Mer6.jpg" imageanchor="1" style="clear: left; float: left; margin-bottom: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" src="http://2.bp.blogspot.com/-z_9UR5hJHEA/UtvPNmp8OrI/AAAAAAAAJ70/j2NN7yXHdBI/s1600/Mer6.jpg" height="266" width="320" /></a></div>
Pemuda itu benar, Mer memang ada di lapangan tembak, latihan menari dan bisa membuat janji untuk wawancara, meski ia masih sibuk dengan urusannya. Lihat saja, kini ia masih ngobrol, beberapa temannya ikut nimbrung, rokok masih terjepit di tangannya. Sesekali ia tertawa lepas, seperti di ruang itu cuma ada mereka. Saat yang tepat memang harus ditunggu, ia juga punya hak untuk acara-acara yang bersifat pribadi.</div>
<div style="text-align: justify;">
Akhirnya menjelang usai latihan, janji pun ditetapkan.</div>
<div style="text-align: justify;">
Ketemu besok siang di lokasi syuting!</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="http://2.bp.blogspot.com/-iTrrR2b7sS0/UtvLsg_IbwI/AAAAAAAAJ7U/T10Fzh1lgYc/s1600/Mer4.jpg" imageanchor="1" style="clear: right; float: right; margin-bottom: 1em; margin-left: 1em;"><br /></a></div>
Jalan Brawijaya, Kebayoran Baru. Rabu 5 Juni.</div>
<div style="text-align: justify;">
Syuting berjalan lancar, Mer mampu menghapal dialog dengan baik, meski panas matahari membakar. Menjelang tengah hari, adegan Mer berdialog di samping mobil usai ia segera menuju ke tepi jalan, di bawah pohon yang rindang, dimana petugas konsumsi menyiapkan tugasnya.</div>
<div style="text-align: justify;">
Syuting hari ini selesai sudah, semua berkemas, "Kita ngobrolnya di kantor aja yuk...disini panas" katanya sambil berjalan menuju mobilnya, masih baru, dari model terakhir </div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="http://4.bp.blogspot.com/-zC6kdCpPlfM/UtvLbMe-DkI/AAAAAAAAJ7Q/V1JEbz5cmCY/s1600/Mer3.jpg" imageanchor="1" style="clear: right; float: right; margin-bottom: 1em; margin-left: 1em;"><img border="0" src="http://4.bp.blogspot.com/-zC6kdCpPlfM/UtvLbMe-DkI/AAAAAAAAJ7Q/V1JEbz5cmCY/s1600/Mer3.jpg" height="241" width="400" /></a></div>
<b>Kawin</b></div>
<div style="text-align: justify;">
"Sebetulnya nggak panjang, soalnya nggak susah. Serba kebetulan malah..." tutur Mer terus terang. Ia bercerita mengenai perjalanan kariernya sambil makan siang, setelah rambutnya dipotong beberapa senti oleh temannya.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Masa bocahnya dihabiskan di dua tempat, Bandung dan Canada. Dengan perbedaan struktur lingkungan ini, Mer kecil tumbuh dan mereguk cerianya masa kanak-kanak. Sepulangnya ke tanah air, masa remajanya menyongsongnya, duduk di bangku Sekolah Menengah Atas, gadis yang terakhir hanya sebagai siswa kelas tiga ini telah aktif dalam berbagai kegiatan remaja. Seperti menari, menyanyi dan foto model. Untuk aktivitas terakhir, ia punya kenangan tersendiri, karena dari bidang itulah ia berangkat</div>
<div style="text-align: justify;">
<br />
"Karena pada mulanya, Mer sering difoto sama papi untuk album keluarga, para relasi dan akhirnya meningkat untuk majalah" tandasnya.</div>
<div style="text-align: justify;">
Ketika syuting "Perawan-Perawan" yang diadakan di Bandung, seoran pencari bakat menyodorkan foto Mer yang ssring menghias di berbagai majalah. Oleh Ida Farida, sang sutradara, ia ditawari ikut main. "Namanya ingin mencoba, segala macam, ya dicoba..." selorohnya. Dan sejak itu, mulailah debutnya sebagai bintang film.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="http://2.bp.blogspot.com/-S7uVe9P_rRU/UtvK9xOm4XI/AAAAAAAAJ7I/sybEi-lurgQ/s1600/Mer2.jpg" imageanchor="1" style="clear: left; float: left; margin-bottom: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" src="http://2.bp.blogspot.com/-S7uVe9P_rRU/UtvK9xOm4XI/AAAAAAAAJ7I/sybEi-lurgQ/s1600/Mer2.jpg" height="228" width="320" /></a></div>
Namanya mulai dibicarakan orang ketika dalam "Roro Mendut", Mer tampil dengan cemerlang. Juga oleh sementara kalangan, dianggap bermain kelewat seronok untuk ukuran timur kala ia beraksi ala Brooke Shields dalam "Pengantin Pantai Biru". Namun itu semua tak menghambat jalan kariernya hingga ia mampu menggondol Piala Citra, sebagai anugerah tertinggi dalam perfilman nasional. Filmnya CINTA DIBALIK NODA menempatkan Mer di tangga teratas.<br />
<a href="http://3.bp.blogspot.com/-S7uVe9P_rRU/UtvK9xOm4XI/AAAAAAAAJ7E/0asYgEhwPfg/s1600/Mer2.jpg" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><br /></a>
Lalu kapan kiprah Mer dalam dunia musik pop dimulai?<br />
"Nah, sehabis main "Perawan-Perawan", saya dimanage selama setahun oleh Denny Sabri. Dibawa ke Pance Pondaag, di tes vokal, lalu dicoba untuk rekaman. Mungkin karena saya sudah terjun ke film, jadi lagu yang diberikan lebih bisa saya resapi maknanya, walau nyanyi bagi saya hanya ideal untuk kalangan sendiri, di sekolah, di rumah atau di kamar mandi!, sedang untuk rekaman saya nggak begitu antusias. Eh, nggak tahunya, album SYMPHONI RINDU meledak! Gitu deh...."ujarnya panjang lebar, diakhiri tawa berderai.<br />
<br />
<a href="http://4.bp.blogspot.com/-JxLLMT9Cyco/UtlveI7NAqI/AAAAAAAAJ6w/9-mF6sV6mlA/s1600/Mer1.jpg" imageanchor="1" style="clear: right; float: right; margin-bottom: 1em; margin-left: 1em;"><img border="0" src="http://4.bp.blogspot.com/-JxLLMT9Cyco/UtlveI7NAqI/AAAAAAAAJ6w/9-mF6sV6mlA/s1600/Mer1.jpg" height="320" width="291" /></a></div>
+ Setelah meraih Citra, sekarang honor Mer berapa untuk sebuah film dan kaset?<br />
- (tertawa...) Nggak boleh tahu...! semua memang yang ngatur mami, boleh dikata 70% dari pendapatan masuk ke Bank. Kalau tidak, wah bisa habis. Namanya anak muda ingin beli segala macam.<br />
<br />
<div style="text-align: justify;">
+ Kembali ke soal penyanyi baru, bagaimana tanggapan anda tentang banyak bermunculan penyanyi baru, apakah anda merasa tersaingi?<br />
- Banyak bermunculan penyanyi baru malah bagus. Kalau kita sudah tahu kemampuan kita, mengapa takut tersaingi? Itu berarti kita nggak percaya pada diri sendiri dong.<br />
<br />
+ Boleh dikata tahun 84-85 ini merupakan masa jaya bagi Mer karena laris oleh berbagai tawaran.<br />
- Wuu, kayak kacang goreng kali larisnya (sambil tertawa)<br />
<br />
+ Nah, apa yang akan kamu kerjakan bila masa jaya ini berakhir dan para penggemar anda sudah mulai meninggalkan anda?<br />
- (berpikir sejenak) ya....mengundurkan diri. Buat apa saya paksain mereka senang sama saya.<br />
<br />
+ Barangkali ada beban psikologis?<br />
- Pada mulanya mungkin. Tetapi paling-paling nanti jarang muncul lalu tidak main sama sekali, alias--kawin-- (tertawa)<br />
<i>(Gun)</i><br />
<i>dari HAI EDISI KHUSUS III</i><br />
<i>30 Juli-5 Agustus 1985 </i></div>
<div style="text-align: justify;">
</div>
<br />
<br />Tembang Kenanganhttp://www.blogger.com/profile/10991207485475741713noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-2250801583526202171.post-19774155002856105492013-11-13T05:08:00.002-08:002014-09-05T11:14:42.644-07:00BETHARIA SONATHA "Dapat Sepuluh Mau Sebelas"<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="http://1.bp.blogspot.com/-q2alS8v1BCc/UoNtC2eO_VI/AAAAAAAAJug/vhFJbE-yQMU/s1600/Betharia+Sonatha.jpg" imageanchor="1" style="clear: left; float: left; margin-bottom: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="320" src="http://1.bp.blogspot.com/-q2alS8v1BCc/UoNtC2eO_VI/AAAAAAAAJug/vhFJbE-yQMU/s320/Betharia+Sonatha.jpg" width="242" /></a></div>
<div style="text-align: justify;">
<b>Album "Kau Tercipta Untukku" dan "Kau Untuk Siapa" menyentakkan blantika musik pop nusantara, nama Betha mulai bergaung dimana-mana. Dari 13 album, enam mendapat piringan emas. Mau kenalan?</b></div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Bayangkan, bila kamu bisa nyanyi dan bercita-cita jadi penyanyi, pertama nongol di TV, lalu tiba-tiba ditawari rekaman di studio beken dan ditangani musisi yang punya nama kondang. Kayak apa rasanya? Kaget? Sudah pasti.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Nah, kejadian semacam itulah yang dialami Sri Betharia Astuti Sonatha. Mojang kelahiran Bandung 14 Desember 1962, yang fotonya ada di depan hidung kalian ini. Cakep nggak?</div>
<div style="text-align: justify;">
Oh ya, kisahnya berawal dari:</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<b>Sejenak melepas lelah</b></div>
<div style="text-align: justify;">
Rasanya lucu sekali, ketika jumpa di halaman Universitas Borobudur, Jakarta, yang luas. Hai hanya tak mengenali ketika berpapasan dengan orang yang diburu selama ini. Rumah Betha di Bogor, hanya hari libur saja dia berada di sana, selebihnya di rumah kakaknya di Jakarta. Dikejar ke kota hujan tempat dia tinggal, dua kali nihil. Ke tempat kakaknya di Jakarta belum jelas alamatnya. Ke studio, ya kalau lagi "ngendon" di sana. Kan akhir-akhir ini sekolah sibuk ujian. Satu-satunya jalan memang ke sekolahnya. Dua kali ke universitas yang gedungnya masih "gres" ini juga kosong karena jadwal ujian yang selang-seling.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="http://1.bp.blogspot.com/-dBzwMgxDeKY/UoN4Tm5WVUI/AAAAAAAAJu0/U7qtl0dXdl4/s1600/Betharia+Sonatha3.jpg" imageanchor="1" style="clear: right; float: right; margin-bottom: 1em; margin-left: 1em;"><img border="0" height="320" src="http://1.bp.blogspot.com/-dBzwMgxDeKY/UoN4Tm5WVUI/AAAAAAAAJu0/U7qtl0dXdl4/s320/Betharia+Sonatha3.jpg" width="220" /></a></div>
<div style="text-align: justify;">
Eh, pas ketemu cuma kebetulan! Waktu itu bukan wajah dan sosoknya belum terekam dalam otak, cuma karena terburu-buru, kampus lagi bubaran. Takut buruan lolos lagi. Upaya mengejar ke kelasnya tertumbuk pada sesosok pemuda, lagi bengong, di depan pintu masuk. Kebetulan. Setelah ditanyakan nama penyanyi yang sedang diuber, wajahnya nampak keheranan. "Naa...yang barusan lewat, memakai celana putih itu...." ujarnya sambil menunjuk kearah gerombolan gadis-gadis yang berjalan dekat pintu gerbang.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Dikejar, sudah sampai ambang pintu mobil. Beruntung masih sempat. "Wah...saya mau pulang ke Bogor, buru-buru nih sebab ada janji. Ketemu lagi kapan deh nanti Betha siap," ujarnya ketika maksud wawancara dilontarkan. </div>
<div style="text-align: justify;">
Bayangkan, waktu untuk edisi khusus mendesak, terlintas, "Bagaimana kalau wawancaranya di dalam mobil saja. Nggak keberatan kan...?"</div>
<div style="text-align: justify;">
<br />
Setelah berpikir sejenak, mahasiswa ABA tingkat pertama itu lalu mengangguk. Sopir yang menunggu sedari tadi segera menghidupkan mesin. Gigi pertama masuk, mobil melaju. Omong-omong dengan Betharia Sonatha di sepanjang Jakarta-Bogor, disambung sedikit di rumahnya, Jalan Haur Jaya II/16 Bogor.</div>
<div style="text-align: justify;">
<div style="text-align: justify;">
<br />
Mengaku senang menyanyi sejak kecil. namun, tampil bersama kakaknya, yang juga penyanyi, baru dimulai dari bangku SMP, dimana dia sudah aktif pula dalam kelompok vokal group. Bekal pengalaman inilah yang menyebabkan dara hitam manis ini memberanikan diri maju untuk tes di TVRI. Dua kali diuji vokalnya, ia boleh tampil dengan membawakan lagu "Dingin" dan "Hapuslah Sudah" dalam paket acara "Sejenak Melepas Lelah". </div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Setelah tampil, mendadak terjadi suatu peristiwa yang mengagetkan. Ia mendapat tawaran rekaman! Nggak tanggung-tanggung, yang mau mengontrak PT Musica Studio. Ditangani langsung oleh Rinto Harahap! Keruan saja penyanyi yang kerap mengucapkan kata "yang mana" ini girang banget. "Sudah tentu hal itu merupakan suatu kesempatan yang baik sekali, yang mana, begitu tampil di tv langsung ditawari rekaman. Dibawah pengawasan bang Rinto Harahap, yang mana, lagu-lagunya sudah sangat dikenal..." tandasnya.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="http://1.bp.blogspot.com/-n-4byjC6xz8/UoN4Z5aaMSI/AAAAAAAAJvA/ZX30Ys5sydc/s1600/Betharia+Sonatha2.jpg" imageanchor="1" style="clear: left; float: left; margin-bottom: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="320" src="http://1.bp.blogspot.com/-n-4byjC6xz8/UoN4Z5aaMSI/AAAAAAAAJvA/ZX30Ys5sydc/s320/Betharia+Sonatha2.jpg" width="288" /></a></div>
<div style="text-align: justify;">
Disamping jangkauan vokal yang memenuhi kriteria, lagu-lagu ciptaan Rinto Harahap juga turut, sudah tentu, ambil bagian dalam sukses Betha. Tercatat enam kaset album lagu-lagu pop Indonesia. Tiga kaset album pop Padang, 3 kaset album pop Batak, dan sebuah kaset pop Ambon, sudah dikeluarkan puteri kelima dari sepuluh bersaudara kelarga Sonatha M.E. Surawinata dan Titin Sonatha ini.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Dua album popnya "Kau Tercipta Untukku" dan "Kau Untuk Siapa" merupakan tonggak bagi keberhasilan Betha. Penjualannya melampaui target, karena dua album itu juga ia bisa berkeliling daerah bersama rekan artis lainnya, seperti Jamal Mirdad dan Elly Sunarya.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Betha sudah meraih sukses sebagai penyanyi yang berhasil, seperti yang diidam-idamkannya selagi bocah. Album demi albumnya keluar dengan teratur, dari tiga belas kaset yang telah dilempar ke pasar, mampu menggaet enam piringan emas. Penghargaan yang lazim diberikan PT Musica Studio bagi album yang meledak.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br />
+ Jadi siapa yang paling berperan dalam karir Betha?</div>
<div style="text-align: justify;">
- Keluarga, terutama kakak yang mengajari saya menyanyi.</div>
<div style="text-align: justify;">
+ Pernahkah "kebetulan" ini anda bayangkan sebelumnya?</div>
<div style="text-align: justify;">
- Ng...kebetulan sih nggak. Hoki (untung) orang bilang. Keberhasilan ini memang tak terbayang sebelumnya, tetapi cita-cita untuk menjadi penyanyi yang berhasil sudah ada sejak dulu.</div>
<div style="text-align: justify;">
+ Jika memang cita-cita anda, bagaimana konsekwensi anda pada cita-cita tersebut?<br />
</div>
<div style="text-align: justify;">
</div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="http://2.bp.blogspot.com/-GrAHDENtbd4/UoN4sFHsHDI/AAAAAAAAJvE/YQpZHDwzy6A/s1600/Betharia+Sonatha1.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="275" src="http://2.bp.blogspot.com/-GrAHDENtbd4/UoN4sFHsHDI/AAAAAAAAJvE/YQpZHDwzy6A/s320/Betharia+Sonatha1.jpg" width="320" /></a></div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
- Saya memperdalam latihan vokal dan not balok melalui kursus, disamping saya selalu minta pendapat pada setiap musisi yang mngiringi saya menyanyi.</div>
<div style="text-align: justify;">
+ Apakah anda merasa khawatir tersaingi oleh pendatang baru?</div>
<div style="text-align: justify;">
- Saya tidak merasa adanya persaingan, semua sudah diatur oleh Tuhan. Ada saat di atas, ada saat di bawah. Dan saya sudah siap bila sewaktu-waktu berada di bawah.</div>
<div style="text-align: justify;">
+ Nah apa yang Betha lakukan, bila suatu saat berada di bawah dan penggemar anda sudah tidak ada.</div>
<div style="text-align: justify;">
- Nah, disinilah gunanya saya sekolah. Walau begitu saya akan tetap menyanyi sampai tua. Tidak ada yang senang ya untuk sendiri.</div>
<div style="text-align: justify;">
+ Sudah puas dengan hasil yang diraih sekarang?</div>
<div style="text-align: justify;">
- Namanya juga manusia, dapat sepuluh mau sebelas.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Oya, Betha titip pesan buat kalian, Mirip iklan baris surat kabar: Jangan lupa dengan album-album saya, tolong disimak. Mohon maaf untuk fans yang belum berbalas suratnya...., pasti Betha balas. (Gun) </div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<i>HAI Edisi Khusus III</i><br />
