Kamis, 07 Maret 2013

DIAN PIESESHA "Top of The Pop 1984/1985"

Tidak ada komentar :
Sampai bulan Maret 1985 ini, album terbaru DIAN PIESESHA telah mencapai omzet penjualan 1,2 juta copy - melebihi sukses yang pernah diaraih
Euis Darliah lewat hit "Apanya Dong" atau Rhoma Irama dengan "Begadang".

Lagu hit ciptaan Pance "TAK INGIN SENDIRI" telah merangsang juga penyanyi top lainnya untuk mendapatkan nasib baik walau mungkin tidak akan sesukses Dian. 

Penyanyi seperti Hetty Koes Endang pun mencobanya selain Eddy Dores, Rano Karno dan puluhan penyanyi lain di Indonesia mengumandangkan lagu hits tersebut diatas dalam penampilan pentasnya.

Ketika Dian akan ditampilkan, seolah diadu dengan Endang S. Taurina dalam promosi lewat Aneka Ria Safari. Sang produser begitu optimis berucap, "Walau selama ini Endang selalu meraih omzet tertinggi dalam penjualan kasetnya, saya yakin Dian akan mengunggulinya." Dan menjadi kenyataan, mau tak mau orang angkat topi, karena ramalan sang produser bukan sekedar impian belaka.

Marilah berkenalan lebih akrab dengan Dian lewat wawancara yang dilakukan 2 hari setelah Dian berulang tahun ke-23 tanggal 9 Maret lalu, di kantor JK Records yang baru di Jembatan Tiga, Jakarta Utara.

VISTA : Hallo Dian, Anda kelihatan tidak begitu sehat, mengapa?
DIAN  : Saya baru saja kembali dari show di Cirebon dan minggu lalu saya ke Pontianak terus ke Ujung Pandang dalam rangkaian show.

VISTA : Kapan show terdekat?
DIAN  : Tadinya di Bandung dan Tasik pertengahan Maret ini, tapi batal dan show terbesar Dian terdekat adalah tanggal 30 Maret di Solo bersama artis-artis Rinto Harahap.

VISTA : Penjualan kaset Anda melebihi omzet di atas satu juta dan berarti Anda paling top diantara penyanyi Indonesia lainnya, terus perasaan Anda?
DIAN  : Perasaan saya biasa-biasa saja dan saya hanya bisa bersyukur kepada Tuhan Yang Maha Esa untuk semuanya ini.

VISTA : Anda selalu merasa dekat kepada Tuhan?
DIAN  : Saya dibesarkan di Pesantren dan lagi keimanan selalu menjadi pedoman hidup saya.

VISTA : Siapa yang pertama kali menemukan Anda sehingga menjadi seorang penyanyi pop yang tenar seperti sekarang ini?
DIAN  : Denny Sabri, salah seorang redaksi VISTA sekarang. Dialah yang semula menemukan bakat saya dan membimbing saya untuk berkarier.

VISTA : Anda tak pernah lupa kepada jasanya?
DIAN  : Saya selalu menciumnya bila bertemu dia gendut dan kriting sulit melupakannya. ha...ha...ha...

VISTA : Gendut dan kriting, itukah tipe pria idaman Anda?
DIAN  : Saya lebih suka yang kurus kering dan klimis. Ha....ha....ha....

VISTA : Bagaimana tipe pasangan Anda saat ini?
DIAN  : Wah...wah...wah...mulai menjurus ke masalah pribadi. Boleh percaya atau tidak, saat ini saya bebas dan tak terikat siapa pun juga.

VISTA : Tapi kabarnya Anda sudah kawin?
DIAN  : Jangan marah ya, tapi saya tidak suka berbicara hal yang terlalu pribadi. Saya ingin kehidupan pribadi saya tidak dibicarakan lewat mass media sebab sama sekali tak berhubungan dengan musik. Sekali lagi saya jelaskan kepada Anda, saya masih bebas.

VISTA : Anda menetap dimana sebenarnya?
DIAN  : Saya menetap di Bandung tepatnya Kompleks Perumahan Sawo Indah.

