Selasa, 14 Juni 2011

YUANITA BUDIMAN Belajar Budaya Daerah

Tidak ada komentar :
Belajar mendengar ternyata banyak gunanya.Seperti yang selama ini dilakukan Yuanita Budiman, ia belajar mendalami teknik vokal hanya dengan mendengarkan desah

lembut penyanyi Shirley Bassey. Dari kagum ia langsung menghayati, dan akhirnya mengadaptasi jiwa musik yang dimiliki penyanyi dari Amerika ini

Yuanita yang biasa dipanggil "Cissy" itu memang tak pernah belajar musik secara khusus. Meskipun sejak kelas 5 SD  ia sudah senang menyanyi bahkan acapkali mengisi acara sekolah, tak terbetik dalam batinnya untuk ikut kursus menyanyi.Kehadirannya di pelataran musik pop diawali dengan rekaman lagu-lagu pop, kemudian keroncong. Dengan terlibat banyak di kegiatan rekaman, menurut Cissy membuahkan pengalaman yang berarti. "Wawasan musik akan dapat dikuasai, karena banyak bergaul dengan musikus yang ciri musiknya berbeda," kata Yuanita Budiman.

Dulu ia pernah ditata oleh Adriyadie, kini Yuanita mencoba untuk memamah jenis musik yang lain. Kebetulan sasarannya searah dengan Harry Anggoman yang jenderung ke arah jazz dan berniat untuk menjazzkan lagu daerah Indonesia.
"Ini merupakan pengalaman baru buat saya, terutama dalam mempelajari budaya setempat lewat lagu dan bahasanya," katanya lagi. Sebagai misal Nita lebih banyak mengulang lafal ketika membawakan lagu "Buka Pintu" (dari Maluku) yang dibuat dengan irama jazz rock.

Untuk lagu "Manuk Dadali" dan "Janger" misalnya, Harry sengaja memberi nuansa pentatonik Bali. Intro lagu sengaja dimainkan piano listrik, seperti menirukan gamelan Bali yang ditabuh dinamis. Satu kebetulan pula, Yuanita mampu menafsirkan irama yang dipercayakan kepadanya.
Itulah omong-omong dengan Yuanita Budiman, yang juga hobby merancang busana.

(Sinar Harapan Minggu, 12 Februari 1984)

Tidak ada komentar :

Posting Komentar