<i>30 Juli - 5 Agustus 1985</i><br />
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
Tembang Kenanganhttp://www.blogger.com/profile/10991207485475741713noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-2250801583526202171.post-64032710971963166272013-08-22T09:23:00.000-07:002014-09-05T11:14:30.653-07:00RIA ANGELINA "Nggak Bisa Nyanyi"<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="http://2.bp.blogspot.com/-LFlotEMsETw/UhYy_FuLMWI/AAAAAAAAJhI/6ffxnSLU3t8/s1600/Ria2.jpg" imageanchor="1" style="clear: left; float: left; margin-bottom: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="320" src="http://2.bp.blogspot.com/-LFlotEMsETw/UhYy_FuLMWI/AAAAAAAAJhI/6ffxnSLU3t8/s320/Ria2.jpg" width="251" /></a></div>
Tak mau asal berteriak di depan mikrophone. Bukan hanya suara saja yang dibutuhkan produser.<br />
<br />
<b>NOSTALGIA</b><br />
Ingin bertemu, kangen dengan Guru SMP yang pernah menghukum dirinya, kangen terhadap suasana upacara.dengan baju seragam setiap Senin, dan terutama, suasana perasaan waktu ia menerima hukuman dari salah satu gurunya.<br />
<br />
Paling sering disetrap, paling sering membuat kesalahan. Paling keki kalau disuruh lari keliling lapangan. Habis itu dijemur dibawah matahari jam dua belas.<br />
<br />
Ria nggak bisa melupakan itu semua. Masih membekas. Bekas-bekas perasaan kesal masih tercermin melalui matanya ketika ia mengatakan, "Sampai sekarang saya masih keki kalau ingat. Malu sekali kalau disuruh nyanyi di depan kelas. Saya <br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="http://3.bp.blogspot.com/-TYQJrmUXHZ4/UhY6sSn5HmI/AAAAAAAAJho/gMEW7JeFbpI/s1600/Ria3.jpg" imageanchor="1" style="clear: right; float: right; margin-top: 1em; margin-bottom: 1em; margin-left: 1em;"><img border="0" height="320" src="http://3.bp.blogspot.com/-TYQJrmUXHZ4/UhY6sSn5HmI/AAAAAAAAJho/gMEW7JeFbpI/s320/Ria3.jpg" width="249" /></a></div>
pasti nggak bisa deh. Terus terang, saya kesulitan kalau disuruh menyanyi. Karena itu, nggak pernah membayangkan jadi penyanyi. Sekarang ini sepertinya saya jadi penyanyi yang asal-asal bohong," ungkap Ria ketika ingatan masa lalunya disinggung HAI.<br />
<br />
Bukan cuma dia sendiri yang tidak punya keinginan menjadi penyanyi lagu pop. Malahan Bapaknya juga tidak mengijinkan. Maunya orang tua, Ria biar saja konsentrasi pelajaran sekolah dulu. Nah ketika di SMA, cewek yang doyan makan kepiting ini mulai memberanikan diri menjadi model foto untuk kalender iklan.<br />
<br />
Dari situ keberaniannya berkembang. Tak segan-segan menerima uluran tangan produser rekaman. Ternyata, bukan hanya suaranya saja yang dibutuhkan produser.<br />
Selain tampang yang membuat konsumennya tak berkedip kalau memandang, suara yang pas-pasan nyatanya pas benar untuk telinga ibu-ibu rumah tangga yang mempunyai kebiasaan bernostalgia.<br />
<br />
<b>NGGAK SUKA GLAMOUR</b><br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="http://1.bp.blogspot.com/-Tk1s7kF3avc/UhY6h3QPwVI/AAAAAAAAJhg/k5AhrNcQ8QI/s1600/Ria4.jpg" imageanchor="1" style="clear: left; float: left; margin-top: 1em; margin-bottom: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="320" src="http://1.bp.blogspot.com/-Tk1s7kF3avc/UhY6h3QPwVI/AAAAAAAAJhg/k5AhrNcQ8QI/s320/Ria4.jpg" width="215" /></a></div>
Meski sudah merampungkan dua album Pop Indonesia - Birunya Rinduku dan Elegi Rinduku - belum juga dirasakan kepuasan yang mampu mengimbangi kegelisahannya. Masih ingin lebih dar hasilnya sekarang?<br />
<br />
Lantas apa ambisi selanjutnya...? "Sekarang saya baru merintis usaha membuka perusahaan rekaman bersama Richie Ricardo. Itu merupakan persiapan saya kalau seandainya penggemar sudah mulai meninggalkan suara saya." Menurut dara kelahiran Cimahi ini, menghasilkan dua album pop dalam waktu kurang lebih setahun itu, dicapai dengan gampang-gampang susah.<br />
<br />
Gampangnya karena banyak relasi Produser, Bapaknya Ria akrab sekali dengan produser JK Records. Kelanjutannya, produser akrab sekali dengan Ria.<br />
<br />
"Susahnya.......? Mmmmm........kayaknya nggak ada yang terasa susah deh. Karena saya selalu bisa mengatasi persoalan. Saya melakukannya tidak terlalu serius kok mas. Santai-santai saja. Kan, kalau santai nggak ada susahnya," ungkap Ria, sembari melempar senyum.<br />
<br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="http://1.bp.blogspot.com/-4T6wGMD1TKI/UhY6N4KlgyI/AAAAAAAAJhY/av0XFRabvSs/s1600/Ria5.jpg" imageanchor="1" style="margin-bottom: 1em; margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="272" src="http://1.bp.blogspot.com/-4T6wGMD1TKI/UhY6N4KlgyI/AAAAAAAAJhY/av0XFRabvSs/s400/Ria5.jpg" width="400" /></a></div>
Kendatipun dulu, tarik suara bukan merupakan angan-angan, Ria mengaku tidak mau asal berteriak kalau sudah berada di depan mikrophone. Saya merasa dibebani tanggung jawab yang berat sih. Masyarakat kan sudah terlanjur mengenal saya. Padahal saya sama sekali tidak merasakan adanya perubahan apa-apa di dalam diri saya. Dari dulu ya begini ini. Kurang begitu menyukai dunia glamour.<br />
(BIS)<br />
<i>Dari Majalah HAI Edisi Khusus III 30 Juli-5 Agustus 1985</i><br />
<br />Tembang Kenanganhttp://www.blogger.com/profile/10991207485475741713noreply@blogger.com9tag:blogger.com,1999:blog-2250801583526202171.post-21343832034326327352013-08-15T06:00:00.000-07:002014-09-05T11:14:19.269-07:00DINA MARIANA "Malam Minggu Nggak Istimewa"<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="http://2.bp.blogspot.com/-T4A_L6in3PQ/UeQSjBfxMOI/AAAAAAAAJb4/MihWzIsTpQg/s1600/Dina3.jpg" imageanchor="1" style="clear: left; float: left; margin-bottom: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="289" src="http://2.bp.blogspot.com/-T4A_L6in3PQ/UeQSjBfxMOI/AAAAAAAAJb4/MihWzIsTpQg/s320/Dina3.jpg" width="320" /></a></div>
<div style="text-align: justify;">
Lahir di Jakarta 21 Agustus 1965, termasuk artis laris.</div>
<div style="text-align: justify;">
Dulu, dalam sebuah festival, ketika mulai berdendang, ia hanya nyangkut sampai putaran final.</div>
<br />
<a name='more'></a>Kini, sangat sibuk. Rekaman, syting dan foto model.<br />
Cantik, menarik, ramah dan mudah berteman.<br />
<br />
<div style="text-align: justify;">
Dicegat di kampusnya, Universitas Jayabaya. Tepat ketika mobilnya hendak meninggalkan pelataran parkir yang teduh. Cewek yang kini kuliah di fakultas ekonomi tingkat pertama ini nampak kaget sewaktu Hai muncul mendadak di samping pintu mobilnya.</div>
<div style="text-align: justify;">
</div>
<div style="text-align: justify;">
Setelah mengutarakan maksud sejenak, Dina lalu membuka pintu sebelahnya, dan mobil langsung tancap ke rumahnya di kawasan Perumahan Sunter Hijau, Jakarta Utara.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Dina yang siang itu mengenakan celana dan blouse warna hijau masih nampak segar, meski butir-butir peluh tumbuh di lehernya. Dan wajahnya yang tanpa dipoles kosmetik tetap tidak melunturkan kecantikannya. Dari samping, matanya yang bening mengawasi jalan raya. Sementara tangannya dengan terampil mengemudikan laju kendaraan.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="http://1.bp.blogspot.com/-8uxrmKd-IoI/UeQffh7FpqI/AAAAAAAAJdA/cTIoyRqwG0A/s1600/Dina5.jpg" imageanchor="1" style="clear: right; float: right; margin-bottom: 1em; margin-left: 1em;"><img border="0" height="186" src="http://1.bp.blogspot.com/-8uxrmKd-IoI/UeQffh7FpqI/AAAAAAAAJdA/cTIoyRqwG0A/s200/Dina5.jpg" width="200" /></a></div>
"Hari ini acara Dina mau kemana?"</div>
<div style="text-align: justify;">
"Yah, kalau jadi mungkin mau potret untuk kalender, nanti jam setengah tiga."</div>
<div style="text-align: justify;">
"Kemana-mana selalu nyetir kendaraan sendiri seperti ini, Din?"</div>
<div style="text-align: justify;">
"Ya enggak dong, sama mami. Kecuali kalau berangkat dan pulang kuliah."</div>
<br />
<div style="text-align: justify;">
Tanpa terasa mobil telah memasuki kompleks perumahan Sunter Hijau, dan di jalan Sunter Kirana III/R III/2 Dina memperlambat kendaraan, sampai pembantu rumah tangga yang kebetulan ada di luar membukakan pintu gerbang.</div>
<div style="text-align: justify;">
Setelah memarkir mobilnya, bercanda dengan anak kakaknya sejenak, lalu putri bungsu dari enam bersaudara keluarga Heuvelman itu masuk ke dalam, menaruh tas, kemudian keluar lagi. Dan omong-omong dalam suasana akrab pun dimulai:</div>
<br />
<div style="text-align: justify;">
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="http://4.bp.blogspot.com/-okYtBfizBuw/UeQe9boskaI/AAAAAAAAJcw/x4MIHI9xqG0/s1600/Dina4.jpg" imageanchor="1" style="clear: left; float: left; margin-bottom: 1em; margin-right: 1em; margin-top: 1em;"><img border="0" height="186" src="http://4.bp.blogspot.com/-okYtBfizBuw/UeQe9boskaI/AAAAAAAAJcw/x4MIHI9xqG0/s200/Dina4.jpg" width="200" /></a></div>
Dina Mariana Heuvelman. Pada awalnya tak menyadari benar bahwa langkah yang ia jalani akan mengangkat namanya menjadi bintang idola remaja. Sewaktu kecil, ia belajar tarik suara pada kakaknya, Ice Yolanda, yang juga penyanyi. Dina kecil hanya bersikeras agar ikut dalam "Children Pop Singer" yang digelar setiap tahun. Sama sekali tak terbayang ia akan masuk dapur rekaman dan menjadi terkenal di seluruh Nusantara, terutama di kalangan anak-anak dan remaja.</div>
<br />
<div style="text-align: justify;">
Tahun 1973, masih berumur tujuh tahun, ia menjajal kemampuan dalam kancah festival lagu pop anak-anak. Dengan bekal keberanian dan bisa nyanyi, seperti apa yang diajarkan selama ini oleh kakaknya, ia melangkah maju.</div>
<div style="text-align: justify;">
Namun terpaksa ia harus gigit jari, namanya hanya disebut dewan juri hanya sampai putaran final saja. Dengan kata lain, Dina gagal meraih satu nomor pun.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="http://1.bp.blogspot.com/-mTzQPbqlYAw/UeQcPC4dxtI/AAAAAAAAJcU/3mYgqGkHJUo/s1600/Dina2.jpg" imageanchor="1" style="clear: right; float: right; margin-bottom: 1em; margin-left: 1em;"><img border="0" height="200" src="http://1.bp.blogspot.com/-mTzQPbqlYAw/UeQcPC4dxtI/AAAAAAAAJcU/3mYgqGkHJUo/s200/Dina2.jpg" width="131" /></a></div>
Walau ditangannya tergenggam kegagalan, penyanyi yang kini telah duduk di bangku perguruan tinggi ini, tidak mau menelan kekalahannya begitu saja. Latihan menyanyi ditingkatkan. Dan hasilnya? Ternyata tidak mengecewakan. Tahun berikutnya, diluar dugaan dia mampu menyabet tempat pertama.</div>
<br />
<div style="text-align: justify;">
Mujur, pada penampilannya kali ini seorang produser film melihat aksi panggung dan kemampuan vokalnya. Ia pun ditawari main film bersama Widyawati dan Sophan Sophian dalam "Demi Cinta".</div>
<div style="text-align: justify;">
"Namanya anak kecil, ditawarin main film ya mau aja...," kilah Dina mengingat masa lalunya.</div>
<div style="text-align: justify;">
Dalam film tersebut Dina tampil membawakan sebuah lagu, dan lagu tersebut kemudian dijadikan judul kaset album perdananya. Karena sarana promosi belum segencar seperti sekarang ini, album tersebut tenggelam di pasaran. Penjualannya seret.</div>
<br />
<div style="text-align: justify;">
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="http://2.bp.blogspot.com/-ZHAT48UMXX0/UeQcYRRUmDI/AAAAAAAAJcc/qbvTD-GA45Q/s1600/Dina1.jpg" imageanchor="1" style="clear: left; float: left; margin-bottom: 1em; margin-right: 1em; margin-top: 1em;"><img border="0" height="320" src="http://2.bp.blogspot.com/-ZHAT48UMXX0/UeQcYRRUmDI/AAAAAAAAJcc/qbvTD-GA45Q/s320/Dina1.jpg" width="207" /></a></div>
Dua tahun kemudian, baru ia dipanggil secara khusus untuk rekaman album berikutnya, "Goyang-Goyang".</div>
<div style="text-align: justify;">
Diluar dugaan album anak-anak tersebut laku di pasaran, bahkan boleh dibilang meledak. Mulai saat itu wajah dan namanya dikenal masyarakat luas sebagai penyanyi lagu pop.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Dina Mariana merupakan artis yang awet, baik dalam dunia layar perak maupun tarik suara. Dibandingkan dengan rekan sebayanya dahulu yang beberapa kini tidak aktif lagi, Dina mampu bertahan. Namanya berjalan stabil dari tahun ke tahun. Bahkan dalam film "Biarkan Kami Bercinta" makin melambungkan gadis yang mengaku lebih senang memakai celana panjang daripada rok ini.</div>
<br />
+ Apa tindakan kamu bila para penggemar kamu sudah mulai berpaling?<br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEihDxCim8bYlEjBAHmCo9_vjy2l_TwCuMtbBZmo21E7DbzRRb_F4QkTqEWquHZo2_FCm-m2_m6qKRYPuN7OdtO4SXQvyTDmLre2Z1Mq2KNnIAu3zkVBIKNzUZra5oCN2e4jbFuobybkxMNP/s1600/Dina.jpg" imageanchor="1" style="clear: right; float: right; margin-top: 2em; margin-bottom: 1em; margin-left: 1em;"><img border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEihDxCim8bYlEjBAHmCo9_vjy2l_TwCuMtbBZmo21E7DbzRRb_F4QkTqEWquHZo2_FCm-m2_m6qKRYPuN7OdtO4SXQvyTDmLre2Z1Mq2KNnIAu3zkVBIKNzUZra5oCN2e4jbFuobybkxMNP/s1600/Dina.jpg" /></a></div>
- Ya udah, kalau mereka sudah mulai meninggalkan saya ya sudah, saya tidak mengharapkannya lebih banyak lagi. Makanya saya tidak terjun seratus persen. Tokh saya juga kuliah, jadi pada saat saya tidak dibutuhkan oleh masyarakat lagi, saya bisa beralih pada apa yang telah saya pelajari.<br />
+ Lha kalau malam minggu ngapain aja?<br />
- Malam minggu? Paling nonton TV atau pergi nonton sama-sama keluarga. Bagi saya, malam minggu nggak istimewa kok...<br />
+ Belum punya pacar?<br />
- Belum<br />
+ Nggak nyesel, orang bilang masa remaja kan paling indah<br />
- Wailah! <br />
+ Dilarang mami mungkin?<br />
- Nggak juga kok<br />
+ Atau kamunya yang nggak mau?<br />
- Ah yang itu nanti-nanti aja dulu, deh!<br />
(Gunawan)<br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="http://1.bp.blogspot.com/-6krXL911PIM/UeQcEyFII9I/AAAAAAAAJcI/ThFDwRymZto/s1600/Dina+data.jpg" imageanchor="1" style="margin-top: 3em; margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="284" src="http://1.bp.blogspot.com/-6krXL911PIM/UeQcEyFII9I/AAAAAAAAJcI/ThFDwRymZto/s320/Dina+data.jpg" width="320" /></a></div>
<br />
<i>(Majalah Hai Edisi Khusus III 30 Juli - 5 Agustus 1985)</i><br />
<br />
<br />
<br />Tembang Kenanganhttp://www.blogger.com/profile/10991207485475741713noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-2250801583526202171.post-75166968775568375202013-08-04T06:00:00.000-07:002014-09-05T11:14:06.178-07:00CHINTAMI ATMANAGARA "Memilih Jojon"<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="http://1.bp.blogspot.com/-1kMtS3u9ELo/UegOxz9zInI/AAAAAAAAJe8/K0oDiLqdqL8/s1600/Chintami1.jpg" imageanchor="1" style="clear: left; float: left; margin-bottom: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="320" src="http://1.bp.blogspot.com/-1kMtS3u9ELo/UegOxz9zInI/AAAAAAAAJe8/K0oDiLqdqL8/s320/Chintami1.jpg" width="172" /></a></div>
<div style="text-align: justify;">
Chintami Atmanagara, 25, kebagian peran gadis desa yang berkerudung dan miskin untuk mendampingi jojon dalam acara lebaran di tvri, acara lawak yang disutradarai tjahyono.</div>
<a name='more'></a><br />
<div style="text-align: justify;">
Artis blasteran Sunda-Jerman, Chintami Atmanagara, 25 tahun, bingung memilih calon suami. Ada dua pilihan. Yang satu penampilannya sederhana, polos, dan sedikit rada bego. Tapi hatinya baik. Yang satu lagi, pemuda kaya raya dan sangat agresif. Dan sombong. “Akhirnya saya pilih yang pertama.
