Rabu, 13 November 2013

BETHARIA SONATHA "Dapat Sepuluh Mau Sebelas"

Tidak ada komentar :
Album "Kau Tercipta Untukku" dan "Kau Untuk Siapa" menyentakkan blantika musik pop nusantara, nama Betha mulai bergaung dimana-mana. Dari 13 album, enam mendapat piringan emas. Mau kenalan?

Bayangkan, bila kamu bisa nyanyi dan bercita-cita jadi penyanyi, pertama nongol di TV, lalu tiba-tiba ditawari rekaman di studio beken dan ditangani musisi yang punya nama kondang. Kayak apa rasanya? Kaget? Sudah pasti.

Nah, kejadian semacam itulah yang dialami Sri Betharia Astuti Sonatha. Mojang kelahiran Bandung 14 Desember 1962, yang fotonya ada di depan hidung kalian ini. Cakep nggak?
Oh ya, kisahnya berawal dari:

Sejenak melepas lelah
Rasanya lucu sekali, ketika jumpa di halaman Universitas Borobudur, Jakarta, yang luas. Hai hanya tak mengenali ketika berpapasan dengan orang yang diburu selama ini. Rumah Betha di Bogor, hanya hari libur saja dia berada di sana, selebihnya di rumah kakaknya di Jakarta. Dikejar ke kota hujan tempat dia tinggal, dua kali nihil. Ke tempat kakaknya di Jakarta belum jelas alamatnya. Ke studio, ya kalau lagi "ngendon" di sana. Kan akhir-akhir ini sekolah sibuk ujian. Satu-satunya jalan memang ke sekolahnya. Dua kali ke universitas yang gedungnya masih "gres" ini juga kosong karena jadwal ujian yang selang-seling.

Eh, pas ketemu cuma kebetulan! Waktu itu bukan wajah dan sosoknya belum terekam dalam otak, cuma karena terburu-buru, kampus lagi bubaran. Takut buruan lolos lagi. Upaya mengejar ke kelasnya tertumbuk pada sesosok pemuda, lagi bengong, di depan pintu masuk. Kebetulan. Setelah ditanyakan nama penyanyi  yang sedang diuber, wajahnya nampak keheranan. "Naa...yang barusan lewat, memakai celana putih itu...." ujarnya sambil menunjuk  kearah gerombolan gadis-gadis yang berjalan dekat pintu gerbang.

Dikejar, sudah sampai ambang pintu mobil. Beruntung masih sempat. "Wah...saya mau pulang ke Bogor, buru-buru nih sebab ada janji. Ketemu lagi kapan deh nanti Betha siap," ujarnya ketika maksud wawancara dilontarkan. 
Bayangkan, waktu untuk edisi khusus mendesak, terlintas, "Bagaimana kalau wawancaranya di dalam mobil saja. Nggak keberatan kan...?"

Setelah berpikir sejenak, mahasiswa ABA tingkat pertama itu lalu mengangguk. Sopir yang menunggu sedari tadi segera menghidupkan mesin. Gigi pertama masuk, mobil melaju. Omong-omong dengan Betharia Sonatha di sepanjang Jakarta-Bogor, disambung sedikit di rumahnya, Jalan Haur Jaya II/16 Bogor.

Mengaku senang menyanyi sejak kecil. namun, tampil bersama kakaknya, yang juga penyanyi, baru dimulai dari bangku SMP, dimana dia sudah aktif pula dalam kelompok vokal group. Bekal pengalaman inilah yang menyebabkan dara hitam manis ini memberanikan diri maju untuk tes di TVRI. Dua kali diuji vokalnya, ia boleh tampil dengan membawakan lagu "Dingin" dan "Hapuslah Sudah" dalam paket acara "Sejenak Melepas Lelah". 

Setelah tampil, mendadak terjadi suatu peristiwa yang mengagetkan. Ia mendapat tawaran rekaman! Nggak tanggung-tanggung, yang mau mengontrak PT Musica Studio. Ditangani langsung oleh Rinto Harahap! Keruan saja penyanyi yang kerap mengucapkan kata "yang mana" ini girang banget. "Sudah tentu hal itu merupakan suatu kesempatan yang baik sekali, yang mana, begitu tampil di tv langsung ditawari rekaman. Dibawah pengawasan bang Rinto Harahap, yang mana, lagu-lagunya sudah sangat dikenal..." tandasnya.

Disamping jangkauan vokal yang memenuhi kriteria, lagu-lagu ciptaan Rinto Harahap juga turut, sudah tentu, ambil bagian dalam sukses Betha. Tercatat enam kaset album lagu-lagu pop Indonesia. Tiga kaset album pop Padang, 3 kaset album pop Batak, dan sebuah kaset pop Ambon, sudah dikeluarkan puteri kelima dari sepuluh bersaudara kelarga Sonatha M.E. Surawinata dan Titin Sonatha ini.

Dua album popnya "Kau Tercipta Untukku" dan "Kau Untuk Siapa" merupakan tonggak bagi keberhasilan Betha. Penjualannya melampaui target, karena dua album itu juga ia bisa berkeliling daerah bersama rekan artis lainnya, seperti Jamal Mirdad dan Elly Sunarya.

Betha sudah meraih sukses sebagai penyanyi yang berhasil, seperti yang diidam-idamkannya selagi bocah. Album demi albumnya keluar dengan teratur, dari tiga belas kaset yang telah dilempar ke pasar, mampu menggaet enam piringan emas. Penghargaan yang lazim diberikan PT Musica Studio bagi album yang meledak.

+  Jadi siapa yang paling berperan dalam karir Betha?
-  Keluarga, terutama kakak yang mengajari saya menyanyi.
+  Pernahkah "kebetulan" ini anda bayangkan sebelumnya?
-  Ng...kebetulan sih nggak. Hoki (untung) orang bilang. Keberhasilan ini memang tak terbayang sebelumnya, tetapi cita-cita untuk menjadi penyanyi yang berhasil sudah ada sejak dulu.
+  Jika memang cita-cita anda, bagaimana konsekwensi anda pada cita-cita tersebut?

-  Saya memperdalam latihan vokal dan not balok melalui kursus, disamping saya selalu minta pendapat pada setiap musisi yang mngiringi saya menyanyi.
+  Apakah anda merasa khawatir tersaingi oleh pendatang baru?
-  Saya tidak merasa adanya persaingan, semua sudah diatur oleh Tuhan. Ada saat di atas, ada saat di bawah. Dan saya sudah siap bila sewaktu-waktu berada di bawah.
+  Nah apa yang Betha lakukan, bila suatu saat berada di bawah dan penggemar anda sudah tidak ada.
-  Nah, disinilah gunanya saya sekolah. Walau begitu saya akan tetap menyanyi sampai tua. Tidak ada yang senang ya untuk sendiri.
+  Sudah puas dengan hasil yang diraih sekarang?
-  Namanya juga manusia, dapat sepuluh mau sebelas.

Oya, Betha titip pesan buat kalian, Mirip iklan baris surat kabar: Jangan lupa dengan album-album saya, tolong disimak. Mohon maaf untuk fans yang belum berbalas suratnya...., pasti Betha balas. (Gun)

HAI Edisi Khusus III
30 Juli - 5 Agustus 1985

Tidak ada komentar :

Posting Komentar