Christine Natalina Panjaitan atau lebih
populer dengan nama Christine Panjaitan, penyanyi yang melambung
lewat
lagu Sudah Kubilang, Katakan Sejujurnya, dan Tangan Tak Sampai masih terlihat cantik dan segar.
Saat ditemui Bintang pekan lalu di Bandung, wanita yang pernah main di film Seindah Rembulan
ini, mengenakan terusan berwarna cokelat muda, dan membiarkan rambutnya
tergerai menyentuh pundaknya.
Kakinya dibalut sandal berwarna kalem
dengan hak tak terlalu tinggi. Bagi yang melihat pasti tak akan
menyangka usia Christine sudah setengah abad. dr. Maringan Tobing,
dokter spesialis kandungan yang dinikahi pada 5 September 1986, sangat
bersyukur akan hal itu.
“Puji Tuhan masih terlihat muda. Kadang kalau kami jalan berdua,
dengan Jessica, putranya yang berusia 20 tahun, misalnya, orang
menyangka kami kakak beradik. Suami saya suka bingung mana anaknya mana
istrinya hehehe,” ungkap Christine renyah.
Itulah Christine. Bukan hanya penampilannya yang masih tetap muda.
Gaya bicaranya pun masih ceplas-ceplos. Adakah itu kunci awet muda?
“Mungkin itu juga kali ya. Saya tak pernah terlalu memikirkan sesuatu
mendalam. Di buat ringan dan mudah. Saya easy going,” tutur Christine.
Lantas apa kegiatan Christine sekarang setelah lama mundur dari dunia
nyanyi? Itulah pertanyaan yang kami ajukan saat bertemu dia. Tapi
sepertinya pertanyaan itu kurang tepat diajukan. Christine buru-buru
menjawab dan menegaskan dirinya tak pernah mundur dari dunia nyanyi.
Pertemuan siang itu, menjadi momentum untuk meralat pernyataan sebelum-sebelumnya.
“Saya tak pernah menyatakan secara resmi mundur dari dunia nyanyi.
Jika ditanya sekarang kegiatannya apa, kegiatan saya ya masih menyanyi.
Malah karena belakangan undangan menyanyi semakin padat, saya terpaksa
berhenti dari kegiatan mengajar (Fakultas Sastra Unpad, Jurusan Sastra
China-red). Saya baru pulang dari Riau dan Jambi, tanggal 19 Juni
mendatang saya nyanyi di Bali. Beberapa kali saya juga tampil di Tembang
Kenangan (Indosiar), Zona Memori (Metro TV). Sabtu (12/6) lalu,
Christine juga tampil nyanyi di Zona Memori untuk mengenang mendiang
Andi Meriem Mattalatta. Saya nyanyi lagunya Mbak Mer, berjudul ‘Lembah
Biru’ itu lagu nadanya klasik banget dan tingkat kesulitannya tinggi,”
ungkap Christine.
Agar makin menegaskan dirinya tak pernah mundur dari nyanyi,
Christine memberi tahu baru saja me-launching album rohani, 2 bulan
silam.
“Semua saya yang mengerjakan. Saya produseri dan biaya sendiri,” tuturnya.
Rencananya setelah melaunching album rohani, Christine ingin membuat
album lagi. Cuma, menurutnya, tak tahu bagaimana caranya membuat album.
Andai ada porduser yang mau mengontraknya, Christine akan menerima
dengan senang hati.
“Saya sih mau saja bikin album lagi. Tapi saya tak tahu caranya.
Sekarang saya tak tahu sistemnya. Kalau ada yang berminat merekam suara
saya, saya sih siap saja. Entah setelah tua kok makin merasa nikmat
menyanyi. Suara saya terasa lebih lepas dan plong,” tutur pemeran di
film Detik Detik Cinta Menyentuh ini.