<br />
Orangnya lugu dan tidak mengada-ada. Itu sesuai dengan kehidupan saya,” kata Tami. Pilihan Tami itu bernama Jojon, bukan Oddie Agam, seperti yang sering disangka orang.
<br />
<br />
Kenapa Jojon? Kenapa tidak Oddie Agam, pencipta lagu yang semakin ngetop, yang selama ini selalu lengket dengan Tami? Jawabnya, karena Oddie Agam bukan pelawak. Dan karena Jojon pelawak.<br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="http://1.bp.blogspot.com/-4tGOLpo7ylk/UegSn-1pwDI/AAAAAAAAJfc/WlBxrBK15VY/s1600/Jojon+Cahyono.jpg" imageanchor="1" style="clear: right; float: right; margin-bottom: 1em; margin-left: 1em; margin-top: 1em;"><img border="0" src="http://1.bp.blogspot.com/-4tGOLpo7ylk/UegSn-1pwDI/AAAAAAAAJfc/WlBxrBK15VY/s1600/Jojon+Cahyono.jpg" /></a></div>
<br />
Pilihan-pilihan ini ‘kan yang mengatur Tjahyono, jadi terserah dia. Malah Tami yang sehari-hari hidup di metropolitan yang penuh kebyar-kebyar ini oleh Tjahyono dibuat jadi orang miskin, gadis desa yang suka berkerudung dan hanya dipoles bedak tipis.
<br />
<br />
Mau apa Tjahyono? “Ya, kita kerjain saja. Tahun lalu Hetty Koes Endang, kini giliran Chintami,” kata Tjahyono, orang nomor satu di Jayakarta Group itu. Dan Tami memang termasuk orang yang suka “dikerjain”. “Mereka ‘kan orangnya lucu-lucu, jadi seneng saja. Hitung-hitung refreshing, main film ‘kan serius terus. Sekali waktu perlu rileks,” katanya.
<br />
<br />
Nah, kalau Anda juga mau rileks, ikuti saja kisah Chintami memilih Jojon lewat televisi di hari Lebaran nanti. Di sana jua muncul Tom Tam Group dan Benyamis S. dalam acara lawak yang disutradari oleh, Mas Tjahyo . . . No.<br />
Minal Aidin.<br />
<br />
(<i>Majalah Tempo Edisi. 12 /21 – 27 Mei 1988</i>) </div>
Tembang Kenanganhttp://www.blogger.com/profile/10991207485475741713noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-2250801583526202171.post-77123504227175025632013-07-31T06:00:00.000-07:002014-09-05T11:13:52.636-07:00JAYANTHI MANDASARI "Pencuri Bunga Matahari"<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjao-ODhOalJrdO01aojGWV5OCiqgmhgootq41w1BJiQazwLMHSsH2MbtgQBOs09Sh_WEbPG1GssnHh8JgBxJhxuA-WUJv_MZZxb4KYjsvNBZV71kz25xMEvHaTHh8Brg4eUdQU_Ci8g_Tm/s1600/Jayanthi7.jpg" imageanchor="1" style="clear: left; float: left; margin-bottom: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="400" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjao-ODhOalJrdO01aojGWV5OCiqgmhgootq41w1BJiQazwLMHSsH2MbtgQBOs09Sh_WEbPG1GssnHh8JgBxJhxuA-WUJv_MZZxb4KYjsvNBZV71kz25xMEvHaTHh8Brg4eUdQU_Ci8g_Tm/s400/Jayanthi7.jpg" width="266" /></a></div>
<div style="text-align: justify;">
Gara-gara bunga matahari itu dia dicari polisi. Pasalnya, bunga hias yang tumbuh subur di seluruh </div>
<a name='more'></a>Komplek Perhubungan, dari gang satu sampai gang sebelas dibabat habis. Untuk apa....?!<br />
<div style="text-align: justify;">
"Main temanten-temantenan," katanya.</div>
<br />
<div style="text-align: justify;">
"Ketika itu saya mendapat tugas sebagai penghias. Lantas saya jalan keluar masuk gang mencari bunga. Setiap halaman rumah yang ada bunga matahari, pasti saya petik dengan tanpa meminta ijin dulu dari pemiliknya. Habis kalau minta ijin pasti nggak boleh. Ternyata ada salah seorang ibu rumah tangga yang melapor ke Polisi. Mengadu tentang kelakuan saya. Yah, akhirnya semua teman-teman saya pada takut. Nggak jadi bermain. </div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="http://2.bp.blogspot.com/-UJrWR01SUEE/UebMnAPberI/AAAAAAAAJec/b04BTYj9xa0/s1600/Jayanthi4.jpg" imageanchor="1" style="clear: right; float: right; margin-bottom: 1em; margin-left: 1em;"><img border="0" height="200" src="http://2.bp.blogspot.com/-UJrWR01SUEE/UebMnAPberI/AAAAAAAAJec/b04BTYj9xa0/s200/Jayanthi4.jpg" width="154" /></a></div>
<div style="text-align: justify;">
Saya ngumpet dibalik lemari pakaian. Sekarang rasanya malu deh kalau ingat peristiwa itu," tuturnya membuka percakapan dengan membeberkan pengalaman masa lalu, yang masih belum bisa dilupakan. Itu tadi salah satu kebiasaan di masa kecilnya selain melukis dan menyanyi.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Penampilannya sebagai bintang tamu dengan Group Swara Mahardhika melalui acara Aneka Ria Televisi, seolah menguatkan keyakinannya untuk berbuat lebih banyak dalam bertingkah di panggung pertunjukan. Atraktif. Spektakuler. Tentu tak ketinggalan kesan gemerlapan. Glamour.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="http://4.bp.blogspot.com/-pI6OYsl2Z-s/UebM1kvQuMI/AAAAAAAAJek/KlM94BJc1b4/s1600/Jayanthi5.jpg" imageanchor="1" style="clear: left; float: left; margin-bottom: 1em; margin-right: 1em; margin-top: 2em;"><img border="0" src="http://4.bp.blogspot.com/-pI6OYsl2Z-s/UebM1kvQuMI/AAAAAAAAJek/KlM94BJc1b4/s1600/Jayanthi5.jpg" /></a></div>
<div style="text-align: justify;">
Kelebihan yang dimiliki dalam hal tarik suara, diperoleh dari ketekunannya belajar menyanyi di Bina Vokalia pimpinan Pranajaya. "Sebenarnya orangtua saya nggak ada yang bisa menyanyi. Tapi mereka pengertian terhadap bakat saya," ujarnya.</div>
<div style="text-align: justify;">
</div>
<div style="text-align: justify;">
Malakan ibunya sendiri menganjurkan, agar Jayanthi mau mengikuti latihan menyanyi dengan group band "Dista Nada" (Dinas Tata Kota) milik DKI. Dari situ, gadis yang mahal senyum ini mengawali kariernya di dalam mengarungi lautan musik pop.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Kendatipun lolos melalui test rekaman di DD Record seputar tahun 81-an, tapi sekarang cewek nomor empat dari lima bersaudara ini sudah tidak lagi terikat dengan perusahaan rekaman tersebut. "Saya ingin mencoba kemungkinan lain melalui Union Artis. Karena saya tidak ingin terbatas dalam dunia rekaman saja. Ingin sekali live show. Union Artis memungkinkannya untuk berbuat demikian," kilahnya.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="http://1.bp.blogspot.com/-9-Q84IQgNHI/UebM_k_TpkI/AAAAAAAAJes/YV1b0ecP8-k/s1600/Jayanthi2.jpg" imageanchor="1" style="clear: right; float: right; margin-bottom: 1em; margin-left: 1em;"><img border="0" height="217" src="http://1.bp.blogspot.com/-9-Q84IQgNHI/UebM_k_TpkI/AAAAAAAAJes/YV1b0ecP8-k/s320/Jayanthi2.jpg" width="320" /></a></div>
<div style="text-align: justify;">
Menyanyi bagi Jayanthi bukan merupakan suatu tuntutan profesi, namun untuk memenuhi keinginannya dalam mengisi kekosongan waktu semasa masih muda. Paling tidak bisa memenuhi buku catatan harian sebagai kegiatan yang dianggap positif. Ia sendiri mengakui, tidak menyenangi gaya hidup Artis. "Terlalu banyak gossip. Banyak sensasi.</div>
<div style="text-align: justify;">
Kayaknya artis itu hidupnya nggak tenang deh. Saya suka yang tenang-tenang. Karena itu saya nggak mau menggantungkan hidup dari menyanyi." demikian Jayanthi Mandasari menjelaskan kepada HAI tentang perubahan cara berpikirnya, keinginannya, dan emosinya.</div>
<div style="text-align: justify;">
Kalau dulu bercita-cita ingin menjadi Arsitek, tetapi sekarang ingin jadi pengusaha konveksi pakaian. </div>
(BIS)<br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="http://1.bp.blogspot.com/-0R39XEbl22A/UebLtoz89YI/AAAAAAAAJeQ/-Modn9oR16E/s1600/Jayanthi+data.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="331" src="http://1.bp.blogspot.com/-0R39XEbl22A/UebLtoz89YI/AAAAAAAAJeQ/-Modn9oR16E/s400/Jayanthi+data.jpg" width="400" /></a></div>
<i>(HAI Edisi Khusus III 30 Juli-5 Agustus 1985) </i>Tembang Kenanganhttp://www.blogger.com/profile/10991207485475741713noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-2250801583526202171.post-51819863655901359632013-07-23T03:30:00.000-07:002014-09-08T23:15:09.989-07:00Ungkapan Hati 4 Bidadari JK: DIAN, MERIAM, CHINTAMI dan RIA <div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="http://2.bp.blogspot.com/-TwBNrw-G3kM/UeGS59q1TzI/AAAAAAAAJYs/A9vwVSGU2Lw/s1600/Meriam.jpg" imageanchor="1" style="clear: left; float: left; margin-bottom: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" src="http://2.bp.blogspot.com/-TwBNrw-G3kM/UeGS59q1TzI/AAAAAAAAJYs/A9vwVSGU2Lw/s320/Meriam.jpg" height="320" width="249" /></a></div>
Beberapa pertanyaan baik yang biasa maupun menggelitik ditanyakan majalah HAI kepada 4 Bintang <b>JK Records</b> : <b>DIAN PIESESHA, CHINTAMI ATMANAGARA, MERIAM BELLINA</b> dan <b>RIA ANGELINA</b>. Apa jawaban mereka? simak aja.....<br />
Silakan senyum-senyum dan jangan lupa komentarnya.<br />
<a name='more'></a><br />
<span style="color: blue;"><b>KALAU TIDAK JADI PENYANYI, BAYANGAN KAMU JADI APA?</b></span><br />
<br />
<b>DIAN</b> : Mmmm.....wiraswasta dengan adik-adik saya.<br />
<br />
<b>CHINTAMI</b> : Jadiiii.....mmmmm...psikolog....<br />
<br />
<b>MERIAM</b> : Jadi apa ya...?...hm...paling-paling masih sekolah, saya ambil jurusan psikologi, mau menjadi ahli ilmu jiwa, karena banyak yang gila (sambil ketawa)<br />
<br />
<b>RIA</b> : Jadi apa ya?...ha..ha..ha..kalau tidak jadi Ahli Hukum, ya, pramugari.<br />
<br />
<span style="color: blue;"><b>BAGAIMANA OPINI KAMU TENTANG ADANYA ANGGAPAN BAHWA DI INDONESIA INI PENYANYI CUMA MODAL TAMPANG DOANG?</b></span><br />
<br />
<b>DIAN</b> : Dian sendiri kan nggak cakep. Tapi buktinya kaset Dian bisa laku keras. Kan nggak cuma cakep aja. Yang penting penampilan. Dia punya suara bagus. Kan, kalau orangnya cakep, banyak disenengin orang.<br />
<br />
<b>CHINTAMI</b> : Kalau menurut saya, memang yang namanya penyanyi itu nomor satu suara. Itu sudah jelas. Mungkin kalau ditopang kecantikan,....mmm....itu sebenarnya teknik saja sih. Untuk menutupi kelemahan. Sampai sekarang saya masih memperbaiki vokal saya.<br />
<br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="http://4.bp.blogspot.com/-5lM17LdbSkU/UeGY8U-u2hI/AAAAAAAAJZA/qM8JGX-vUWA/s1600/Dian+P1.jpg" imageanchor="1" style="clear: right; float: right; margin-bottom: 1em; margin-left: 1em;"><img border="0" src="http://4.bp.blogspot.com/-5lM17LdbSkU/UeGY8U-u2hI/AAAAAAAAJZA/qM8JGX-vUWA/s320/Dian+P1.jpg" height="320" width="215" /></a></div>
<b>MERIAM</b> : (tertawa) Sebetulnya mereka tuh gak bisa nyanyi. Tapi dipaksain karena tampangnya cakep. Tapi lama kelamaan mereka akan sadar, lalu mengundurkan diri atau belajar memperdalam, jadi lama kelamaan bisa nyanyi. Rata-rata semua orang bisa nyanyi, ya kan...?<br />
<br />
<b>RIA</b> : Ah enggak juga. Ada yang jelek kok. Kalau ada orang yang mengatakan Ria cakep, itu udah dari sononya Ria memang begini. (wah, GR). Enggak bisa diubah. Memang sih rata-rata penyanyi itu cakep-cakep. Untuk komersilnya saja. Ria mau bohong gimana. Kenyataannya memang begitu. Ria sendiri meski dibilang cakep, nyatanya suara Ria juga pas-pasan.<br />
<br />
<span style="color: blue;"><b>COWOK IDEAL MENURUT KAMU YANG KAYAK APA?</b></span><br />
<br />
<b>DIAN</b> : Pokoknya pengertian. Dian nggak mau beda agama. Karena tahun depan Dian mau naik haji.<br />
<br />
<b>CHINTAMI</b> : Cowok ideal..?......Ahmmmmm.....ya deh, yang bisa bertanggung jawab. Tentunya harus mengerti karier saya. Terus terang, saya banyak menyita waktu buat karier. Hampir tiap malam Minggu saya show. Kalau nggak syuting. Paling tidak saya butuh pengertiannya.<br />
<br />
<b>MERIAM</b> : Saya selalu melihat kepribadian, yang penting prinsip dan tanggung jawab serta bisa membimbing.<br />
<br />
<b>RIA</b> : Kalau bisa nih....mmmmm.....yang agak tuaan dikit dari Ria. Karena kalau yang muda-muda itu rasa sayangnya tidak sepenuh yang tua. Ria juga belum punya pacar kok. Baru nyari. Kalau kawan sih banyak. Belum ada yang cocok. (Siapa yang mau naksir....?)<br />
<br />
<span style="color: blue;"><b>BAGAIMANA TANGGAPAN KAMU TENTANG TUDUHAN BAHWA GAYA HIDUP ARTIS ITU BOROS? </b></span><br />
<br />
<b>DIAN</b> : Memang hidup Artis itu boros. Menurut saya, hidup Artis itu boros. Boros deh. Tapi kalau Dian sih nggak boros. Sebab Dian nggak glamor. Dian biasa-biasa aja.<br />
<br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="http://2.bp.blogspot.com/-E5_rutMXAbE/UeGZIX6FLDI/AAAAAAAAJZI/S9jF-V1FEi0/s1600/Chintami2.jpg" imageanchor="1" style="clear: left; float: left; margin-bottom: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" src="http://2.bp.blogspot.com/-E5_rutMXAbE/UeGZIX6FLDI/AAAAAAAAJZI/S9jF-V1FEi0/s1600/Chintami2.jpg" /></a></div>
<b>CHINTAMI</b> : Tergantung orangnya sih. Memang Artis itu lebih sering pegang uang banyak. Kalau saja pengin boros sih, biasa saja. Mmmm....saya sadar, sebagai penyanyi perlu mengenakan pakaian bagus untuk show. Itu bukan berarti saya boros. Penghasilan saya kan dari situ. Terus terang, saya nggak pernah membeli baju di butik Saya selalu menjahit sendiri, bikin design sendiri. Menjahit sendiri itu pengeluarannya lebih sedikit daripada harus membeli di butik. Mendisain sendiri itu rasanya lebih puas daripada membeli pakaian jadi.<br />
<br />
<b>MERIAM</b> : Itu tergantung. Saya sendiri biasa-biasa saja. Beli pakaian dan perhiasan untuk show itu mungkin, ada.<br />
<br />
<b>RIA</b> : Nggak tahu deh. Tapi Ria sendiri nggak boros. Kalau belanja pakaian dan aksesoris lainnya cuma sekali-kali aja.<br />
<br />