VISTA : Rumah hadiah dari produser?
DIAN  : Rumah sendiri tapi kemudian dirombak lebih bagus oleh produser.

VISTA : Apakah dengan sukses ini Anda merasa menjadi seorang jutawan pop?
DIAN  : Tidak. Seperti saya katakan semula, biasa-biasa saja.

VISTA : Bagaimana Anda memanfaatkan hasil sukses Anda?
DIAN  : Karena saya berasal dari keluarga petani, walau ayah saya purnawirawan ABRI, maka saya manfaatkan untuk lahan pertanian selain mengurus 7 adik-adik saya dan sedikit tabungan di bank.

VISTA : Apakah dari 7 adik itu ada yang punya bakat juga untuk menjadi artis?
DIAN  : Cukup saya yang terjun ke showbiz. yang lain biarlah meraih pendidikan yang cukup untuk masa depannya. Saya berjuang keras untuk semuanya.

 VISTA : Dalam karier Anda, apa yang masih ingin Anda laksanakan?
DIAN  : Saya ingin peningkatan dalam penampilan, saya ingin punya band pengiring tetap untuk show dan saya ingin menjadi artis pentas yang mantap.

VISTA : Bisakah dilaksanakan dalam waktu dekat ini?
DIAN  : Tergantung manager saya.

VISTA : Siapa manager Anda?
DIAN  : Manager saya juga adalah produser saya - Judhi Kristiantho-

VISTA : Apa yang terjadi dengan produser Anda sebelum Judhi?
DIAN  : Maksud Anda Pak Cipto dari Padang Surya Mas? Oh dia produser yang manis dan baik.

VISTA : Tapi mengapa dia mengatakan sesuatu yang bersifat menghina dalam suatu pemberitaan media?
DIAN  : Saya diajari orang tua untuk tabah dan tawaqal. Beliau mungkin menghina saya karena memang saya berasal dari keluarga sederhana sedangkan Pak Cipto kan produser yang kaya raya dan berhasil terhadap artisnya.

VISTA : Hm...Hm...Hm....Kembali ke soal musik, siapa penyanyi favorit Anda?
DIAN  : Saya pengagum Barbra Streisand.

VISTA : Berapa banyak Anda telah merekam kaset selama ini?
DIAN  : Di Bandung pernah lalu di Padang Surya Mas mulai tahun 1979 selama 3 album dan sekarang 4 album untuk JK Records sejak Aku Cinta Padamu, Bara Api Senyummu, Perasaan sampai Tak Ingin Sendiri.

VISTA : Apakah lagu favorit Anda selama ini?
DIAN  : Saya suka sekali lagu "One day in your life" dan agaknya itulah lagu favorit abadi saya.


VISTA : Tidak berminat tinggal di Jakarta atau membeli rumah disini?
DIAN  : Saya selalu merasa orang Bandung dan kelak kalau saya berhenti berkarir saya akan kembali ke Bandung dan menghabiskan sisa hidup saya di kota ini.

VISTA : Bagaimana heboh dengan anak Walikota Medan itu?
DIAN  : Ah itu terlalu dibesar-besarkan. Dia suka lagu hit saya dan saya pikir itu suatu hal yang simpatik tanpa harus ada embel-embel lainnya.

VISTA : Anda tidak berminat empunyai pengawal pribadi yang serius?
DIAN  : ......one day in my life (bersenandung)

VISTA : Kemana fans Anda mengirim surat?
DIAN  : Tetap ke alamat Dian Piesesha fans club. PO BOX 868 Jakarta 14450.

VISTA : Terimakasih Dian.
DIAN  : Terimakasih VISTA. Sampaikan salam kasih Dian untuk pencinta musik Pop Indonesia di seluruh Indonesia dan pesan khusus Dian, album terbaru Dian hanya untuk JK Records dengan penyalur Irama Asia Records dan kalau ada kaset-kaset lain beredar, itu kaset lama atau bajakan.
Ilham Mentari
(VISTA No 011 Tahun XVI 10 April 1985)


Tidak ada komentar :

Posting Komentar