Tahun ‘80-an, Christine Panjaitan bisa dibilang salah satu penyanyi
pop melankolis papan atas. Tapi dia mendadak menghilang begitu menikah
dengan seorang dokter. Saat itu, media memberitakan Christine mundur
dari dunia nyanyi demi menjalani kehidupan berumah tangga. Nama Christne
benar-benar hilang dari pemberitaan, saat dia bersama suami pindah ke
Samarinda.
“Saya 4 tahun di Samarinda, ikut suami tugas di sana. Padahal dulu
waktu mau ke sana takut banget. Katanya, di Samarinda tak ada gantungan
baju. Wah saya sempat takut juga. Di sana saya tetap menyanyi. Di sana
saya juga ngajar di ASMI,” tutur ibu dari Jerikho (23), Jessica (20)
dan Jeremy (15).
Agaknya dunia mengajar salah satu kegiatan yang tak pernah
ditinggalkan Christine. Sepulang dari Samarinda, Christine kembali
mengajar di Fakultas Sastra China Unpad.
“Saya mengajar bahasa. Dulu sempat mengajar kebudayan dan sejarah
China. Mengajar juga punya kepuasan sendiri. Puasnya kalau murid yang
kita ajar memahami apa yang kita sampaikan. Kalau menyanyi, tingkat
kepuasannya beda. Selain tentu saja dapat honor, kita disenangi orang,”
ujarnya.
Kini setelah anak-anak beranjak dewasa, Christne ingin aktif lagi ke
dunia musik. Aktivitas mengajar ditinggalkan agar lebih fokus ke
nyanyi. Agak aneh memang. Dulu, saat namanya di puncak popularitas,
Christine tak peduli dengan nama besar itu. Baru sekarang Christine
menyadari kalau dirinya pernah populer banget.
“Jujur, saya tak tahu kalau saya terkenal banget saat itu. Saya
merasa ya menyanyi saja. Saya tak pernah peduli soal popularitas. Soal
uang pun saya juga tak mau tahu. Maksudnya, semua yang mengurus Mama.
Tahunya kalau saya butuh uang tinggal minta pada Mama. Saya tak pernah
mengurus. Saya baru tahu kalau saya dulu populer banget justru
sekarang-sekarang ini. Saya pergi ke mana orang masih mengenal saya.
Terharu juga. Bahkan ada penggemar yang sampai sekarang masih mengirim
surat,” cerita dia.
Cerita soal penggemar, Christine punya pengalaman yang menyenangkan sekaligus membuatnya takut.
“Ada penggemar yang bisa dibilang “gila” begitu. Dia pernah duduk di
depan rumah sampai malam. Sampai terpaksa panggil pihak keamanan untuk
memintanya pergi. Takut juga jika bertemu penggemar yang seperti itu.
Kalau soal surat sih, banyak banget. Kalau bertemu penggemar yang
apresiatif kita merasa senang dan dihargai,” aku Christine.
Christine menambahkan, “Saat nyanyi di Zona Memori, ada penggemar yang memamerkan koleksi kaset saya. Lengkap banget.
Saya saja enggak selengkap dia. Saya merasa dihargai di situ,” ungkap Christine.
Seandainya Christine benar-benar ingin kembali eksis di dunia nyanyi
tak ada halangan yang berarti. Anak-anak sudah besar dan bisa mengurus
sendiri. Tapi seperti kata pepatah. Tak ada yang benar-benar sempurna
di dunia ini. Tak ada kebahagiaan yang benar-benar utuh tanpa cacat.
Itu juga yang dirasakan Christine. Dalam kesendirian, Christine
sering sedih jika memikirkan kondisi kesehatan ibunya, Nurmala dan
Robin Panjaitan kakaknya. Bukan hanya itu, Christine juga merasa
terganggu dengan teror yang memghampirinya.
“Saya tak mau menyebut siapa pelakuknya. Tapi teror itu sungguh
mengganggu,” keluhnya. Sabar ya Christine, pasti ada hikmah di balik
semua itu.
(guh/gur)
dari http://www.tabloidbintang.com
Langganan:
Posting Komentar
(
Atom
)
Tidak ada komentar :
Posting Komentar