<span style="color: blue;"><b>APAKAH KAMU PERNAH MERASA MENYESAL DENGAN HIDUP SEKARANG INI?</b></span><br />
<br />
<b>DIAN</b> : Dian nggak pernah menyesal dalam hidup.<br />
<br />
<b>CHINTAMI</b> : Mmmmm.....menyesal...? Kenapa mesti menyesal? Enggak deh. Saya malah senang.<br />
<br />
<b>MERIAM</b> : Yah....kadang-kadang....kadang-kadang pengin tinggalin semua ini, kembali seperti dulu lagi.<br />
<br />
<b>RIA</b> : Menyesal sekali sih enggak. Cuman kebebasan Ria jadi terbatas. Sebenarnya Ria pengin sekali menyatu dengan mereka. Tapi mereka sering kelihatan canggung sih kalau menghadapi Ria. Ria jadi merasa kikuk deh. Ria kan orangnya fair.<br />
<br />
<span style="color: blue;"><b>SECARA JUJUR, APAKAH KAMU MERASAKAN ADANYA PERSAINGAN DIANTARA PENYANYI BARU?</b></span><br />
<br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="http://1.bp.blogspot.com/-3Pzrd-okqOc/UeGbI-X-voI/AAAAAAAAJZY/KdU3Dc-82eM/s1600/Ria1.jpg" imageanchor="1" style="clear: right; float: right; margin-bottom: 1em; margin-left: 1em;"><img border="0" src="http://1.bp.blogspot.com/-3Pzrd-okqOc/UeGbI-X-voI/AAAAAAAAJZY/KdU3Dc-82eM/s1600/Ria1.jpg" /></a></div>
<b>DIAN</b> : Nggak. Dian punya ciri khas sendiri kok.<br />
<br />
<b>CHINTAMI </b>: Kalau saingan sih enggak. Tapi saya percaya bahwa kita sebenarnya mempunyai kepribadian yang bisa kita tonjolkan. Tentunya kepribadian itu tidak sama. Punya ciri khas sendiri. Kenapa mesti bersaing?<br />
<br />
<b>MERIAM </b>: Persaingan sih pasti ada, tetapi saya paling tidak bisa saingan-saingan. Kita, profesi sama, untuk menghibur masyarakat. Bagi saya saingan-saingan itu nggak ada. Kita berusaha sebaik mungkin, ada yang lemah, ada yang mempunyai kemampuan, kan. Ada juga yang modalnya tampang doang! Itu tergantung mereka kok. Saya sih nggak ambil pusing.<br />
<br />
<b>RIA</b> : Kalau Ria sih, nggak merasa saingan. Tapi nggak tahu deh, kalau ada orang lain yang merasa tersaing sama Ria. Ria sih apa adanya. Ya begini ini.<br />
<br />
<span style="color: blue;"><b>BAGAIMANA CARA KONTAK KAMU DENGAN FANS? DAN APA TANGGAPAN KAMU TENTANG MEREKA?</b></span><br />
<br />
<b>DIAN</b> : Memang ada fans yang sampai gimana gitu. Ya...kadang-kadang Dian merasa terganggu. Sebab diteleponin terus-terusan.<br />
<br />
<b>CHINTAMI</b> : Ya ada. Beberapa. Kalau mereka menyampaikannya melalui surat, ya saya balas lewat surat. Kadang-kadang ada yang via telepon. Meskipun begitu, saya nggak merasa terganggu.<br />
<br />
<b>MERIAM : </b>Saya memberi waktu pada mereka untuk bertemu, bila mereka datang ke rumah tidak ketemu saya. Asal sebelumnya meninggalkan pesan<b>.</b><br />
<br />
<b>RIA</b> : Ada yang setiap Minggu suratnya datang. Menyatakan cinta segala. Ria sih biasa-biasa aja. Ada mas, dokter dari Semarang yang selalu memburu-buru Ria. Ria juga menanggapi sebagai kawan biasa. <br />
<br />
<span style="color: blue;"><b>DALAM SEHARINYA, BERAPA PERSEN WAKTU YANG KAMU GUNAKAN UNTUK MENEKUNI KARIR INI?</b></span><br />
<br />
<b>DIAN</b> : Dian nggak pernah mengalami kesulitan. Kalau cuman nyanyi saja sih, paling cuman menghafal doang langsung bisa.<br />
<br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="http://4.bp.blogspot.com/-K65523p-OiY/UeGhF9nGfJI/AAAAAAAAJZ4/e2tip2gROPc/s1600/Meriam1.jpg" imageanchor="1" style="clear: left; float: left; margin-bottom: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" src="http://4.bp.blogspot.com/-K65523p-OiY/UeGhF9nGfJI/AAAAAAAAJZ4/e2tip2gROPc/s320/Meriam1.jpg" height="244" width="320" /></a></div>
<b>CHINTAMI</b> : Mmmmm....susah deh kalau dihitung secara prosentase dalam seharinya. Yang jelas, kalau saya sedang mau nyanyi, ya konsentrasi seratus persen untuk bidang yang saat itu lagi saya tekuni.<br />
<br />
<b>MERIAM</b> : Kegiatan saya dibagi dua, terkadang dari pagi hingga sore syuting film. Kalau ada rekaman terus disambung hingga jam sepuluh malam. Yah kalau dihitung <i>fifty-fifty</i>.<br />
<br />
<b>RIA</b> : Ria sih enggak ada waktu khusus untuk menekuni karier. Latihan juga enggak terlalu serius. Kalau mau masuk studio rekaman saja Ria baru latihan. Biasanya latihan Ria, sehari sebelum masuk studio.<br />
<br />
<span style="color: blue;"><b>APAKAH ADA KEBEBASAN DAN "PRIVACY" YANG TERMPAS SETELAH KAMU TERKENAL?</b></span><br />
<br />
<b>DIAN</b> :Dian selalu menerima fans. Dian baik deh sama penggemar. (ah masa...?)<br />
<br />
<b>CHINTAMI</b> : Saya nggak merasa terikat tuh. Cuman, yah mau nggak mau mmmmm....semua orang kan tahu saya sering muncul di TV. Yah, mau nggak mau, kalau saya lagi jalan-jalan kemana gitu, saya selalu berusaha untuk bersikap sewajarnya. Jadi nggak gimana gitu. Kalau mengenai pribadi saya kayaknya dari dulu nggak berubah deh. Bagi saya, ini rejeki dari Tuhan.<br />
<br />
<b>MERIAM</b> : Kebebasan yang terampas memang ada, sering fans saya misalnya, datang malam-malam pas saya lagi capai, saya bilang apa adanya. Mereka bisa mengerti kok. <br />
<br />
<b>RIA</b> : Ada saja sih. Ria merasa risih deh kalau lagi jalan dilihatin orang. Paling sebel kalau lagi makan di restoran. Rasanya makanan itu ngak ketelan. Seret gitu. Padahal Ria sudah menyamar pakai kaca mata segala. Tahu aja. Yah, Ria merasakan sebagian dari pribadi Ria sudah menjadi milik mereka.<br />
<br />
<span style="color: blue;"><b>KALAU ADA SEMENTARA ARTIS YANG MENGELUH TENTANG HAL "PRIVACY" , BAGAIMANA KOMENTAR ANDA?</b></span><br />
<br />
<b>DIAN</b> : Dian nggak pernah mengeluh.<br />
<br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="http://4.bp.blogspot.com/-pH7ZNRnwcbM/UeGdy9SzLZI/AAAAAAAAJZo/-0pZKz1b8AM/s1600/Dian+P.jpg" imageanchor="1" style="clear: right; float: right; margin-bottom: 1em; margin-left: 1em;"><img border="0" src="http://4.bp.blogspot.com/-pH7ZNRnwcbM/UeGdy9SzLZI/AAAAAAAAJZo/-0pZKz1b8AM/s320/Dian+P.jpg" height="212" width="320" /></a></div>
<b>CHINTAMI </b>: Sebetulnya sih...mmmm...tergantung pribadi masing-masing. Saya nggak bisa bilang, Artis ini kok begini, Artis itu kok begitu. Tapi saya selalu berusaha mendekatkan diri dengan fans.<br />
<br />
<b>MERIAM</b> : Jelas kadang-kadang terganggu, apalagi bila sedang capai. Tapi saya pikir ini memang sudah resiko.<br />
<br />
<b>RIA</b> : Itu terserah pribadi mereka. Ria sih nggak pernah mengeluh.<br />
<br />
<span style="color: blue;"><b>APAKAH KAMU MERASA DIDIKTE OLEH PRODUSER DAN PERNAHKAH KREASI KAMU DIBATASI?</b></span><br />
<br />
<b>DIAN</b> : Enggak juga. Produser Dian enggak pernah melarang kemana Dian pergi. Yang penting, Dian ada di jalan yang baik. Dian kan orang baik-baik.<br />
<br />
<b>CHINTAMI </b>: Mmmmm...gimana ya....selama ini...enggak. Tapi...mmmm...kadang-kadang juga, mmm...kita nggak bisa menyimpang juga dari kemauan produser sih. Yah karena dia yang punya modal, saya berusaha kompromi dulu. Gimana enaknya gitu. Supaya bisa kerja tenang dengan hasil yang bagus. Saya mohon pengertian dari pihak produser.<br />
<br />
<b>MERIAM</b> : Nggak...<br />
<br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="http://3.bp.blogspot.com/-D-Mot1-AJI8/UeGvBujmnRI/AAAAAAAAJaM/unCv5UA0iTU/s1600/Chintami.jpg" imageanchor="1" style="clear: left; float: left; margin-bottom: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" src="http://3.bp.blogspot.com/-D-Mot1-AJI8/UeGvBujmnRI/AAAAAAAAJaM/unCv5UA0iTU/s1600/Chintami.jpg" /></a></div>
<b>RIA</b> : Mmmmm...gimana ya....Rrrrria nggak merasa didikte produser tuh. Mmmm...yah...terkadang Judhi - Produser JK Records- juga mendikte. Tapi untuk kebaikan. Wajar kan, kalau produser pada suatu saat menegur artisnya yang terkadang tidak menepati waktu seperti yang sudah ditetapkan oleh jadwal rekaman.<br />
<br />
<br />
<br />
<span style="color: blue;"><b>BAGAIMANA TANGGAPAN KAMU TENTANG KELAPARAN DI ETHIOPIA?</b></span><br />
<br />
<b>DIAN</b> : Nggak tahu yah. Dian nggak pernah nonton TV sih. Baca koran juga nggak.<br />
<br />
<b>CHINTAMI</b> : Mmmmm......yah saya ikut prihatin.<br />
<br />
<b>MERIAM</b> : Wah, kalau kita bisa bikin seperti "USA for Africa" sedap banget. Kita bisa memberi sesuatu.<br />
<br />
<b>RIA</b> : Penginnya sih Ria ngebantu kalau ngelihat gitu. Ria pengin ngasih makan deh. Kayaknya Ria kelebihan makanan di rumah. Ria belum tahu caranya kalau ingin menyumbang itu melalui mana sih..? Kan itu dunia. Kalau untuk korban bencana alam seperti Galunggung itu Ria juga menyumbang. Tapi nggak usah digembor-gemborkan.<br />
<br />
<span style="color: blue;"><b>APA REAKSI DAN RENCANA YANG AKAN KAMU LAKUKAN BILA TIBA-TIBA KAMU DITUNJUK SEBAGAI MENTERI WANITA URUSAN LAGU POP?</b></span><br />
<br />
<b>DIAN</b> : Mmmm....kalau misalnya Dian mampu mengurus, Dian siap. Tapi karena rada nggak mampu ya.... mmmmmm.... .dalam bidang musik pop ini, ya kita mesti ini dong. Mmmmm....kita musti ngelihat. Bukannya di penyanyi aja. Di musik-musik, kita mesti ngelihat. Apalagi sekarang kan banyak musik-musik yang ....mmmmm... apa..... mmmmm....yang meniru-niru dari barat. Sayang sekali. Kalau Dian jadi Menteri, Dian akan berusaha mengumpulkan semua pemusik dan penyanyi untuk bersetuju agar timur kita mmmm....apa ....mmmmm....khas ciri dari kita timur itu. Itu tetap jangan mengikuti dari sana.<br />
<br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="http://1.bp.blogspot.com/--UIIRHK_StU/UeGutLrF6vI/AAAAAAAAJaI/lE8oaxSZBhc/s1600/Ria.jpg" imageanchor="1" style="clear: right; float: right; margin-bottom: 1em; margin-left: 1em;"><img border="0" src="http://1.bp.blogspot.com/--UIIRHK_StU/UeGutLrF6vI/AAAAAAAAJaI/lE8oaxSZBhc/s320/Ria.jpg" height="320" width="224" /></a></div>
<b>CHINTAMI </b>: Ah nggak mau ah.... mmmm...... ah nggak mau ah. Nggak mau ah. Saya mmmm....apa dooooong.... mmmmm..... saya akan membentuk suatu wadah buat penyanyi-penyanyi yang mmmm.... yang ingin lebih memperdalam vokal, atau teknik show di depan umum. Karena saya ingin, seorang penyanyi itu jangan hanya bagus suaranya di rekaman saja. Live deh. Ayo dooong live.<br />
<br />
<b>MERIAM </b>: Saya akan amal, seluruh artis akan saya kumpulin lalu ke daerah-daerah, pelosok-pelosok menghibur masyarakat yang tidak tahu apa-apa, kurang hiburan. Lalu disana nyanyi-nyanyi.<br />
<br />
<b>RIA</b> : Ha ha ha ha....hi hi hi hi. ....Ada-ada saja deh pertanyaannya. Mana mungkin sih ada Menteri Wanita urusan lagu pop. Ha ha ha .... hi hi hi.... misalnya nih ya ....saya menjadi menteri wanita dalam urusan lagu pop. Saya akan mengembangkan lagu pop seluas mungkin. Tapi dengan syarat tidak boleh ikut-ikutan nyontek lagu barat. Jadi harus ciri khas kita sendiri.<br />
<br />
(<i>Dari Majalah Hai Edisi Khusus III 30 Juli-5 Agustus 1985</i>)Tembang Kenanganhttp://www.blogger.com/profile/10991207485475741713noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-2250801583526202171.post-496704735933997762013-07-17T06:00:00.000-07:002014-09-05T11:12:59.312-07:00ENDANG S TAURINA "Sering Mendapat Bonus"<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="http://1.bp.blogspot.com/-v0_Fh4DT2VU/UeGNc6vhMQI/AAAAAAAAJX0/gCRqHbNcXME/s1600/Endang+ST1.jpg" imageanchor="1" style="clear: left; float: left; margin-bottom: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="320" src="http://1.bp.blogspot.com/-v0_Fh4DT2VU/UeGNc6vhMQI/AAAAAAAAJX0/gCRqHbNcXME/s320/Endang+ST1.jpg" width="217" /></a></div>
<div style="text-align: justify;">
Suaranya khas. Melengking tinggi. Dan albumnya “APA YANG KUCARI” , meledak di pasaran. Konon terjual sampai 1,3 juta kopi. Selanjutnya, cewek yang tadinya rendah diri ini, mulai dibanjiri surat penggemar. Mau kenalan?<br />
<a name='more'></a><br />
Kalau ada anggapan sinis bahwa di Indonesia ini artis penyanyi Cuma modal tampang doang, Endang bisa menolak tuduhan itu.
Setidaknya, dia merupakan pengecualian. Karena dia toh tampil utuh dengan vokalnya.<br />
<br />
Tidak dengan topangan daya pikat visual. Parasnya tidak luar biasa. Gaya panggungnya pun bisa dilakukan oleh orang biasa yang pemalu sekalipun. Atau
bahkan yang belum pernah tampil sebelumnya. Tidak ada yang luar biasa. Tapi vokalnya?<br />
<br />
Wah…kayaknya sempurna sekali untuk ukuran Pop Indonesia. Untuk itu dia perlu kita perhitungkan. Perlu kita bicarakan disini.</div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="http://4.bp.blogspot.com/-XE9gznW0rYw/UeGPPt_VWdI/AAAAAAAAJYE/Zr8fecfM5OQ/s1600/Endang+ST2.jpg" imageanchor="1" style="clear: right; float: right; margin-bottom: 1em; margin-left: 1em;"><img border="0" height="320" src="http://4.bp.blogspot.com/-XE9gznW0rYw/UeGPPt_VWdI/AAAAAAAAJYE/Zr8fecfM5OQ/s320/Endang+ST2.jpg" width="132" /></a></div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Endang sendiri lahir pada tanggal 20 Mei 1964 di Cianjur. Ayahnya Hoesen Sastrawirya, adalah seorang jaksa. Karena sering pindah tugas, Endang agak terganggu sekolahnya. Tidak bisa konsentrasi penuh. Tetapi di sekolah, dia sangat menonjol dalam bidang tarik suara. </div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Kelas 1 SMP Kak Ida melihat bakat dari anak ini. Endang segera dilatih. Hasilnya segera terlihat. Dua tahun kemudian, dia menjadi juara pop singer se Jakarta di Ancol. Buntut-buntutnya, Ricco pun mulai menangani dia secara serius.
