Rabu, 31 Juli 2013

JAYANTHI MANDASARI "Pencuri Bunga Matahari"

Tidak ada komentar :
Gara-gara bunga matahari itu dia dicari polisi. Pasalnya, bunga hias yang tumbuh subur di seluruh
Komplek Perhubungan, dari gang satu sampai gang sebelas dibabat habis. Untuk apa....?!
"Main temanten-temantenan," katanya.

"Ketika itu saya mendapat tugas sebagai penghias. Lantas saya jalan keluar masuk gang mencari bunga. Setiap halaman rumah yang ada bunga matahari, pasti saya petik dengan tanpa meminta ijin dulu dari pemiliknya. Habis kalau minta ijin pasti nggak boleh. Ternyata ada salah seorang ibu rumah tangga yang melapor ke Polisi. Mengadu tentang kelakuan saya. Yah, akhirnya semua teman-teman saya pada takut. Nggak jadi bermain. 

Saya ngumpet dibalik lemari pakaian. Sekarang rasanya malu deh kalau ingat peristiwa itu," tuturnya membuka percakapan dengan membeberkan pengalaman masa lalu, yang masih belum bisa dilupakan. Itu tadi salah satu kebiasaan di masa kecilnya selain melukis dan menyanyi.

Penampilannya sebagai bintang tamu dengan Group Swara Mahardhika melalui acara Aneka Ria Televisi,  seolah menguatkan keyakinannya untuk berbuat lebih banyak dalam bertingkah di panggung pertunjukan. Atraktif. Spektakuler. Tentu tak ketinggalan kesan gemerlapan. Glamour.

Kelebihan yang dimiliki dalam hal tarik suara, diperoleh dari ketekunannya belajar menyanyi di Bina Vokalia pimpinan Pranajaya. "Sebenarnya orangtua saya nggak ada yang bisa menyanyi. Tapi mereka pengertian terhadap bakat saya," ujarnya.
Malakan ibunya sendiri menganjurkan, agar Jayanthi mau mengikuti latihan menyanyi dengan group band  "Dista Nada" (Dinas Tata Kota) milik DKI. Dari situ, gadis yang mahal senyum ini mengawali kariernya di dalam mengarungi lautan musik pop.

Kendatipun lolos melalui test rekaman di DD Record seputar tahun 81-an, tapi sekarang cewek nomor empat dari lima bersaudara ini sudah tidak lagi terikat dengan perusahaan rekaman tersebut. "Saya ingin mencoba kemungkinan lain melalui Union Artis. Karena saya tidak ingin terbatas dalam dunia rekaman saja.  Ingin sekali live show. Union Artis memungkinkannya untuk berbuat demikian," kilahnya.

Menyanyi bagi Jayanthi bukan merupakan suatu tuntutan profesi, namun untuk memenuhi keinginannya dalam mengisi kekosongan waktu semasa masih muda. Paling tidak bisa memenuhi buku catatan harian sebagai kegiatan yang dianggap positif. Ia sendiri mengakui, tidak menyenangi gaya hidup Artis. "Terlalu banyak gossip. Banyak sensasi.
Kayaknya artis itu hidupnya nggak tenang deh. Saya suka yang tenang-tenang. Karena itu saya nggak mau menggantungkan hidup dari menyanyi." demikian Jayanthi Mandasari menjelaskan kepada HAI tentang perubahan cara berpikirnya, keinginannya, dan emosinya.
Kalau dulu bercita-cita ingin menjadi Arsitek, tetapi sekarang ingin jadi pengusaha konveksi pakaian.
(BIS)
(HAI Edisi Khusus III 30 Juli-5 Agustus 1985)

Tidak ada komentar :

Posting Komentar