Minggu, 09 Juni 2013

CHRISTINE PANJAITAN "Saya Tak Pernah Mundur dari Dunia Nyanyi"

Tidak ada komentar :
Christine Natalina Panjaitan atau lebih populer dengan nama Christine Panjaitan, penyanyi yang melambung
lewat lagu Sudah Kubilang, Katakan Sejujurnya, dan Tangan Tak Sampai  masih terlihat cantik dan  segar.

Saat ditemui Bintang pekan lalu di Bandung, wanita yang pernah main di film Seindah Rembulan ini, mengenakan terusan berwarna cokelat muda, dan membiarkan rambutnya tergerai menyentuh pundaknya.

Kakinya dibalut sandal berwarna kalem dengan hak tak terlalu tinggi. Bagi yang melihat pasti tak akan menyangka usia Christine sudah setengah abad. dr. Maringan Tobing, dokter spesialis kandungan yang dinikahi pada 5 September 1986, sangat bersyukur akan hal itu.

“Puji Tuhan masih terlihat muda. Kadang kalau kami jalan berdua, dengan Jessica, putranya yang berusia 20 tahun, misalnya, orang menyangka kami kakak beradik. Suami saya suka bingung mana anaknya mana istrinya hehehe,” ungkap Christine renyah.
Itulah Christine. Bukan hanya penampilannya yang masih tetap muda. Gaya bicaranya pun masih ceplas-ceplos. Adakah itu kunci awet muda? “Mungkin itu juga kali ya. Saya tak pernah terlalu memikirkan sesuatu mendalam. Di buat ringan dan mudah. Saya easy going,” tutur Christine.

Lantas apa kegiatan Christine sekarang setelah lama mundur dari dunia nyanyi?   Itulah pertanyaan yang kami ajukan saat bertemu dia. Tapi sepertinya pertanyaan itu kurang tepat diajukan. Christine buru-buru menjawab dan menegaskan dirinya tak pernah mundur dari dunia nyanyi.
Pertemuan siang itu, menjadi momentum untuk meralat pernyataan sebelum-sebelumnya.

“Saya tak pernah menyatakan secara resmi mundur dari dunia nyanyi. Jika ditanya sekarang kegiatannya apa, kegiatan saya ya masih menyanyi. Malah karena belakangan undangan menyanyi semakin padat, saya terpaksa berhenti dari kegiatan mengajar (Fakultas Sastra Unpad, Jurusan Sastra China-red). Saya baru pulang dari  Riau dan Jambi, tanggal 19 Juni mendatang saya nyanyi di Bali. Beberapa kali saya juga tampil di Tembang Kenangan (Indosiar), Zona Memori (Metro TV). Sabtu (12/6) lalu, Christine juga tampil nyanyi di Zona Memori untuk mengenang mendiang Andi Meriem Mattalatta. Saya nyanyi lagunya Mbak Mer, berjudul ‘Lembah Biru’ itu lagu nadanya klasik banget dan tingkat kesulitannya tinggi,” ungkap Christine.

Agar makin menegaskan dirinya tak pernah mundur dari nyanyi, Christine memberi tahu baru saja me-launching album rohani, 2 bulan silam.
“Semua  saya yang mengerjakan. Saya produseri dan biaya sendiri,” tuturnya.
Rencananya setelah melaunching album rohani, Christine ingin membuat album lagi. Cuma, menurutnya, tak tahu bagaimana caranya membuat album. Andai ada porduser yang mau mengontraknya, Christine akan menerima dengan senang hati.
“Saya sih mau saja bikin album lagi. Tapi saya tak tahu caranya. Sekarang saya tak tahu sistemnya. Kalau ada yang berminat merekam suara saya, saya sih siap saja. Entah setelah tua kok makin merasa nikmat menyanyi. Suara saya terasa lebih lepas dan plong,” tutur pemeran di film Detik Detik Cinta Menyentuh ini.
Tahun ‘80-an, Christine Panjaitan bisa dibilang salah satu penyanyi pop melankolis papan atas. Tapi  dia mendadak menghilang begitu menikah dengan seorang dokter. Saat itu, media memberitakan Christine mundur dari dunia nyanyi demi menjalani kehidupan berumah tangga. Nama Christne benar-benar hilang dari pemberitaan, saat dia bersama suami  pindah ke Samarinda.