Beberapa waktu kemudian, puteri kedua dari empat barsaudara ini dibawa kepada musisi kenamaan A.Riyanto dan Harry Toos. </div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Ditangan mereka berdua, Endang ditempa secara lebih matang. Siap diorbitkan. Untuk itu namanya yang semula Endang Sukaesih diperbagus. (Takut keliru dengan penyanyi dangdut ya?). Sukaesih dipenggal menjadi inisial “S”. Dan karena dia berbintang Taurus, nama itu dipakai. Dipermanis menjadi Taurina. Jadilah Endang S. Taurina. </div>
<div style="text-align: justify;">
</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="http://2.bp.blogspot.com/-pYXgtkVtOyQ/UeGQGKLyDqI/AAAAAAAAJYc/TPAOlZAbHq8/s1600/Endang+ST4.jpg" imageanchor="1" style="clear: left; float: left; margin-bottom: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" src="http://2.bp.blogspot.com/-pYXgtkVtOyQ/UeGQGKLyDqI/AAAAAAAAJYc/TPAOlZAbHq8/s1600/Endang+ST4.jpg" /></a></div>
<div style="text-align: justify;">
Setelah tekan kontrak selama 3 album, dia mulai masuk dapur rekaman.
Albumnya yang lahir, Jawaban Hati Selembut Salju. Disusul dua album
berikutnya dalam kurun waktu singkat, “Inikah Jawaban Cintaku” dan
“Jangan Kau Sakiti Hatiku”. Semuanya memang bicara soal cinta. Habis
apalagi? <br />
<br />
Tiga album pertama tadi cukup laku di pasaran. Saat itu Endang sudah dibayar dimuka. Saat menandatangani kontrak. Otomatis dia tidak menerima bonus apapun dari keuntungan penjualan kasetnya. Iapun mulai berganti produser. Kali ini dipegang penuh oleh A.Riyanto.
Dari situ kemudian mencuat album Seputih Salju. Ternyata mendapat sambutan hangat. A.Riyanto cukup jeli untuk mencarikan lagu yang pas dengan vokal Endang. Sukses ini diteruskan dengan albumnya yang kelima. </div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="http://2.bp.blogspot.com/-8lEkFuk0eUo/UeGPlIxi3oI/AAAAAAAAJYM/TJqAgPD_Iwg/s1600/Endang+ST3.jpg" imageanchor="1" style="clear: left; float: left; margin-bottom: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="320" src="http://2.bp.blogspot.com/-8lEkFuk0eUo/UeGPlIxi3oI/AAAAAAAAJYM/TJqAgPD_Iwg/s320/Endang+ST3.jpg" width="256" /></a></div>
<div style="text-align: justify;">
Hasilnya lebih baik. Album ini mendapat piringan emas dalam angket musik Indonesia Siaran Angkatan Bersenjata, Pusat Penerangan ABRI. Judul albumnya, “Apa Yang Kucari”. Album ini terjual sampai 1,3 juta kopi. Tawaran show untuknyapun mulai berdatangan. </div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Bila ketiga album sebelumnya, dia bersedia dibayar dimuka, maka pada album berikutnya dia menolak. Dia nggak bisa dibohongin kayak dulu lagi. Sebab ini jelas berkaitan dengan meledak atau tidaknya sang album dan pendapatan yang diterima penyanyi. Itulah, dia sekarang lebih suka dibayar secara royalti. “Dengan pembayaran royalti, saya sering mendapat bonus karena album meledak…” sahutnya. </div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Dari bonus-bonus dan honor yang diterima, Endang bisa beli mobil sendiri. Dan belakangan, bahkan membangun rumah sendiri.
Untuk mengetahui albumnya meledak atau tidak, Endang kadang mencek sendiri ke pasaran. Kadang juga diberi laporan dari perusahaan rekaman. Apa jumlahnya terkadang cocok dengan apa yang Endang hitung? “Hm…ah…produser nggak pernah bikin repot kok,” jawabnya rada bingung. </div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="http://1.bp.blogspot.com/-Q01tcX438dk/UeGP1ymOXPI/AAAAAAAAJYU/d3kLfZOWIHY/s1600/Endang+ST.jpg" imageanchor="1" style="clear: right; float: right; margin-bottom: 1em; margin-left: 1em;"><img border="0" height="320" src="http://1.bp.blogspot.com/-Q01tcX438dk/UeGP1ymOXPI/AAAAAAAAJYU/d3kLfZOWIHY/s320/Endang+ST.jpg" width="204" /></a></div>
<div style="text-align: justify;">
Sekarang Endang ini tinggal di rumahnya yang baru. Semuanya dibangun dari hasil dia jungkir balik nyanyi. Semuanya seratur persen baru. Dengan ruang tengah yang luas, ruang tamu yang bergaya klasik dan karpet biru mengalas meja tamu. Jam antik dan lampu kristal menghias di ujung ruangan. </div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Endang baru pulang dari Malaysia. Pada bulan puasa yang baru lalu, dia mengadakan opname televisi Malaysia untuk paket acara lebaran bersama Hetty Koes Endang. Karena suaranya, dia sempat dikeroyok wartawan Malaysia. Bahkan ada khusus mengejarnya ke Indonesia. </div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Tapi Endang tetaplah Endang yang dulu. Meski albumnya yang ketujuh ini meledak lagi. Meski rumah baru sudah bisa dibangun di kawasan Halim. Dia tetap Endang yang dulu. Yang dalam wawancara selalu ditemani ibunya. Selalu dibantu kalau dia kurang mengerti apa maksud pertanyaan yang diajukan kepadanya. Dia memang dilahirkan untuk menyanyi….itu saja.<i> (Gun, Hill) </i></div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<i>Majalah HAI Edisi Khusus III (30 Juli – 5 Agustus 1985)</i></div>
Tembang Kenanganhttp://www.blogger.com/profile/10991207485475741713noreply@blogger.com2tag:blogger.com,1999:blog-2250801583526202171.post-1251042988677435792013-07-15T01:42:00.001-07:002014-09-05T11:12:47.130-07:00JK Records "Sendirian"<div class="separator" style="clear: both; text-align: left;">
<a href="http://1.bp.blogspot.com/-rlBsTlpFKO0/UeWLUpVpyRI/AAAAAAAAJdw/S4gjKLR-WPs/s1600/iklan+(12).jpg" imageanchor="1" style="clear: left; float: left; margin-bottom: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="320" src="http://1.bp.blogspot.com/-rlBsTlpFKO0/UeWLUpVpyRI/AAAAAAAAJdw/S4gjKLR-WPs/s320/iklan+(12).jpg" width="244" /></a>
KAMPANYE JK (Judhi Kristiantho) Records memasyarakatkan penyanyinya cukup riuh dilakukan.</div>
<a name='more'></a><br />
Meriam Bellina, misalnya, belum lama ini muncul di jalanan Jakarta membagi-bagi pamflet kampanye tertib lalu lintas. Di arena PPI barusan, perusahaan ini tak mau ketinggalan. Juga, wajah sejumlah penyanyinya terpampang di beberapa halte bis Kebayoran Baru. Acara musik di TVRI - dengan berbagai cara - hampir tak pernah absen diikutinya.
<br />
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Pendeknya, banyak akal digunakan Judhi Kristiantho, 37, untuk mengibarkan bendera artis dan perusahaannya. Untuk mendorong penjualan kasetnya, ia bahkan tak segan-segan menyelipkan kupon berhadiah mobil, motor, dan seperangkat perlengkapan musik. Tak disangka, orang yang semula kelihatan sibuk mengurusi percetakan Sagitarius Offset, mengerjakan pesanan iklan, serta mencari model bisa membuat berbagai iklan begitu meriah.</div>
<br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="http://4.bp.blogspot.com/-O-F2I9SqyHo/UeO1f9TKORI/AAAAAAAAJbo/jO1PkY2JHVg/s1600/Judhi1.jpg" imageanchor="1" style="clear: right; float: right; margin-bottom: 1em; margin-left: 1em;"><img border="0" src="http://4.bp.blogspot.com/-O-F2I9SqyHo/UeO1f9TKORI/AAAAAAAAJbo/jO1PkY2JHVg/s1600/Judhi1.jpg" /></a></div>
<div style="text-align: justify;">
Di bilangan produsen lagu Indonesia, nama JK Records memang termasuk berada di papan atas. Bukti sukses perjalanannya selama kurang dari tiga tahun sudah ada: dua studio rekaman dengan perlengkapan mutakhir (24 track) berikut sekumpulan penyanyi tenar yang siap mencetak uang. Padahal, sampai tahun 1982 lalu, Judhi masih dikenal sebagai pimpinan cabang PT Indohero, penjual motor dan mobil Suzuki di Cirebon. Hanya tiga tahun ia bertahan di situ sebelum, ia nekat merekam suara Chintami Atmanegara. Kampanye besar kemudian dilakukannya.</div>
<br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="http://3.bp.blogspot.com/-Xpkl_NDxpGU/UeOgUcQkG-I/AAAAAAAAJbI/aEd9vpIk7WA/s1600/Iklan+(3).jpg" imageanchor="1" style="clear: left; float: left; margin-bottom: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="400" src="http://3.bp.blogspot.com/-Xpkl_NDxpGU/UeOgUcQkG-I/AAAAAAAAJbI/aEd9vpIk7WA/s400/Iklan+(3).jpg" width="300" /></a></div>
<div style="text-align: justify;">
Ratusan sprei dan kaus bergambar tampang penyanyi itu, misalnya, diedarkannya ke masyarakat. Hasil kampanye yang menyedot Rp 70 juta itu, memang, belum memuaskan: penjualan album pertama Chintami hanya memasukkan uang Rp 12 juta. </div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
"Yang penting, bendera JK Records bisa berkibar dulu," katanya. Risiko belajar dengan harga mahal itu memang sudah diperhitungkannya. Kepada TEMPO, secara terbuka, Judhi mengaku seperti orang diplonco ketika memasuki bidang usaha yang masih sama sekali baru baginya. Juga waktu ia harus berhubungan dengan para distributor untuk memasarkan hasil penggandaan rekamannya. Hampir semua perkataan pedagang itu, yang menganjurkan dalam memilih lagu dan penyanyi, didengar dan diturutinya. </div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
"Saya tak bisa apa-apa, saya benar-benar seperti didikte," katanya. Beberapa kali pula Judhi kejeblos membeli lagu jenis dang dut dan irama Melayu yang semula disangkanya bagus. Sesudah didengar ulang bersama musisinya, ternyata, dianggap seperti bubur ayam telanjur dingin. Masa meraba-raba seperti itu, yang dibayarnya dengan mahal, harus dilewatinya sekitar satu setengah tahun. </div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="http://1.bp.blogspot.com/-Sbk-haiHElc/UeOh_NzyaZI/AAAAAAAAJbY/RxS8PRndgAo/s1600/305344_242897515770769_100001515686729_732297_794133597_n.jpg" imageanchor="1" style="clear: right; float: right; margin-bottom: 1em; margin-left: 1em;"><img border="0" height="400" src="http://1.bp.blogspot.com/-Sbk-haiHElc/UeOh_NzyaZI/AAAAAAAAJbY/RxS8PRndgAo/s400/305344_242897515770769_100001515686729_732297_794133597_n.jpg" width="300" /></a></div>
<div style="text-align: justify;">
Rezekinya mulai mcncorong ketika ia bertemu Diah Daniar Ibrahim, yang baru saja menyelesaikan kontrak dengan sebuah perusahaan rekaman. Tapi penyanyi ini bukan dengan sekali tarik suara bisa mendatangkan uang. Tiga albumnya di JK Records ternyata masih seret dijual. Baru pada album keempat, Dian, yang namanya oleh Judhi diganti jadi Dian Piesesha, meledak penjualannya. </div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Dalam tempo kurang dari setahun sesudah diedarkan, dua juta kaset album "Tak Ingin Sendiri" itu laku terjual. Untuk itu Judhi memberi Dian hadiah Mazda 323. Pabrik pita kaset Master HDX, yang juga senang, memberi mobil BMW kepada Judhi sebagai produser pemakai kaset itu. Toh, sektor usaha yang menjanjikan banyak uang ini tak bisa ditangani dengan santai. </div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Jika diperhatikan agak teliti, para produsen tampaknya tak pernah mau tanggung-tanggung dalam mengiklankan album terbaru penyanyinya. Tempo-tempo mereka secara tersamar menggunakan media TVRI untuk beriklan. Judhi sendiri sering harus berkampanye keliling daerah, melakukan jumpa penggemar, dan membuka kesempatan wawancara dengan pelbagai radio swasta di daerah. Dan hampir semua kesibukan itu dilakukannya sendiri.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
(<i>Majalah Tempo </i><span lang="EN-US" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 115%; mso-ansi-language: EN-US; mso-bidi-language: AR-SA; mso-fareast-font-family: "Times New Roman"; mso-fareast-language: EN-US;"><i>02
November 1985</i>)</span><xml>
</xml></div>
Tembang Kenanganhttp://www.blogger.com/profile/10991207485475741713noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-2250801583526202171.post-76941955250794667712013-07-10T22:15:00.000-07:002014-09-05T11:12:34.195-07:00DIAN PIESESHA "Saya Sudah Menyerahkan Perkara Ini ke Pengacara"<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="http://3.bp.blogspot.com/-fZHL71nlA04/UcHM0X-ujTI/AAAAAAAAJOc/Oq3U2MiVA-M/s1600/Dian+Piesesha1.jpg" imageanchor="1" style="clear: left; float: left; margin-bottom: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="320" src="http://3.bp.blogspot.com/-fZHL71nlA04/UcHM0X-ujTI/AAAAAAAAJOc/Oq3U2MiVA-M/s320/Dian+Piesesha1.jpg" width="229" /></a></div>
<div style="text-align: justify;">
"Saya rasa itu tindakan pengecut. Ini ulah produser yang mau cari untung saja di atas popularitas yang dengan susah payah diraih oleh seorang artis," <br />
<a name='more'></a>demikian Dian Piesesha, artis asal Bandung mengomentari kaset-kaset dangdut yang mencantumkan namanya, tanpa sepengetahuannya.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Dian Piesesha merasa namanya dirusak oleh produser yang mengedarkan album dangdut itu. Menurut Dian, album itu sebetulnya rekaman Dida Ibrahim yang diproduseri oleh Padang Surya Mas. Tapi entah kenapa kini album tersebut beredar atas nama Dian Piesesha dan tidak ada logo perusahaannya.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Dian menuduh produser itu tidak jantan dan licik. Ia menolak damai andaikata produser tersebut mengajak damai.</div>
<div style="text-align: justify;">
"Saya sudah menyerahkan perkara ini pada pengacara Yan Apul SH.," kata Dian yang kini sedang mempersiapkan album barunya bersama Pance.</div>
<br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="http://2.bp.blogspot.com/-imPZAWK2eEM/UcHOYIMZOTI/AAAAAAAAJOs/EtEGnIPp-Dc/s1600/Dian+Piesesha.jpg" imageanchor="1" style="clear: right; float: right; margin-bottom: 1em; margin-left: 1em;"><img border="0" src="http://2.bp.blogspot.com/-imPZAWK2eEM/UcHOYIMZOTI/AAAAAAAAJOs/EtEGnIPp-Dc/s1600/Dian+Piesesha.jpg" /></a></div>
<div style="text-align: justify;">
Juga disinyalir adanya indikasi paksaan terhadap pemusik yang menggarap musik album dangdut ini untuk menyodorkan kuitansi seolah-olah jual master ke produser licik ini, padahal pemusik ini kan sudah terima dari Padang Surya Mas, "Wah kalau ini dilakukan, bakal ramai lagi nih...kriminal tentunya"</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Dian tegaskan lagi, bahwa album baru Dian Piesesha adalah jalur pop, tentu saja dengan logo JK, sebab di JK Records inilah Dian merasakan seolah-olah turut memiliki perusahaan rekaman ini seperti artis lainnya, karena sifatnya kekeluargaan, jarang dimiliki perusahaan lainnya.</div>
<br />
<i>(Sinar Harapan Minggu, Medio 1985)</i>Tembang Kenanganhttp://www.blogger.com/profile/10991207485475741713noreply@blogger.com1tag:blogger.com,1999:blog-2250801583526202171.post-29236361562514676942013-07-03T22:25:00.000-07:002014-09-05T11:12:19.890-07:00ASTRI IVO "Belum Mempunyai Target"<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="http://1.bp.blogspot.com/-jL3ul31l2ic/UcHGEoy1pJI/AAAAAAAAJN0/K1M1hTGsrok/s1600/Astri+Ivo.jpg" imageanchor="1" style="clear: left; float: left; margin-bottom: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="320" src="http://1.bp.blogspot.com/-jL3ul31l2ic/UcHGEoy1pJI/AAAAAAAAJN0/K1M1hTGsrok/s320/Astri+Ivo.jpg" width="261" /></a></div>
<div style="text-align: justify;">
Nampaknya artis yang satu ini paling banyak dikerubuti masyarakat Bandung dan sekitarnya <br />
<a name='more'></a>tatkala berlangsungnya pawai artis dalam rangka Festival Film Indonesia '85 di Bandung.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Hingga ada seorang pejabat teras Pemda Bandung yang juga minta tandatangan padanya, juga minta dipotret bersama.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
"Biarin aja deh. Achi mau habiskan waktu dengan mereka, hanya dengan tandatangan dan potret-potret saja," demikian kata Astri Ivo yang siang itu nampak berpeluh.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Artis cantik, putri dari H. Ivo Nilakresna ini, kebilang kalem.. Banyak timbul rasa penasaran bagi penggemarnya. Selama berada di Bandung, mungkin hanya dialah yang paling banyak mengundang massa.</div>
<br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="http://2.bp.blogspot.com/-bc_Uvk-Ap24/UcHHrmHgYdI/AAAAAAAAJOQ/sw13hDKQlFE/s1600/Astri+Ivo1.jpg" imageanchor="1" style="clear: right; float: right; margin-bottom: 1em; margin-left: 1em;"><img border="0" height="268" src="http://2.bp.blogspot.com/-bc_Uvk-Ap24/UcHHrmHgYdI/AAAAAAAAJOQ/sw13hDKQlFE/s320/Astri+Ivo1.jpg" width="320" /></a></div>
<div style="text-align: justify;">
Ketika ditanya tentang target meraih citra, ia mengatakan, semua artis film tentunya mengharapkan piala tersebut. Namun bagi dirinya, main film bukan berarti mencari harapan untuk itu.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
"Saya belajar dari bangku sekolah dan film. Dalam film saya mempelajari berbagai watak manusia dan di bangku sekolah mengenal ilmu pengetahuan. Pokoknya saya bermain sebaik mungkin, tanpa harapan ini-itu," ujar Achi, salah seorang artis pendukung koor artis PARFI pada penutupan FFI'85.</div>
(DI)<br />
<i>Pos Film medio 1985 </i><br />
<br />Tembang Kenanganhttp://www.blogger.com/profile/10991207485475741713noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-2250801583526202171.post-55000840656336338652013-06-27T06:00:00.000-07:002014-09-05T11:12:05.573-07:00BETHARIA SONATHA "Geli Naik Gajah"<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="http://3.bp.blogspot.com/-VcAyY8Hzde8/UcG_4nOP48I/AAAAAAAAJNc/Ug45W8tOHP8/s1600/Betharia1.jpg" imageanchor="1" style="clear: left; float: left; margin-bottom: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="320" src="http://3.bp.blogspot.com/-VcAyY8Hzde8/UcG_4nOP48I/AAAAAAAAJNc/Ug45W8tOHP8/s320/Betharia1.jpg" width="232" /></a></div>
<div style="text-align: justify;">
KATA orang, laku tidaknya film Indonesia tergantung bintang, bukan aktor atau
aktris. <br />
<a name='more'></a>Akibatnya, honor bintang bisa lebih tinggi dari artis peraih Citra
sekalipun. </div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Umpamanya, Betharia Sonata, 24 tahun. Ia baru sekali bermain film,
yakni dalam Kamus Cinta Sang Primadona. Film itu pun tak lolos komite seleksi.
