Senin, 13 Juni 2011

SARI YOK KOESWOYO Akrab Dengan Ibu Untuk Belajar Bahasa

Tidak ada komentar :


Sari Yok Koeswoyo cukup fasih berbahasa Perancis. Soalnya istri kedua ayahnya berasal dari Perancis. Lewat wanita yang menjadi pengganti mendiang ibunya itu,
Sari banyak memperoleh pengetahuan tentang bahasa asing tersebut.. "Saya belajar bahasa Perancis sejak kehadiran mama 8 tahun yang silam," tutur Sari sembari melirik sang ibu yang mendampingi saat wawancara ini berlangsung.

Sang ibu lalu tersenyum lantaran ia juga memahami Bahasa Indonesia secara aktif. Meski aksen Perancisnya masih terasa kental.
"Sari juga pintar masak. Termasuk masakan Perancis." ujar sang ibu.
Ternyata bukan hanya tertarik pada bahasanya saja, Sari juga mampu membuat masakan Perancis seperti : chour, fleurs dan pizza.
Tak ada kecanggungan dalam hubungan antara ibu dan anak itu.  Pada saat-saat tertentu, sang ibu dengan setia selalu mendampingi Sari. Misalnya pada waktu rekaman."Kebetulan mama juga seneng sama musik", tambah putri sulung Yok Koeswoyo itu.

Dulu, ia dikenal sebagai penyanyi cilik, seangkatan dengan Chicha Koeswoyo. Tapi kini Sari sudah remaja. Usianya baru 15 tahun dengan tinggi 163 cm.
"Kini saya mulai mengenal lagu-lagu bernafas remaja. Soalnya saya bukan anak kecil lagi," tuturnya.
Ia begitu bersemangat dalam mendesahkan lagu bertema remaja, seperti MALU TAPI MAU, UNTUK SOBAT LAMA, IMPIAN INDAH, dll.

Ia memang lebih senang berbicara tentang sekolahnya. Meskipun baru duduk di kelas III SMP tapi Sari sudah punya cita-cita untuk masa depan. Menurut Sari, ia ingin menjadi dokter."Tapi saya juga punya cadangan lain, yakni bidang diplomat. Cita-citanya ingin memperkenalkan Indonesia secara lengkap" ujarnya pula. Ia juga menyenangi tari ballet dan tari Bali. Ini cukup banyak menolongnya saat tampil di atas panggung. Sehingga Sari tak merasa canggung lagi dalam olah gerak.

Berbicara soal warna busana, Sari menggemari warna merah, hitam dan putih. Lalu dalam soal mode rambut, ia menyukai mode punk rock. Tapi Sari tak suka berlebih-lebihan. "Pokoknya yang wajar saja. Yang penting sesuai dengan diri kita," kata gadis yang kini juga giat mempelajari Bahasa Inggris itu mengakhiri pembicaraan (FA)

(Sinar Harapan Minggu Akhir Januari 1984)

Tidak ada komentar :

Posting Komentar