Selasa, 10 April 2012

LYDIA NATALIA "Bibit Unggul JK Records, menggebrak musik Pop Indonesia"

1 komentar :
Pada 1982 namanya pernah terdengar sayup-sayup lewat rekamannya
di Musica. Dari tempat yang sama dua tahun kemudian,
ia menelurkan “Diskoria”. Tapi ia kemudian membelot ke JK Records.
“Habis di sana nggak ada perhatian sih,” kilahnya. Meskipun namanya ada embel-embel “Natal”, si bungsu dari dua bersaudara keluarga dokter Hadijaya ini, tidak lahir
pada hari Natal. “Saya lahir di 16 February 1969,” ujar Lydia Natalia sambil ketawa.

Gemar menari dan menyanyi sejak usia 12, Lydia pernah selama emat tahun belajar vocal pada Meyer Hutabarat. Tapi karena tidak begitu teratur, kemajuan yang diperolehnya kurang begitu mengejutkan. Pada 1980 misalnya, ia hanya bisa meraih predikat harapan I pada lomba menyanyi anak-anak yang diselenggarakan di Taman Ria Monas, Jakarta.
Tiga tahun kemudian ia ikut lagi berlomba. Karena usia meningkat kategori pop singer yang diikutinya pun menaik , jadi remaja. “Puji Tuhan, saya jadi Juara II,” katanya tentang lomba menyanyi tingkat remaja yang diselenggarakan di Taman Ria Remaja, Jakarta itu.

Perusahaan rekaman Musica yang merasa tertarik pada Lydia, menggaetnya kemudian. Di tempat ini Lydia sempat menelurkan dua volume. Tapi agaknya rekaman Lydia tak sukses di pasaran. “Malah kata mereka bisnis kaset saya merugi," ungkap Lydia.
Karena itukah kemudian Lydia cabut dari Musica dan bergabung dengan Judhi Kristiantho di JK Records?

Setelah menarik napas dalam-dalam, Lydia menjawab dengan hati-hati. “Gimana ya”, katanya setengah berteka-teki. Kalimat ini kemudian dilanjutkan begini, “…Untuk bisa tampil di TVRI saja harus saya yang pontang-panting sendiri. Dari Musica boleh dibilang kurang ada perhatian. Kesan saya setelah kelar rekaman ya sudah. Tidak ada apa-apa lagi. Promosi pun kurang sekali. Makanya tak heran bila album saya kurang sukses…”  

Namun demikian menurut pengakuan Lydia, ia keluar dari Musica secara baik-baik. "Saya minta ijin pada mereka di sana, untuk sekalian mencari pengalaman," katanya.
Dan ia bertemu dengan Judhi di JK Records, perusahaan rekaman yang belakangan banyak menggenjot para penyanyi remaja menuju kancah permusikan di negeri ini. Dan rata-rata memang berhasil. Lihat saja Chintami Atmanagara, Meriam Bellina, Dian Piesesha, Heidy Diana, Ria Angelina dan sekarang Lydia Natalia!

Tapi, akankah Lydia Natalia bisa meroket seperti penyanyi terdahulu yang ditangani Judhi? Waktu jualah yang kelak menentukannya.
Yang jelas, album perdana Lydia di JK Records yang berjudul UNTUKMU KUSERAHKAN adalah karya  Obbie Messakh, pengarang andalan Judhi. Musiknya digarap musik penyanyi JK Records lainnya. Dan seperti biasa, dalam album ini juga, Judhi Kristiantho menurunkan karyanya, Disini Pertama Kali Cinta Bersemi yang ditaruh di urutan pertama muka B. Komponis pop lainnya yang ikut andil dalam album ini adalah  Wahyu OS (Hanya Untukmu), Pance (Pasrah), Maxie Mamirie (Masa Remaja) dan beberapa yang lainnya lagi.

"Saya tidak ingin Lydia disini mengalami kegagalan lagi," kata Judhi Kristiantho bersemangat. Karena itu ia berusaha keras menurunkan lagu-lagu yang bermutu tapi komersial. Tapi bila dilihat dari kecerahan wajah si manis Lydia ini, tampaknya ia akan kerasan tinggal bersama penyanyi top lainnya di JK Records.
 
 (dari Majalah VARIASI Putra Indonesia Edisi Nomor 23/Tahun XI, 14-27 November 1984)

1 komentar :