Tapi karena ia bintang -- apalagi namanya semakin populer karena dikaitkan
dengan lagu cengeng -- honor untuk fllm keduanya, Biarkan Aku Cemburu, melonjak
jadi Rp 25 juta. </div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
"Dia memang punya nilai komersial tinggi," kata
Tommy Indra, produser film itu. Namun, Betha sendiri tak tahu mengenai honor
itu. "Yang mengatur semua itu manajer saya, yaitu mama saya sendiri,"
kata Betha. </div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Ia juga berterus terang tak pernah belajar akting. Kali ini
penyanyi yang dicap "spesialisasi lagu cengeng" itu bermain bersama
rocker Nicky Astria. Ceritanya jadi tak penting, soal rebut-merebut pacar. Yang
merebut tentu saja Nicky -- artinya rocker lebih urakan dan "berani". </div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="http://1.bp.blogspot.com/-qj8j2zSBwuQ/UcHAcxS2qyI/AAAAAAAAJNk/leTTMazOsgI/s1600/Betharia3.jpg" imageanchor="1" style="clear: right; float: right; margin-bottom: 1em; margin-left: 1em;"><img border="0" height="247" src="http://1.bp.blogspot.com/-qj8j2zSBwuQ/UcHAcxS2qyI/AAAAAAAAJNk/leTTMazOsgI/s320/Betharia3.jpg" width="320" /></a></div>
<div style="text-align: justify;">
Lalu apakah nanti Betha juga menyanyi dalam film, misalnya, lagu Hati yang
Cemburu? "Nggak. Saya malah jadi penari," ujarnya. Shooting sudah
dimulai di Lampung. </div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
"Ada senangnya, ada capeknya," kata Betha lagi.
Yang ia paling kesal, ketika skenario menuntut ia naik ke punggung gajah.
"Saya berteriak-teriak. Nggak mau. Habis, geli." Memang begitulah
biasanya kalau bintang main film. Toh, laris dan honornya gede juga 'kan ?</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<i>(Majalah Tempo <span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 115%; mso-ansi-language: EN-US; mso-bidi-language: AR-SA; mso-fareast-font-family: "Times New Roman"; mso-fareast-language: EN-US;">12
November 1988</span>)</i></div>
Tembang Kenanganhttp://www.blogger.com/profile/10991207485475741713noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-2250801583526202171.post-24257097855621079752013-06-19T05:21:00.001-07:002014-09-05T11:11:53.146-07:00MERIAM BELLINA "Tarif Akan Saya Naikkan"<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="http://1.bp.blogspot.com/-DXlO1r_LU3k/UcGg_XRX6UI/AAAAAAAAJNM/g2QKaKkLtAI/s1600/Meriam_Citra.jpg" imageanchor="1" style="clear: left; float: left; margin-bottom: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="320" src="http://1.bp.blogspot.com/-DXlO1r_LU3k/UcGg_XRX6UI/AAAAAAAAJNM/g2QKaKkLtAI/s320/Meriam_Citra.jpg" width="210" /></a></div>
MERIAM BELLINA, sepulang dari menggondol Piala Citra di Yogyakarta, ternyata belum
juga ke Kanada.<br />
<br />
<br />
<a name='more'></a>Produser film tampaknya masih perlu menggunakan artis itu untuk
promosi. Maka, dua hari pekan lalu, si kerempeng manja ini berada di Surabaya,
berdialog dengan penggemarnya di dua gedung bioskop sebelum pemutaran filmnya
Cinta di Balik Noda. Setelah mendapat Citra, apa kamu masih mau buka paha, Mer?<br />
<br />
Pertanyaan penggemarnya dijawab dengan enak saja. "Adegan panas 'kan ada
dua macam, yang benar-benar panas dan panas-panas wajar." Penonton lain
terus penasaran. Bagaimana kalau benar-benar panas? "Kan ada pemain stand-in,
suruh dia aja," jawab Meriam.<br />
<br />
Masih tetap ceplas-ceplos, ketika ditanya soal
tarif, Meriam cepat menjawab, "Tentu, tarif akan saya naikkan."
Berapa? "Rahasia, dong."<br />
<br />
Tapi yang tidak ia rahasiakan, kini dia
diincar tiga produser. Pekan ini bahkan mulai shooting film. Entah ada hubungan
dengan peran di film, Meriam kini rajin latihan angkat besi. Barangkali untuk
melatih pergelangan tangan<br />
<br />
<i>(majalah Tempo 25 Agustus 1984)</i>Tembang Kenanganhttp://www.blogger.com/profile/10991207485475741713noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-2250801583526202171.post-2342179734351750632013-06-09T11:20:00.000-07:002014-09-05T11:11:37.270-07:00CHRISTINE PANJAITAN "Saya Tak Pernah Mundur dari Dunia Nyanyi"<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEj_XNHeU2Xm9v7IG9csqo8c_h37QjSI3iuS7hDmLA-KQdT06MvjdLY1JWF8cGciWA9RMvpH8fBGDYuxGF1Zrw0dd8mdwwA4fERsb-YBCdj0ctWczaGbhRI-X-Py0olZ4FFPsgAFq_ma0Sb5/s1600/Christine.jpg" imageanchor="1" style="clear: left; float: left; margin-bottom: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEj_XNHeU2Xm9v7IG9csqo8c_h37QjSI3iuS7hDmLA-KQdT06MvjdLY1JWF8cGciWA9RMvpH8fBGDYuxGF1Zrw0dd8mdwwA4fERsb-YBCdj0ctWczaGbhRI-X-Py0olZ4FFPsgAFq_ma0Sb5/s1600/Christine.jpg" /></a></div>
Christine Natalina Panjaitan atau lebih
populer dengan nama Christine Panjaitan, penyanyi yang melambung <br />
<a name='more'></a>lewat
lagu <i>Sudah Kubilang</i>, <i>Katakan Sejujurnya</i>, dan <i>Tangan Tak Sampai</i> masih terlihat cantik dan segar.<br />
<br />
Saat ditemui <i>Bintang</i> pekan lalu di Bandung, wanita yang pernah main di film <i>Seindah Rembulan</i>
ini, mengenakan terusan berwarna cokelat muda, dan membiarkan rambutnya
tergerai menyentuh pundaknya.<br />
<br />
Kakinya dibalut sandal berwarna kalem
dengan hak tak terlalu tinggi. Bagi yang melihat pasti tak akan
menyangka usia Christine sudah setengah abad. dr. Maringan Tobing,
dokter spesialis kandungan yang dinikahi pada 5 September 1986, sangat
bersyukur akan hal itu.<br />
<br />
<a href="http://3.bp.blogspot.com/-mQLjzrkgx8c/UbS9sn7oiTI/AAAAAAAAJKM/UrMwL8Zmlpo/s1600/Christine+Panjaitan2.jpg" imageanchor="1" style="clear: right; float: right; margin-bottom: 1em; margin-left: 1em;"><img border="0" src="http://3.bp.blogspot.com/-mQLjzrkgx8c/UbS9sn7oiTI/AAAAAAAAJKM/UrMwL8Zmlpo/s320/Christine+Panjaitan2.jpg" /></a>“Puji Tuhan masih terlihat muda. Kadang kalau kami jalan berdua,
dengan Jessica, putranya yang berusia 20 tahun, misalnya, orang
menyangka kami kakak beradik. Suami saya suka bingung mana anaknya mana
istrinya hehehe,” ungkap Christine renyah.<br />
Itulah Christine. Bukan hanya penampilannya yang masih tetap muda.
Gaya bicaranya pun masih ceplas-ceplos. Adakah itu kunci awet muda?
“Mungkin itu juga kali ya. Saya tak pernah terlalu memikirkan sesuatu
mendalam. Di buat ringan dan mudah. Saya easy going,” tutur Christine.<br />
<br />
Lantas apa kegiatan Christine sekarang setelah lama mundur dari dunia
nyanyi? Itulah pertanyaan yang kami ajukan saat bertemu dia. Tapi
sepertinya pertanyaan itu kurang tepat diajukan. Christine buru-buru
menjawab dan menegaskan dirinya tak pernah mundur dari dunia nyanyi. <br />
Pertemuan siang itu, menjadi momentum untuk meralat pernyataan sebelum-sebelumnya.<br />
<br />
“Saya tak pernah menyatakan secara resmi mundur dari dunia nyanyi.
Jika ditanya sekarang kegiatannya apa, kegiatan saya ya masih menyanyi.
Malah karena belakangan undangan menyanyi semakin padat, saya terpaksa
berhenti dari kegiatan mengajar (Fakultas Sastra Unpad, Jurusan Sastra
China-red). Saya baru pulang dari Riau dan Jambi, tanggal 19 Juni
mendatang saya nyanyi di Bali. Beberapa kali saya juga tampil di Tembang
Kenangan (Indosiar), Zona Memori (Metro TV). Sabtu (12/6) lalu,
Christine juga tampil nyanyi di Zona Memori untuk mengenang mendiang
Andi Meriem Mattalatta. Saya nyanyi lagunya Mbak Mer, berjudul ‘Lembah
Biru’ itu lagu nadanya klasik banget dan tingkat kesulitannya tinggi,”
ungkap Christine.<br />
<br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjh-3FTXk6DhZF0IHxaWOp6AXDhOtIN6uAhZJTrZ_o6WKyi3j1B5Ga3gCxgP7bWhXyG9qnAXacfEev_e_RAcGWHkrKDeQUMz9jfvNpcadQxftsIXIjHJWtFBwDZPuuB5Uztr9Y8dC-ZLHut/s1600/Christine+Panjaitan.jpg" imageanchor="1" style="clear: left; float: left; margin-bottom: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="320" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjh-3FTXk6DhZF0IHxaWOp6AXDhOtIN6uAhZJTrZ_o6WKyi3j1B5Ga3gCxgP7bWhXyG9qnAXacfEev_e_RAcGWHkrKDeQUMz9jfvNpcadQxftsIXIjHJWtFBwDZPuuB5Uztr9Y8dC-ZLHut/s320/Christine+Panjaitan.jpg" width="263" /></a></div>
Agar makin menegaskan dirinya tak pernah mundur dari nyanyi,
Christine memberi tahu baru saja me-launching album rohani, 2 bulan
silam.<br />
“Semua saya yang mengerjakan. Saya produseri dan biaya sendiri,” tuturnya.<br />
Rencananya setelah melaunching album rohani, Christine ingin membuat
album lagi. Cuma, menurutnya, tak tahu bagaimana caranya membuat album.
Andai ada porduser yang mau mengontraknya, Christine akan menerima
dengan senang hati.<br />
“Saya sih mau saja bikin album lagi. Tapi saya tak tahu caranya.
Sekarang saya tak tahu sistemnya. Kalau ada yang berminat merekam suara
saya, saya sih siap saja. Entah setelah tua kok makin merasa nikmat
menyanyi. Suara saya terasa lebih lepas dan plong,” tutur pemeran di
film<i> Detik Detik Cinta Menyentuh</i> ini.<br />
Tahun ‘80-an, Christine Panjaitan bisa dibilang salah satu penyanyi
pop melankolis papan atas. Tapi dia mendadak menghilang begitu menikah
dengan seorang dokter. Saat itu, media memberitakan Christine mundur
dari dunia nyanyi demi menjalani kehidupan berumah tangga. Nama Christne
benar-benar hilang dari pemberitaan, saat dia bersama suami pindah ke
Samarinda.<br />
<br />
“Saya 4 tahun di Samarinda, ikut suami tugas di sana. Padahal dulu
waktu mau ke sana takut banget. Katanya, di Samarinda tak ada gantungan
baju. Wah saya sempat takut juga. Di sana saya tetap menyanyi. Di sana
saya juga ngajar di ASMI,” tutur ibu dari Jerikho (23), Jessica (20)
dan Jeremy (15).<br />
Agaknya dunia mengajar salah satu kegiatan yang tak pernah
ditinggalkan Christine. Sepulang dari Samarinda, Christine kembali
mengajar di Fakultas Sastra China Unpad.<br />
“Saya mengajar bahasa. Dulu sempat mengajar kebudayan dan sejarah
China. Mengajar juga punya kepuasan sendiri. Puasnya kalau murid yang
kita ajar memahami apa yang kita sampaikan. Kalau menyanyi, tingkat
kepuasannya beda. Selain tentu saja dapat honor, kita disenangi orang,”
ujarnya.<br />
Kini setelah anak-anak beranjak dewasa, Christne ingin aktif lagi ke
dunia musik. Aktivitas mengajar ditinggalkan agar lebih fokus ke
nyanyi. Agak aneh memang. Dulu, saat namanya di puncak popularitas,
Christine tak peduli dengan nama besar itu. Baru sekarang Christine
menyadari kalau dirinya pernah populer banget.<br />
<br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjNBS7xVxDYOsy_Lb8WQ3RN2Vk4JSFtvSCBnnixmMFhtGnfzmIR2CxsniXdwt5OuthlC_UUTWySGjAxWYM9S4ckLBvPZi0XBY-1FmQxQ-mZaw13ETk1G0ew5OawiFJNn9m2Uk39kX0-kAes/s1600/Christine1.jpg" imageanchor="1" style="clear: right; float: right; margin-bottom: 1em; margin-left: 1em;"><img border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjNBS7xVxDYOsy_Lb8WQ3RN2Vk4JSFtvSCBnnixmMFhtGnfzmIR2CxsniXdwt5OuthlC_UUTWySGjAxWYM9S4ckLBvPZi0XBY-1FmQxQ-mZaw13ETk1G0ew5OawiFJNn9m2Uk39kX0-kAes/s1600/Christine1.jpg" /></a></div>
“Jujur, saya tak tahu kalau saya terkenal banget saat itu. Saya
merasa ya menyanyi saja. Saya tak pernah peduli soal popularitas. Soal
uang pun saya juga tak mau tahu. Maksudnya, semua yang mengurus Mama.
Tahunya kalau saya butuh uang tinggal minta pada Mama. Saya tak pernah
mengurus. Saya baru tahu kalau saya dulu populer banget justru
sekarang-sekarang ini. Saya pergi ke mana orang masih mengenal saya.
Terharu juga. Bahkan ada penggemar yang sampai sekarang masih mengirim
surat,” cerita dia.<br />
<br />
Cerita soal penggemar, Christine punya pengalaman yang menyenangkan sekaligus membuatnya takut.<br />
“Ada penggemar yang bisa dibilang “gila” begitu. Dia pernah duduk di
depan rumah sampai malam. Sampai terpaksa panggil pihak keamanan untuk
memintanya pergi. Takut juga jika bertemu penggemar yang seperti itu.