“Saya 4 tahun di Samarinda, ikut suami tugas di sana. Padahal dulu waktu mau ke sana takut banget. Katanya, di Samarinda tak ada gantungan baju. Wah saya sempat takut juga. Di sana saya tetap menyanyi. Di sana saya juga ngajar di ASMI,” tutur  ibu dari Jerikho (23), Jessica (20) dan Jeremy (15).
Agaknya dunia mengajar salah satu kegiatan yang tak pernah ditinggalkan Christine. Sepulang dari Samarinda, Christine kembali mengajar di Fakultas Sastra China Unpad.
“Saya mengajar bahasa. Dulu sempat mengajar kebudayan dan sejarah China. Mengajar juga punya kepuasan sendiri. Puasnya kalau murid yang kita ajar memahami apa yang kita sampaikan. Kalau menyanyi, tingkat kepuasannya beda. Selain tentu saja dapat honor, kita disenangi orang,” ujarnya.
Kini setelah anak-anak beranjak dewasa, Christne ingin aktif lagi ke dunia musik. Aktivitas mengajar ditinggalkan agar lebih fokus ke nyanyi.  Agak aneh memang. Dulu, saat namanya di puncak popularitas, Christine tak peduli dengan nama besar itu. Baru  sekarang Christine menyadari  kalau dirinya pernah  populer banget.

“Jujur, saya tak tahu kalau saya terkenal banget saat itu. Saya  merasa ya menyanyi saja. Saya tak pernah peduli soal popularitas. Soal uang pun saya juga tak mau tahu. Maksudnya, semua yang mengurus Mama. Tahunya kalau saya butuh uang tinggal minta pada Mama. Saya tak pernah mengurus. Saya baru tahu kalau saya dulu populer banget justru sekarang-sekarang ini. Saya pergi ke mana orang masih mengenal saya. Terharu juga. Bahkan ada penggemar yang sampai sekarang masih mengirim surat,” cerita dia.

Cerita soal penggemar, Christine punya pengalaman yang menyenangkan sekaligus membuatnya takut.
“Ada penggemar yang bisa dibilang “gila” begitu. Dia pernah duduk di depan rumah sampai malam. Sampai terpaksa panggil pihak keamanan untuk memintanya pergi. Takut juga jika bertemu penggemar yang seperti itu. Kalau soal surat sih, banyak banget. Kalau bertemu penggemar yang apresiatif kita merasa senang dan dihargai,” aku Christine.

Christine menambahkan, “Saat nyanyi di Zona Memori, ada penggemar yang memamerkan koleksi kaset saya. Lengkap banget.
Saya saja enggak selengkap dia. Saya merasa dihargai di situ,” ungkap Christine.
Seandainya Christine  benar-benar ingin kembali eksis di dunia nyanyi tak ada halangan yang berarti. Anak-anak sudah besar dan bisa mengurus sendiri. Tapi  seperti kata pepatah. Tak ada yang benar-benar sempurna di dunia ini.  Tak ada kebahagiaan yang benar-benar utuh tanpa cacat.
Itu juga yang dirasakan Christine. Dalam kesendirian, Christine sering sedih jika  memikirkan kondisi kesehatan ibunya, Nurmala dan Robin Panjaitan kakaknya. Bukan hanya itu, Christine  juga merasa terganggu dengan teror yang  memghampirinya.
“Saya  tak mau menyebut siapa pelakuknya. Tapi teror itu sungguh mengganggu,” keluhnya. Sabar ya Christine, pasti ada hikmah di balik semua itu.
(guh/gur)
dari http://www.tabloidbintang.com

Tidak ada komentar :

Posting Komentar