Kalau soal surat sih, banyak banget. Kalau bertemu penggemar yang
apresiatif kita merasa senang dan dihargai,” aku Christine.<br />
<br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="http://4.bp.blogspot.com/-GU_FWrIa15k/UbTG8nKrtBI/AAAAAAAAJK4/wlWG39_iYvg/s1600/Christine2.jpg" imageanchor="1" style="clear: left; float: left; margin-bottom: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="238" src="http://4.bp.blogspot.com/-GU_FWrIa15k/UbTG8nKrtBI/AAAAAAAAJK4/wlWG39_iYvg/s320/Christine2.jpg" width="320" /></a></div>
Christine menambahkan, “Saat nyanyi di Zona Memori, ada penggemar yang memamerkan koleksi kaset saya. Lengkap banget.<br />
Saya saja enggak selengkap dia. Saya merasa dihargai di situ,” ungkap Christine.<br />
Seandainya Christine benar-benar ingin kembali eksis di dunia nyanyi
tak ada halangan yang berarti. Anak-anak sudah besar dan bisa mengurus
sendiri. Tapi seperti kata pepatah. Tak ada yang benar-benar sempurna
di dunia ini. Tak ada kebahagiaan yang benar-benar utuh tanpa cacat.<br />
Itu juga yang dirasakan Christine. Dalam kesendirian, Christine
sering sedih jika memikirkan kondisi kesehatan ibunya, Nurmala dan
Robin Panjaitan kakaknya. Bukan hanya itu, Christine juga merasa
terganggu dengan teror yang memghampirinya.<br />
“Saya tak mau menyebut siapa pelakuknya. Tapi teror itu sungguh
mengganggu,” keluhnya. Sabar ya Christine, pasti ada hikmah di balik
semua itu.<br />
<b>(guh/gur)</b><br />
<b><i>dari http://www.tabloidbintang.com </i></b>Tembang Kenanganhttp://www.blogger.com/profile/10991207485475741713noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-2250801583526202171.post-70962127843446904092013-03-15T11:15:00.000-07:002014-09-05T11:11:24.833-07:00DIAN PIESESHA "Mengobati Kerinduan Penggemar"<table align="center" cellpadding="0" cellspacing="0" class="tr-caption-container" style="float: right; margin-left: 1em; text-align: right;"><tbody>
<tr><td style="text-align: center;"><a href="http://2.bp.blogspot.com/-fB36ufGzTgw/UUNiR7DSyTI/AAAAAAAAIIg/SbdpHdHPAqs/s1600/Dian+Konser3.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: auto; margin-right: auto;"><img border="0" src="http://2.bp.blogspot.com/-fB36ufGzTgw/UUNiR7DSyTI/AAAAAAAAIIg/SbdpHdHPAqs/s320/Dian+Konser3.jpg" /></a></td></tr>
<tr><td class="tr-caption" style="text-align: center;"><br /></td></tr>
</tbody></table>
<div style="text-align: justify;">
Dian Piesesha mengajak para penggemarnya bernostalgia, kembali ke era 1980-an, bersama lantunan lagu-lagunya dalam konser "Kerinduan Dian Piesesha" di Jakarta, Jumat malam.
<br />
<a name='more'></a>Ditemani Audiensi Band, penyanyi yang kini berumur 51 tahun itu
membawakan lagu-lagu yang membuat dia terkenal dengan suara khasnya.</div>
"Kucoba Hidup Sendiri", "Kerinduan", "Tak Ingin
Sendiri", dan "Engkau Segalanya Bagiku" mengalun di Kirana Grand
Ballroom Hotel Kartika Chandra, menemani para penggemar yang masih
muda pada tahun 1980-an.
<br />
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<table cellpadding="0" cellspacing="0" class="tr-caption-container" style="float: left; margin-right: 1em; text-align: left;"><tbody>
<tr><td style="text-align: center;"><a href="http://2.bp.blogspot.com/-hDWwMj2rO5Y/UUNhjuz41JI/AAAAAAAAIIY/nuYK-Tgovdc/s1600/Dian+Konser.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: auto; margin-right: auto;"><img border="0" height="240" src="http://2.bp.blogspot.com/-hDWwMj2rO5Y/UUNhjuz41JI/AAAAAAAAIIY/nuYK-Tgovdc/s320/Dian+Konser.jpg" width="320" /></a></td></tr>
<tr><td class="tr-caption" style="text-align: center;"><br /></td></tr>
</tbody></table>
<span class="post-content" style="margin-top: 20px;"><span class="post-content" style="margin-top: 20px;"></span></span>Sebagian besar penonton ikut menyanyi saat Dian membawakan
lagu-lagu populernya seperti "Kucoba Hidup Sendiri", "Tak Ingin
Sendiri" dan "Engkau Segalanya Bagiku."
Penonton, yang jumlahnya sekitar 300 orang, juga bertepuk tangan
riuh setiap dia selesai membawakan lagu.</div>
<br />
Di sela penampilannya, Dian menyapa keluarga, ibunda, anak-anak,
serta cucunya, juga teman-teman yang hadir malam itu.<br />
<br />
Di antara kawan-kawannya ada Dorce Gamalama, Cintami Atmanegara,
Yayuk Suseno dan Ayu Soraya.<br />
<br />
<table cellpadding="0" cellspacing="0" class="tr-caption-container" style="float: right; margin-left: 1em; text-align: right;"><tbody>
<tr><td style="text-align: center;"><a href="http://3.bp.blogspot.com/-HuLMW0tMqqU/UUNjSFUoPQI/AAAAAAAAIIo/jOoh1-hYSRk/s1600/Dian+Konser2.jpg" imageanchor="1" style="clear: right; margin-bottom: 1em; margin-left: auto; margin-right: auto;"><img border="0" height="240" src="http://3.bp.blogspot.com/-HuLMW0tMqqU/UUNjSFUoPQI/AAAAAAAAIIo/jOoh1-hYSRk/s320/Dian+Konser2.jpg" width="320" /></a></td></tr>
<tr><td class="tr-caption" style="text-align: center;"></td></tr>
</tbody></table>
"Juga para penggemar saya, ada yang dari Makassar..., juga yang
datang dari Malaysia," kata dia.<br />
<br />
Dian juga sempat membagikan <span style="font-style: italic;">doorprize</span> kepada penonton yang terpilih.
<br />
<span class="post-content" style="margin-top: 20px;"><span class="post-content" style="margin-top: 20px;">Ia</span></span><span class="post-content" style="margin-top: 20px;"> mengakhiri konser yang berlangsung mulai pukul 20.30 WIB itu dengan melantunkan kembali <b>"Tak Ingin Sendiri"</b> sekitar pukul 23.00 WIB.</span><br />
<br />
<i><span class="post-content" style="margin-top: 20px;">Pewarta: Maryati</span></i><br />
<i><span class="post-content" style="margin-top: 20px;">Editor: Aditia Maruli</span></i><br />
<span class="post-content" style="margin-top: 20px;"><i>dari http://www.antaranews.com </i> </span><br />
<span class="post-content" style="margin-top: 20px;"><br /> </span>
Tembang Kenanganhttp://www.blogger.com/profile/10991207485475741713noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-2250801583526202171.post-12405261310873985932013-03-07T06:00:00.000-08:002014-09-05T11:10:40.429-07:00DIAN PIESESHA "Top of The Pop 1984/1985"<div style="text-align: justify;">
<a href="http://1.bp.blogspot.com/-9k4q_Jn2m5I/USipH7R0GFI/AAAAAAAAH6k/7XRzcb6l8Gc/s1600/Dian+Piesesha.jpg" imageanchor="1" style="clear: left; float: left; margin-bottom: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" src="http://1.bp.blogspot.com/-9k4q_Jn2m5I/USipH7R0GFI/AAAAAAAAH6k/7XRzcb6l8Gc/s320/Dian+Piesesha.jpg" /></a>Sampai bulan Maret 1985 ini, album terbaru DIAN PIESESHA telah mencapai omzet penjualan 1,2 juta copy - melebihi sukses yang pernah diaraih <br />
<a name='more'></a>Euis Darliah lewat hit "Apanya Dong" atau Rhoma Irama dengan "Begadang".</div>
<div style="text-align: justify;">
<br />
Lagu hit ciptaan Pance "TAK INGIN SENDIRI" telah merangsang juga penyanyi top lainnya untuk mendapatkan nasib baik walau mungkin tidak akan sesukses Dian.
</div>
<div style="text-align: left;">
<br />
<div style="text-align: justify;">
Penyanyi seperti Hetty Koes Endang pun mencobanya selain Eddy Dores, Rano Karno dan puluhan penyanyi lain di Indonesia mengumandangkan lagu hits tersebut diatas dalam penampilan pentasnya.</div>
<br /></div>
Ketika Dian akan ditampilkan, seolah diadu dengan Endang S. Taurina dalam promosi lewat Aneka Ria Safari. Sang produser begitu optimis berucap, "Walau selama ini Endang selalu meraih omzet tertinggi dalam penjualan kasetnya, saya yakin Dian akan mengunggulinya." Dan menjadi kenyataan, mau tak mau orang angkat topi, karena ramalan sang produser bukan sekedar impian belaka.<br />
<br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="http://1.bp.blogspot.com/-vGlc8VGeFdM/USi8HY5fRNI/AAAAAAAAH68/WG8c3DUOWog/s1600/Dian+Piesesha3.jpg" imageanchor="1" style="clear: right; float: right; margin-bottom: 1em; margin-left: 1em;"><img border="0" height="400" src="http://1.bp.blogspot.com/-vGlc8VGeFdM/USi8HY5fRNI/AAAAAAAAH68/WG8c3DUOWog/s400/Dian+Piesesha3.jpg" width="113" /></a></div>
Marilah berkenalan lebih akrab dengan Dian lewat wawancara yang dilakukan 2 hari setelah Dian berulang tahun ke-23 tanggal 9 Maret lalu, di kantor JK Records yang baru di Jembatan Tiga, Jakarta Utara.<br />
<br />
<span style="color: cyan;"><b><i>VISTA : Hallo Dian, Anda kelihatan tidak begitu sehat, mengapa?</i></b></span><br />
DIAN : Saya baru saja kembali dari show di Cirebon dan minggu lalu saya ke Pontianak terus ke Ujung Pandang dalam rangkaian show.<br />
<br />
<span style="color: cyan;"><b><i>VISTA : Kapan show terdekat?</i></b></span><br />
DIAN : Tadinya di Bandung dan Tasik pertengahan Maret ini, tapi batal dan show terbesar Dian terdekat adalah tanggal 30 Maret di Solo bersama artis-artis Rinto Harahap.<br />
<br />
<span style="color: cyan;"><i><b>VISTA : Penjualan kaset Anda melebihi omzet di atas satu juta dan berarti Anda paling top diantara penyanyi Indonesia lainnya, terus perasaan Anda?</b></i></span><br />
DIAN : Perasaan saya biasa-biasa saja dan saya hanya bisa bersyukur kepada Tuhan Yang Maha Esa untuk semuanya ini.<br />
<br />
<span style="color: cyan;"><b><i>VISTA : Anda selalu merasa dekat kepada Tuhan?</i></b></span><br />
DIAN : Saya dibesarkan di Pesantren dan lagi keimanan selalu menjadi pedoman hidup saya.<br />
<br />
<span style="color: cyan;"><b><i>VISTA : Siapa yang pertama kali menemukan Anda sehingga menjadi seorang penyanyi pop yang tenar seperti sekarang ini?</i></b></span><br />
DIAN : Denny Sabri, salah seorang redaksi VISTA sekarang. Dialah yang semula menemukan bakat saya dan membimbing saya untuk berkarier.<br />
<br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="http://2.bp.blogspot.com/-trnVe842cd8/USi-Do6TaYI/AAAAAAAAH7U/_aegnJCavAg/s1600/Dian+Piesesha1.jpg" imageanchor="1" style="clear: left; float: left; margin-bottom: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="400" src="http://2.bp.blogspot.com/-trnVe842cd8/USi-Do6TaYI/AAAAAAAAH7U/_aegnJCavAg/s400/Dian+Piesesha1.jpg" width="277" /></a></div>
<span style="color: cyan;"><b><i>VISTA : Anda tak pernah lupa kepada jasanya?</i></b></span><br />
DIAN : Saya selalu menciumnya bila bertemu dia gendut dan kriting sulit melupakannya. ha...ha...ha...<br />
<br />
<span style="color: cyan;"><b><i>VISTA : Gendut dan kriting, itukah tipe pria idaman Anda?</i></b></span><br />
DIAN : Saya lebih suka yang kurus kering dan klimis. Ha....ha....ha....<br />
<br />
<span style="color: cyan;"><b><i>VISTA : Bagaimana tipe pasangan Anda saat ini?</i></b></span><br />
DIAN : Wah...wah...wah...mulai menjurus ke masalah pribadi. Boleh percaya atau tidak, saat ini saya bebas dan tak terikat siapa pun juga.<br />
<br />
<span style="color: cyan;"><b><i>VISTA : Tapi kabarnya Anda sudah kawin?</i></b></span><br />
DIAN : Jangan marah ya, tapi saya tidak suka berbicara hal yang terlalu pribadi. Saya ingin kehidupan pribadi saya tidak dibicarakan lewat mass media sebab sama sekali tak berhubungan dengan musik. Sekali lagi saya jelaskan kepada Anda, saya masih bebas.<br />
<br />
<span style="color: cyan;"><b><i>VISTA : Anda menetap dimana sebenarnya?</i></b></span><br />
DIAN : Saya menetap di Bandung tepatnya Kompleks Perumahan Sawo Indah.<br />
<br />
<span style="color: cyan;"><b><i>VISTA : Rumah hadiah dari produser?</i></b></span><br />
DIAN : Rumah sendiri tapi kemudian dirombak lebih bagus oleh produser.<br />
<br />
<span style="color: cyan;"><b><i>VISTA : Apakah dengan sukses ini Anda merasa menjadi seorang jutawan pop?</i></b></span><br />
DIAN : Tidak. Seperti saya katakan semula, biasa-biasa saja.<br />
<br />
<span style="color: cyan;"><b><i>VISTA : Bagaimana Anda memanfaatkan hasil sukses Anda?</i></b></span><br />
DIAN : Karena saya berasal dari keluarga petani, walau ayah saya purnawirawan ABRI, maka saya manfaatkan untuk lahan pertanian selain mengurus 7 adik-adik saya dan sedikit tabungan di bank.<br />
<br />
<span style="color: cyan;"><b><i>VISTA : Apakah dari 7 adik itu ada yang punya bakat juga untuk menjadi artis?</i></b></span><br />
DIAN : Cukup saya yang terjun ke showbiz. yang lain biarlah meraih pendidikan yang cukup untuk masa depannya. Saya berjuang keras untuk semuanya.<br />
<br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="http://1.bp.blogspot.com/-nLEtBeW4KL8/USjIUxNrK6I/AAAAAAAAH74/y6HcoRBueiI/s1600/310392_242898419104012_100001515686729_732300_1387658624_n.jpg" imageanchor="1" style="clear: right; float: right; margin-bottom: 1em; margin-left: 1em;"><img border="0" height="320" src="http://1.bp.blogspot.com/-nLEtBeW4KL8/USjIUxNrK6I/AAAAAAAAH74/y6HcoRBueiI/s320/310392_242898419104012_100001515686729_732300_1387658624_n.jpg" width="228" /></a></div>
<span style="color: cyan;"><b><i>VISTA : Dalam karier Anda, apa yang masih ingin Anda laksanakan?</i></b></span><br />
DIAN : Saya ingin peningkatan dalam penampilan, saya ingin punya band pengiring tetap untuk show dan saya ingin menjadi artis pentas yang mantap.<br />
<br />
<span style="color: cyan;"><b><i>VISTA : Bisakah dilaksanakan dalam waktu dekat ini?</i></b></span><br />
DIAN : Tergantung manager saya.<br />
<br />
<span style="color: cyan;"><b><i>VISTA : Siapa manager Anda?</i></b></span><br />
DIAN : Manager saya juga adalah produser saya - Judhi Kristiantho-<br />
<br />
<span style="color: cyan;"><b><i>VISTA : Apa yang terjadi dengan produser Anda sebelum Judhi?</i></b></span><br />
DIAN : Maksud Anda Pak Cipto dari Padang Surya Mas? Oh dia produser yang manis dan baik.<br />
<br />
<span style="color: cyan;"><b><i>VISTA : Tapi mengapa dia mengatakan sesuatu yang bersifat menghina dalam suatu pemberitaan media?</i></b></span><br />
DIAN : Saya diajari orang tua untuk tabah dan tawaqal. Beliau mungkin menghina saya karena memang saya berasal dari keluarga sederhana sedangkan Pak Cipto kan produser yang kaya raya dan berhasil terhadap artisnya.<br />
<br />
<span style="color: cyan;"><b><i>VISTA : Hm...Hm...Hm....Kembali ke soal musik, siapa penyanyi favorit Anda?</i></b></span><br />
DIAN : Saya pengagum Barbra Streisand.<br />
<br />
<span style="color: cyan;"><b><i>VISTA : Berapa banyak Anda telah merekam kaset selama ini?</i></b></span><br />
DIAN : Di Bandung pernah lalu di Padang Surya Mas mulai tahun 1979 selama 3 album dan sekarang 4 album untuk JK Records sejak Aku Cinta Padamu, Bara Api Senyummu, Perasaan sampai Tak Ingin Sendiri.<br />
<span style="color: cyan;"><br /></span>
<span style="color: cyan;"><b><i>VISTA : Apakah lagu favorit Anda selama ini?</i></b></span><br />
DIAN : Saya suka sekali lagu "One day in your life" dan agaknya itulah lagu favorit abadi saya.<br />
<br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="http://1.bp.blogspot.com/-dMIVAXmevGk/USjGg_-UrZI/AAAAAAAAH7s/VYmfdEfN5bU/s1600/Dian+Piesesha2.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="300" src="http://1.bp.blogspot.com/-dMIVAXmevGk/USjGg_-UrZI/AAAAAAAAH7s/VYmfdEfN5bU/s400/Dian+Piesesha2.jpg" width="400" /></a></div>
<br />
<span style="color: cyan;"><b><i>VISTA : Tidak berminat tinggal di Jakarta atau membeli rumah disini?</i></b></span><br />
DIAN : Saya selalu merasa orang Bandung dan kelak kalau saya berhenti berkarir saya akan kembali ke Bandung dan menghabiskan sisa hidup saya di kota ini.<br />
<br />
<span style="color: cyan;"><b><i>VISTA : Bagaimana heboh dengan anak Walikota Medan itu?</i></b></span><br />
DIAN : Ah itu terlalu dibesar-besarkan. Dia suka lagu hit saya dan saya pikir itu suatu hal yang simpatik tanpa harus ada embel-embel lainnya.<br />
<br />
<span style="color: cyan;"><b><i>VISTA : Anda tidak berminat empunyai pengawal pribadi yang serius?</i></b></span><br />
DIAN : ......one day in my life (bersenandung)<br />
<br />
<b><span style="color: #073763;"><i><span style="color: cyan;">VISTA : Kemana fans Anda mengirim surat?</span></i></span></b><br />
DIAN : Tetap ke alamat Dian Piesesha fans club. PO BOX 868 Jakarta 14450.<br />
<br />
<span style="color: cyan;"><b><i>VISTA : Terimakasih Dian.</i></b></span><br />
DIAN : Terimakasih VISTA. Sampaikan salam kasih Dian untuk pencinta musik Pop Indonesia di seluruh Indonesia dan pesan khusus Dian, album terbaru Dian hanya untuk JK Records dengan penyalur Irama Asia Records dan kalau ada kaset-kaset lain beredar, itu kaset lama atau bajakan.<br />
<span style="font-size: x-small;"><b>Ilham Mentari</b></span><br />
<span style="font-size: x-small;"><i><b>(VISTA No 011 Tahun XVI 10 April 1985)</b></i></span><br />
<h3 class="r">
<i><br /></i></h3>
Tembang Kenanganhttp://www.blogger.com/profile/10991207485475741713noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-2250801583526202171.post-55063948075708827012013-03-01T06:00:00.000-08:002014-09-05T11:10:26.694-07:00Show Artis2 JK RECORDS yang terkena musibah<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="http://3.bp.blogspot.com/-rbjGZa2in8o/USjm5mwjjWI/AAAAAAAAH8c/v6djjX6t3Zc/s1600/Konser+JK.jpg" imageanchor="1" style="clear: left; float: left; margin-bottom: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" src="http://3.bp.blogspot.com/-rbjGZa2in8o/USjm5mwjjWI/AAAAAAAAH8c/v6djjX6t3Zc/s1600/Konser+JK.jpg" /></a></div>
<div style="text-align: justify;">
Minggu, 28 Juli 1985 dari pukul 08.00 ribuan penonton sudah memadati stadion Yos Sudarso, Slerok, Tegal untuk menyaksikan show besar yang diadakan di kota itu.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<a name='more'></a>Deretan artis tenar yang tergabung dalam panji JK Records akan hadir menghibur warga kota Tegal dan sekitarnya.Ada DIAN PIESESHA, HEIDY DIANA, RIA ANGELINA, OBBIE MESSAKH, WAHYU OS dan ANNIE IBON.
<br />
<div style="text-align: justify;">
Dibawah pimpinan boss JK, Judhi Kristiantho, mereka datang atas undangan Radio Anita Tegal yang sedang berulang tahun.</div>
<br />
Kurang lebih pukul 11.00 acara dimulai dengan dibuka artis-artis dari Semarang diiringi Band Jago Semarang. Namun rupanya pertunjukan mereka kurang diminati penonton, karena penonton hanya ingin melihat artis-artis pujaan mereka dari JK Records yang memang sedang berada di puncak popularitas.<br />
<br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="http://3.bp.blogspot.com/-2cD5CbBg7io/USjslXh3J9I/AAAAAAAAH80/3-gTP5yjWbc/s1600/Konser+JK6.jpg" imageanchor="1" style="clear: right; float: right; margin-bottom: 1em; margin-left: 1em;"><img border="0" height="200" src="http://3.bp.blogspot.com/-2cD5CbBg7io/USjslXh3J9I/AAAAAAAAH80/3-gTP5yjWbc/s200/Konser+JK6.jpg" width="145" /></a></div>
<div style="text-align: justify;">
Akhirnya penonton bersorak dan bertepuk tangan begitu Dian Piesesha dkk hadir di panggung. Setelah istirahat sejenak, pagelaran musik yang sesungguhnya dimulai.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Annie Ibon muncul pertama kali membawakan lagu karya Pance "Rindu Bilanglah Rindu". Walaupun suaranya syahdu, namun gaya Annie masih polos. Mungkin karena ia wajah baru di JK dan jam terbang shownya belum panjang.</div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="http://1.bp.blogspot.com/-W44SO-Mg9aQ/USjppyY6nxI/AAAAAAAAH8k/TdP5Khyfw2E/s1600/Konser+JK5.jpg" imageanchor="1" style="clear: left; float: left; margin-bottom: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="200" src="http://1.bp.blogspot.com/-W44SO-Mg9aQ/USjppyY6nxI/AAAAAAAAH8k/TdP5Khyfw2E/s200/Konser+JK5.jpg" width="145" /></a></div>
<div style="text-align: justify;">
Berikutnya si cantik Heidy Diana muncul menghipnotis penonton lewat lagu teranyarnya "Model Cinta". Gayanya bolehlah dan Heidy memang cocok membawakan lagu-lagu ceria.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Kini giliran Wahyu OS tampil ke depan. Pencipta lagu yang melejit lewat karyanya "Senandung Doa" ini tampil begitu bersahaja. Penampilan di panggung sangat mengesankan dan terlihat akrab dengan penonton yang diajak berkomunikasi lewat lagunya "Bila Rindu Sebutlah Namaku". Wahyu OS memang mempunyai suara mantap sehingga berhasil memukau penonton. </div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="http://2.bp.blogspot.com/-M3enpb5--AE/USjqH3f3enI/AAAAAAAAH8s/6KzLfUCHKVg/s1600/Konser+JK4.jpg" imageanchor="1" style="clear: right; float: right; margin-bottom: 1em; margin-left: 1em;"><img border="0" height="200" src="http://2.bp.blogspot.com/-M3enpb5--AE/USjqH3f3enI/AAAAAAAAH8s/6KzLfUCHKVg/s200/Konser+JK4.jpg" width="145" /></a></div>
<div style="text-align: justify;">
Penonton semakin terbawa dalam suasana yang syahdu begitu Obbie Messakh tampil membawakan lagu karyanya yang sudah akrab ditelinga "Antara Cinta dan Dusta". Penonton pun ikut berdendang. Sayang, walaupun lagu itu karyanya, namun Obbie beberapa kali lupa akan syairnya </div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Dara ayu Ria Angelina tampil berikutnya. Tak ingin penonton hanyut lewat lagu-lagu slow, Ria memilih lagu karya Obbie Messakh yang dipopulerkan Heidy Diana "Istilah Cinta". Ria yang dikritik media karena tampil tanpa ekspresi apabila tampil di televisi, di panggung justru mampu bergoyang dan berkomunikasi dengan penonton. Beberapa kali Ria hampir tertarik oleh penonton yang mencoba berjabat tangan dengannya. Untung sang produser Judhi Kristiantho berhasil mencegahnya. Ria pun tidak berani berjabat tangan lagi dan selalu bilang "nanti ya...", ini sepertinya atas peringatan sang produser. </div>
<div style="text-align: justify;">
Gaya Ria di panggung dan tentunya kemolekan wajahnya mampu menutup kelemahan suara Ria yang nyaris tak terdengar.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="http://3.bp.blogspot.com/-FJYSpmyMttg/USjwlNVhQlI/AAAAAAAAH9A/j7U_yFTWDrI/s1600/Konser+JK2.jpg" imageanchor="1" style="clear: left; float: left; margin-bottom: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="200" src="http://3.bp.blogspot.com/-FJYSpmyMttg/USjwlNVhQlI/AAAAAAAAH9A/j7U_yFTWDrI/s200/Konser+JK2.jpg" width="145" /></a></div>
<div style="text-align: justify;">
</div>
<div style="text-align: justify;">
Dan...bintang siang itu pastinya Dian Piesesha yang tampil terakhir. Lewat lagu yang melambungkan namanya "Tak Ingin Sendiri" Dian mengajak penonton bernyanyi bersama. Seluruh penonton hapal dengan lagu itu sehingga stadion bergemuruh oleh suara penonton menyanyikan Tak Ingin Sendiri. Pagelaran siang bolong itupun semakin semarak.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
"Sekarang giliran lawak Tom Tam Group ya?" suara Dian lantang kepada penonton setelah menyelesaikan lagu Tak Ingin Sendiri.</div>
<div style="text-align: justify;">
"Tidak mau....!!!!" penonton berteriak</div>
<div style="text-align: justify;">
"Tom Tam itu hebat lho....." bujuk Dian ke penonton.</div>
<div style="text-align: justify;">
"Tidak mau...!!!!" penonton ribut.</div>
<div style="text-align: justify;">
"Maunya apa?" tanya Dian. </div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="http://1.bp.blogspot.com/-176Bw5jt144/USj1tV0qRLI/AAAAAAAAH9g/fYqiamS2nYg/s1600/Konser+JK1.jpg" imageanchor="1" style="clear: right; float: right; margin-bottom: 1em; margin-left: 1em;"><img border="0" height="200" src="http://1.bp.blogspot.com/-176Bw5jt144/USj1tV0qRLI/AAAAAAAAH9g/fYqiamS2nYg/s200/Konser+JK1.jpg" width="150" /></a></div>
<div style="text-align: justify;">
"Nyanyi lagi.........!!!" suara penonton kompak.</div>
<div style="text-align: justify;">
Dian pun mendatangi pimpinan Band Jago Semarang untuk berkompromi.</div>
<div style="text-align: justify;">
Dan musik dangdutpun bergema.</div>
<div style="text-align: justify;">
"Oke kita nyanyi lagi...." kata Dian yang disambut gemuruh tepuk tangan penonton.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Dian pun bergoyang menyanyikan lagu "Rindu" yang membuat suasana stadion Yos Sudarso semakin panas seiring teriknya sinar matahari. Penonton mulai ikut bergoyang mendekati panggung.</div>
<div style="text-align: justify;">
"Rinduuuuuuu.....mengapa rindu hatiku" dengang Dian menyanyikan reffrain lagu itu.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="http://3.bp.blogspot.com/-KTGzAd6vnsU/USjyArnBUYI/AAAAAAAAH9U/MTu4YP_TpEY/s1600/Konser+JK3.jpg" imageanchor="1" style="clear: left; float: left; margin-bottom: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="200" src="http://3.bp.blogspot.com/-KTGzAd6vnsU/USjyArnBUYI/AAAAAAAAH9U/MTu4YP_TpEY/s200/Konser+JK3.jpg" width="145" /></a></div>
<div style="text-align: justify;">
Tiba-tiba.......bruk......salon di sebelah kanan Dian jatuh. Dian pun meloncat. </div>
<div style="text-align: justify;">
Dan......bruuk....suara lebih kencang lagi....panggung tempat pertunjukan ambruk.</div>
<div style="text-align: justify;">
Penonton berteriak dan menjerit.....suasana menjadi mencekam.....</div>
<div style="text-align: justify;">
Untuk pihak keamanan sigap sehingga artis-artis dapat segera diamankan, penonton pun dapat diredam walaupun harus berdesak-desakan keluar stadion karena pertunjukan dihentikan.</div>
<div style="text-align: justify;">
Artis-artis JK pun segera dilarikan ke Rumah Sakit Kardinah yang terdekat dari lokasi show. Bersyukur Ria Angelina, Heidy Diana dan Wahyu OS hanya luka ringan, sementara Dian Piesesha kakinya terkilir.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Beberapa pihak menuding bahwa ambruknya panggung karena Dian Piesesha menyanyikan lagu dangdut. Padahal sebelumnya sudah diperingatkan panitia agar jangan menyanyikan lagu dangdut yang dapat menyebabkan penonton bergoyang dan berdesak-desakan ke panggung.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Dian Piesesha mengelak menjadi biang keladi ambruknya panggung. Justru Dian menyalahkan pihak panitia yang kurang matang dalam persiapan. Dian menunjuk bahwa panggung yang dibuat itu setidaknya berjarak 5 meter dari penonton.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Namun apa mau dikata, nasi sudah menjadi bubur, hiburan siang bolong itu tidak sampai tuntas karena musibah ini.</div>
<div style="text-align: justify;">
<i>(dari berbagai sumber Juli 1985)</i></div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="http://2.bp.blogspot.com/-M3enpb5--AE/USjqH3f3enI/AAAAAAAAH8s/6KzLfUCHKVg/s1600/Konser+JK4.jpg" imageanchor="1" style="clear: right; float: right; margin-bottom: 1em; margin-left: 1em;"><br /></a></div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
Tembang Kenanganhttp://www.blogger.com/profile/10991207485475741713noreply@blogger.com2tag:blogger.com,1999:blog-2250801583526202171.post-85587964232724461392013-02-22T09:00:00.001-08:002014-09-05T11:10:14.374-07:00ANNIE IBON "Nasib Baik Membimbing ke Studio Rekaman"<div style="text-align: justify;">
<a href="http://3.bp.blogspot.com/-LJkXfm42_QQ/USefd5WSoZI/AAAAAAAAH50/sGbqMkAXxWg/s1600/Annie+Ibon2.jpg" imageanchor="1" style="clear: left; float: left; margin-bottom: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="320" src="http://3.bp.blogspot.com/-LJkXfm42_QQ/USefd5WSoZI/AAAAAAAAH50/sGbqMkAXxWg/s320/Annie+Ibon2.jpg" width="317" /></a></div>
BANDUNG yang makin padat penduduknya, banyak melahirkan penyanyi dan pemusik. <br />
<a name='more'></a>Nama-nama seperti Tetty Kadi, Anna Mathovani dan Deddy Damhudy pernah jaya di tahun enam puluhan. <br />
Begitu juga group band, seperti Rollies yang pernah jadi idola remaja, hingga Giant Step dan Super Kid.<br />
<br />
<div style="text-align: justify;">
</div>
<div style="text-align: justify;">
Kini Bandung masih tetap subur bagi pengembangan bakat penyanyi-penyanyi baru. Tapi biasanya penyanyi-penyanyi asal Kota Kembang ini mampu meraih popularitas setelah hijrah ke Jakarta. Beberapa penyanyi membuktikan hal itu seperti Hetty Koes Endang, Dian Piesesha, Ritta Rubby Hartland, dan Ria Angelina.</div>
<div style="text-align: justify;">
</div>
<div style="text-align: justify;">
<br />
Lalu yang terakhir ini ANNIE IBON yang dipertemukan dengan Judhi Kristiantho berkat usaha Tonny Kasmiri - Pimpinan Band The Prima's -.</div>
<div style="text-align: justify;">
Disini muncul album Annie Ibon berjudul "Rindu Bilanglah Rindu", dengan latar belakang musik Maxie Mamirie.</div>
<div style="text-align: justify;">
</div>
<div style="text-align: justify;">
<div class="separator" style="clear: both; text-align: justify;">
"Saya juga menyanyikan karya Obbie Messakh, Wahyu OS, dan banyak lagi karya pemusik lainnya. Tentu saja karya Pance yang diandalkan dalam album saya ini," ungkap Annie.</div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: justify;">
<a href="http://2.bp.blogspot.com/-vRZlxjy1MqM/USej9N0CPHI/AAAAAAAAH58/kUkawmsGNWg/s1600/Annie+Ibon.jpg" imageanchor="1" style="clear: left; float: left; margin-bottom: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="320" src="http://2.bp.blogspot.com/-vRZlxjy1MqM/USej9N0CPHI/AAAAAAAAH58/kUkawmsGNWg/s320/Annie+Ibon.jpg" width="228" /></a>
Ia sudah memperlihatkan bakat di bidang nyanyi sejak duduk di sekolah dasar.</div>
</div>
"Ayah dan Ibu saya selalu memberikan dorongan untuk mengembangkan bakat. Tapi dengan catatan, saya tidak boleh melupakan pelajaran di sekolah" ujar Annie yang bercita-cita jadi dokter menuturkan tentang perjalanan kariernya sebagai penyanyi.<br />
<br />
Meski punya vokal yang termasuk bagus, tapi Annie masih ingin meningkatkan kemampuannya. Lalu ia mendapatkan pengarahan dari penata vokal terbaik, Meyer Hutabarat yang banyak membimbing penyanyi baru.
"Saya sangat berterima kasih sekali pada Om Meyer. Beliau cukup telaten dalam membimbing saya" tambahnya lagi.
<br />
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Warna vokalnya mempunya ciri khas tersendiri. Selain itu penghayatan pada setiap lagu yang dibawakannya dinilai cukup baik, walaupun usianya masih muda sekali. Maxie Mamirie yang menata musiknya pun mengacungkan jempol. Selamat Annie, semoga selalu sukses.<span style="font-size: x-small;"><i> (Sinar Harapan medio Juli 1985) </i></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: center;">
DATA KECIL</div>
<div style="text-align: center;">
Nama : Annie Ibon</div>
<div style="text-align: center;">
Lahir : 6 September 1969 / Virgo</div>
<div style="text-align: center;">
Ayah : Ibon Sumiarsa (Perwira ABRI)</div>
<div style="text-align: center;">
Status : Puteri pertama dari dua bersaudara</div>
<div style="text-align: center;">
Agama : Islam</div>
<div style="text-align: center;">
Sekolah : Kelas II SMK Bandung</div>
<div style="text-align: center;">
Hobby : Olahraga renang </div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
Tembang Kenanganhttp://www.blogger.com/profile/10991207485475741713noreply@blogger.com2